Tigasembilan

5.1K 374 55
                                    

Sekali lagi, Itachi kembali melirik gadis yang kini terlelap disampingnya, mengagumi wajah ayu gadis yang sangat cerewet ketika membuka matanya dan polos ketika tertidur. Sengaja ia melajukan mobilnya dengan pelan agar waktu yang ia habiskan dengan gadis itu sedikit lebih lama dari biasanya. Karena besok, ia tidak akan bisa melihat gadis manis itu lagi. Ya, besok Konan dan Rin akan berangkat. Dan ini hari terakhir mereka menghabiskan waktu.

Terhitung sudah dua minggu sejak pertemuan mereka, dan Itachi begitu nyaman bersama gadis itu. Dan benar apa yang dikatakan Sasuke, jika ia memang harus berterima kasih karenanya karena telah mempertemukan dirinya dengan Konan. Gadis yang berpenampilan sedikit urakan namun teramat polos didalamnya. Ya ampun,  ia begitu memuja gadis yang bahkan baru dua minggu ia kenal. Apakah itu yang dinamakan jodoh? Takdir? Atau semacamnya? Atau memang ia yang telah berubah menjadi orang gila? Entahlah, Itachi tak tahu. Yang ia tahu hanya, ia ingin selalu bersama dengan gadis itu, mendengar omelan gadis itu, dan melihat berbagai ekspresi yang diperlihatkan oleh gadis itu, entah ketika marah, senang, atau bahkan bersedih. Dan mungkin ini adalah terakhir kali ia bisa melihatnya. Karena besok, Konan dan Rin akan kembali untuk menimba ilmu. Urusan Rin dan adiknya juga sudah selesai.

Itachi menghela nafasnya, mencoba mengenyahkan rasa tak nyaman yang bersemayam didalam perut hingga dadanya, ia menghentikan mobilnya tepat didepan kediaman Rin Nohara.

Menatap kembali wajah polos itu  dan membelai pipinya secara perlahan, "Konan, kita sampai." Ucapnya lembut. Ada nada rasa rela dari nada bicara pria berusia matang itu. Mungkin terlalu enggan mengganggu tidur nyenyak sang putri cantik?

Konan melenguh ketika ia merasakan sentuhan lembut pada pipinya, ia membuka sedikit matanya dan tersenyum tipis kearah Itachi ketika matanya bersiborok dengan jelaga hitam indah disampingnya, "Berapa lama aku tertidur? " tanyanya.

Gadis itu sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Sepertinya ia tertidur lumayan lama, terbukti dari lehernya yang sedikit sakit.

Itachi tersenyum, "Tiga jam, kurasa."

Nada tak yakin yang dilontarkan oleh lawan bicaranya membuat Konan meringis menahan malu, selama itu?

"Kau becanda, kan? "

" Apakah wajahku terlihat  sedang becanda?

Ia menggeleng pelan, "Sepertinya... Tidak. Kalau begitu aku masuk." Konan membuka sabuk pengaman yang membelit tubuhnya ketika Itachi kembali mengeluarkan suaranya dan ia menghentikan gerakan tangannya selama beberapa detik.

"Rin sedang keluar."

" benarkah? "

Itachi mengangguk," Dia menghubungiku. Dia sedang menyelesaikan masalahnya yang lain. " Jawab itachi, ia segera melanjutkan Ucapannya ketika melihat ekspresi bingung dari gadis disampingnya," Itu yang dia katakan padaku. "

Masalah? Kenapa sahabatnya itu terlibat banyak sekali masalah? Memangnya apa yang dilakukan Rin dimasalalu hingga dikehidupannya yang sekarang gadis itu terlibat banyak masalah? Konan tak habis fikir karenanya.

Ia menghela nafasnya dan mengangguk mengerti," Baiklah. Terima kasih untuk hari ini. "  mengulum senyumnya, ia menatap Itachi yang kini membalas senyumnya , tangannya bersiap membuka pintu mobil, sebelum sebelah tangannya yang lain digenggam oleh Itachi. Ia kembali mengurungkan niatnya," Apa lagi? " Tanyanya kemudian.

Kenapa? Itachi bingung harus menjawab apa. Kenapa dirinya memegang tangan Konan? Ia tidak berniat seperti itu. Tangannya yang bergerak sendiri, dan itu bukan keinginannya. Ia mencoba memutar otaknya, mencari jawaban apa yang akan ia berikan pada gadis yang kini tengah menunggu jawabannya.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang