Duaenam

5.5K 443 119
                                    

"Aku mencemaskanmu."

"Sakura? "

Jelas sekali dipenglihatan Sasuke keringat memenuhi dahi  lebar Haruno Sakura dan nafasnya juga terengah-engah. Apa gadis itu berlari? Emeraldnya memancarkan kekhawatiran yang kentara, dan entah kenapa itu membuat hatinya sedikit lebih baik.

Sasuke mengulas senyumnya hnaya untuk menenangkan gadis itu, memberikan ruang agar gadis itu masuk dan ia mengikutinya dari belakang. Menatap tubuh mungil yang terlihat begitu rapuh namun juga kuat diwaktu bersamaan.

"Duduklah, aku akan membuatkanmu minuman hangat. " Kata Sasuke lembut.

Sakura hanya menggeleng pelan," Tidak perlu. "

"Baiklah,"  Sasuke memutuskan untuk duduk di sofa single yang berada tak jaih dari gadis itu. "Terima kasih telah mencemaskanku."

Sakura menoleh, menatap Sasuke yang kini juga menatap kearahnya, "Kau baik-baik saja?" ia bertanya lirih.

Karena gadis itu tau, jika Sasuke sama seperti dirinya. Sangat pintar menyembunyikan suasana hati yang tengah dirasakannya lewat tampang datar. Dan itu yang dilakukan Sasuke saat ini. Meskipun pria itu tersenyum, namun senyumannya hanya senyum palsu belaka. Seperti yang selalu ia lakukan selama tiga tahun terakhir.

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. "

" Kau berbohong. " Sakura kembali menunduk, menyembunyikan emeraldnya yang mulai berkaca-kaca.

Jelas sekali bau alkohol yang menguar dari tubuh Sasuke menandakan jika pria itu tidak baik-baik saja.

" Kau benar. Aku tidak baik-baik saja. Jujur saja, ini..... Sakit. " Sasuke menghela nafasnya, menatap kearah jendela besar yang berada tak jauh darinya," Rasanya seribu kali lebih sakit ketika aku mengetahui fakta itu. "

"Maafkan aku."

Sasuke kembali menolehkan kepalanya, menatap Sakura dengan pandangan tak mengerti, "Kenapa kau meminta maaf? Kau tak melakukan kesalahan apapun padaku." Ucapnya pelan, lelaki itu berdiri, berjalan menghampiri Sakura yang kini tengah menahan isakannya,"Justru aku berterima kasih padamu. Kau memberitahuku sebuah fakta yang selama tak ku ketahui. "

" Sasori... Sebenarnya dia mengetahuinya. " Sakura menghapus air matanya sebelum mendongak dan menatap Sasuke," Dia menyembunyikannya dari kita. "

Sasuke tersenyum," Kurasa... Dia hanya tidak ingin membuatku semakin terluka, Sakura. "

Sakura tak percaya Sasuke akan mengatakan hal seperti itu, ia berfikir pria itu akan marah, sama seperti apa yang dilakukannya tadi pagi dirumahnya. Tapi ternyata?

" Aku berfikir kakakmu bermaksud baik dengan merahasiakan hal tersebut dari kita. "

Entahlah, Sakura harus merasa senang atau sedih saat ini, senang karena ternyata Sasuke mengatakan hal  tersebut, tapi melihat senyuman terluka pemuda itu, Sakura benar-benar merasa bersalah karenanya. Air matanya kembali terjatuh ketika menatap manik hitam tak berdasar dihadapannya.

"Sasuke?"

Sasuke hanya diam, menunggu gadis itu untuk melanjutkan ucapannya dengan sabar.

"Kau masih mencintainya? "

Mencintainya?

"Tidak."  Jawab Sasuke penuh keyakinan. "Aku membencinya, sampai rasanya begitu sesak. Aku ingin melupakannya, tapi entah kenapa ini begitu sulit."

"Kau ingin melupakannya? "

"Benar."

Sakura bangkit dari posisinya, memandang Sasuke yang kini tengah mendongak memperhatikan gerak-geriknya sedikit lama.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Where stories live. Discover now