Tiga

9.2K 716 29
                                    

Pada hari kamis siang, tepat ketika jam istirahat telah berlalu sekitar sepuluh menit lamanya, Sakura bersama dengan Hinata yang baru saja keluar dari perpustakaan memutuskan untuk kembali ke kelas mereka. Disaat sebagian siswa memutuskan untuk mengisi perutnya dikantin Sekolah, namun tidak bagi keduanya, karena mereka akan pergi kekantin ketika waktu istirahat akan habis. Alasannya hanya satu, karena mereka tak suka menjadi pusat perhatian.

Langkah mereka berdua terhenti tepat didepan pintu kelas saat keduanya mendapati dua orang berbeda warna rambut tengah melakukan sesuatu yang membuat dada Sakura terasa mengencang.

Hinata menatap Sakura khawatir, dan Sakura hanya menggeleng pelan, "Aku tak apa. Ayo masuk."

Mereka berdua kembali melangkahkan kakinya kedalan kelas, dan Sakura menatap datar dua insan yang tengah beradu lidah tersebut sekilas. Ia bisa melihat Sasuke sedikit terkejut ketika Sakura melewatinya, namun sepertinya pria kembali melakukan aksinya tanpa mempedulikan sekitar.

Ia begitu yakin, bahwa senakal-nakalnya Sasuke, pria itu tidak pernah meniduri gadis-gadis yang selalu bergelayut manja dilengan kekarnya tersebut. Tapi sepertinya Sakura salah, ketika ia melihat seragam gadis berambut merah tersebut begitu berantakan, dengan dua kancing kemejanya yang terbuka dan hampir memperlihatkan isi didalamnya. Dan mungkin saja mereka akan bercinta disana jika ia dan Hinata tidak masuk kedalam kelas.

Sakura menghembuskan nafas lelahnya secara perlahan, mencoba menekan rasa sakit diulu hatinya yang perlahan naik ke matanya. Ketika ia menatap Sasuke sekali lagi, dan ia sedikit terkejut ketika pria itu juga tengah menatapnya disela-sela kegiatan panas yang tengah pria itu lakukan.

Onyx dan emerald bertemu.

Hanya beberapa detik. Dan Sakura yang lebih dulu memutuskan pandangan yang mereka lakukan, memilih membuka buku yang ia pinjam dari perpustakaan dan membacanya. Mengabaikan tatapan tajam Sasuke yang seolah sedang mengulitinya hidup-hidup.

***

Ketika bel pulang berbunyi, para siswa terlihat sibuk memasukkan barang-barang mereka kedalam tas secara asal. Termasuk pria itu, pria yang terhalangi tiga bangku dibelakangnya. Yang Sakura yakin kini tengah menatap tajam kearahnya. Sakura tidak perlu repot-repot menoleh hanya untuk mengetahui bahwa pria itu, Uchiha Sasuke tengah menatapnya. Karena ia bisa merasakan dipunggungnya. Punggungnya seolah sedang dilubangi oleh bor tak kasat mata yang bernama tatapan mematikan dari pemuda itu.

Ia masih tenang dengan posisi duduknya, membalik halaman buku yang tengah dibacanya, membaca deretan kata yang ada didalamnya satu persatu, seperti yang biasa ia lakukan. Ketika hanya tinggal beberapa siswa yang ada didalam kelas, dan juga setelah pria itu melewatinya, Sakura segera membereskan barang-barangnya, dengan Hinata yang masih setia menunggunya.

"Maaf, kau selalu harus menungguku." Ucap Sakura dengan rasa bersalahnya.

Hinata hanya mengeleng pelan, "Bukan masalah. Meskipun kau bergegas untuk pulang begitu bel berbunyi, aku akan tetap disini hingga suasana menjadi sepi, Sakura. Kita sama, kita membenci keramaian."

Sakura mengangguk mengerti, mereka memang memiliki kesamaan. Membenci keramaian dan juga tidak suka menjadi pusat perhatian.

"Ayo pulang!"

Sakura kembali tersenyum, dan mereka melangkah beriringan menjauhi ruang kelas, dan Sakura kembali bersuara "Hinata, Bisakah kita mampir kesuatu tempat?"

"Kemana? "

" Kurasa aku perlu mengisi perutku, sebelum cacing-cacing didalam perutku memakan ususku karena mereka semua kelaparan. "

Hinata tertawa begitu keras mendengar kalimat yang dilontarkan Sakura yang menurutnya begitu lucu, dan setelah tawanya reda, ia mengangguk menyetujui ide dari gadis musim semi tersebut, " Baiklah, ayo! "

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Where stories live. Discover now