Tigatujuh

5.2K 402 33
                                    

"Kak, bisakah kita bicara?"

Sakura tersenyum, menunggu dengan sabar jawaban sang kakak. Ia bisa melihat jika pemuda itu sedikit mengerutkan keningnya. Mungkin merasa heran dengan permintaannya.

"Kau ingin berbicara apa? Sepertinya penting. "

Ia kembali mengangguk," Ya, ini sedikit penting. Tidak harus sekarang. "

Sasori tersenyum." Baiklah, kita bicara nanti malam. Aku harus menyelesaikan ini sebentar lagi. "

" Baiklah, kalau begitu aku ke kamarku dulu. Beritahu aku jika kau sudah selesai. " setelah Sasori mengatakan 'ya' Sakura beranjak dari kamar Sasori dan berjalan menuju kamarnya. Ini akhir bulan, tak heran jika kakaknya sibuk karena harus menghitung gaji yang akan diserahkan pada karyawannya. Dan Sakura tak ingin mengganggunya.

Ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang, menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. Pembicaraannya dengan Sasuke beberapa waktu yang lalu menimbulkan senyum tipis dibibir gadis itu.

Sakura tahu jika Sasuke tak menyukai dirinya selalu bersama dengan Sai, dan itu membuat perasaannya sedikit lebih baik. Entahlah, Sasuke terlihat seolah tengah cemburu. Tapi, benarkah seperti itu?

"Sasuke, aku ingin ini semua segera berakhir.", Gumamnya pelan. Ia memejamkan matanya, memilih untuk menikmati rasa menyenangkan yang perlahan menjalar memenuhi ruang kosong dihatinya.

Itachi benar, Sasuke benar-benar bisa menyelesaikan masalahnya dengan Rin, Sasuke telah menceritakan semuanya, "Aku ingin permalahan ini segera selesai, dan kita....." 

Sakura menjeda kalimatnya dan menggeleng pelan, memilih bangkit dari posisi terlentangnya dan berjalan menuju kamar mandi saat rasa panas menjalar dipipinya.

"Astaga, kurasa aku sudah gila. "

***

Sasuke terlihat mengutak-atik ponselnya, berulang kali memandangi layar yang menampilkan nomor seseorang dalam diam. Ia bingung, haruskah ia melepon orang itu, atau langsung mengunjungi rumahnya?

" Ya, sepertinya aku memang harus meneleponnya sekarang. Aku harus menyelesaikan ini secepatnya. " Gumam Sasuke, mencoba menyemangati dirinya sendiri. Ia segera menekan nomor tersebut dan meletakkan ponselnya dipinggir telinga ketika panggilan telah terhubung.

" Sai, bisa temui aku di kafe biasa? " Tanya Sasuke." Aku ingin berbicara denganmu. " Sambungnya.

" Apakah penting? "

Terdengar suara grasak grusuk disebrang sana. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh Sai? Sasuke menghela nafasnya," Ya, ini penting. "

" Apakah tentang Sakura? "

" Sebagian ya, dan sebagian bukan. "Balasnya malas." Cepatlah aku menunggumu, kau akan mengetahuinya setelah kita bertemu. "

Tak perlu mendengarkan protesan dari lawan bicaranya, Sasuke segera mematikan sambungan tersebut, dan beranjak dari posisinya sekarang. Benar, ia harus segera bergegas. Dan akan benar-benar membunuh si mayat hidup itu jika dia tidak datang.

Sementara itu ditempat Sai berada, pemuda itu terlihat mengerutkan keningnya, sedikit heran dengan nada bicara Sasuke yang terkesan lembut meskipun datar. Apa terjadi sesuatu pada pria itu?

"Siapa, Sai? "

Sai tersenyum,"Sasuke."

"Apa yang dia katakan? "

" Dia memintaku untuk bertemu, "

" apakah penting? "

Sai mengangkat bahu," Entahlah, Tapi kurasa itu penting. Ini tentang Sakura, dan kau tahu sendiri itu akan menjadi hal penting jika menyangkut gadis itu. "

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Where stories live. Discover now