Tigatiga

5.2K 429 68
                                    

"Apa maksudmu berbicara seperti itu?"

Sasuke menodong Sakura dengan pertanyaan yang sejak pagi memenuhi isi kepalanya. Pemuda itu langsung menyeret Sakura menuju mobil sesaat setelah bel pulang sekolah berbunyi. Ia bahkan mengabaikan Sai yang telah berada dikelasnya. Seperti pemuda pucat itu akan mengajak Sakura pulang bersama untuk yang kesekian kalinya. Tapi pertanyaan itu jauh lebih penting dari pada apapun saat ini. Andai saja tadi pagi bel masuk tidak berbunyi, mungkin akan terjadi baku hantam antara ke empat gadis tersebut. Lebih tepatnya, Sakura akan dikeroyok oleh tiga wanita sundal itu. Dan diam-diam Sasuke berterima kasih pada guru yang memencet bel tersebut karena telah menyelamatkan gadisnya—ah tidak, Wanitanya.

"Yang mana? " Sakura menjawab pertanyaan Sasuke dengan sebuah pertanyaan. Raut wajah gadis itu begitu datar dengan tatapan lurus kedepan. Mengabaikan Sasuke yang kini menatap tajam sisi wajahnya.

Sasuke mendengus keras." Kau, menyebutku kekasihmu. "

Sakura tersenyum miring, ia melirik Sasuke sekilas," Apa aku harus mengatakan pada mereka jika kau 'calon suamiku'? " Katanya dengan nada datar,"Aku mengatakan itu untuk menyelamatkanmu."

"Aku tak butuh bantuanmu. " Sasuke berucap cepat, ia memalingkan wajahnya kesamping ketika diam-diam senyuman tipis terpatri dari wajah tampannya.

Uchiha dengan egonya yang setinggi langit!

" Tapi kenapa wajahmu mengatakan sebaliknya, "Gadis itu menatap Sasuke dengan tatapan mengejek," Wajahmu seakan mengatakan jika kau berterima kasih padaku tadi pagi. "

Sasuke menoleh cepat. Benarkah seperti itu? Dirinya?

"  Kau bisa membuat seseorang salah faham karena ucapanmu!" Nada bicara pemuda itu sedikit meninggi, ia segera menekan pedal gas dan memajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Namun sayang itu tak berefek apa-apa pada gadis yang kini duduk manis disampingnya.

"Kenapa harus salah faham?"

"Kenapa harus salah faham? " Sasuke mengulang pertanyaan yang dilontarkan Sakura. Ia merasa jika gadis itu benar-benar menyebalkan sekarang," Tentu saja itu bisa menjadi kesalah fahaman disaat kau tengah menjalin hubungan dengan orang lain! "

Sakura mengernyit heran," Maksudmu? "

Siapa yang yang berhubungan dengan siapa?

" Jangan pura-pura bodoh, Haruno! " Sasuke segera menekan rem ketika ia tiba dilampu merah, tatapan matanya kini mengarah kesamping, berfokus pada Sakura yang masih mengernyitkan dahinya," Kau dan Sai. Bukankah kalian...... "

" Pacaran? Begitu maksudmu? "

Sial! Kenapa ia jadi seperti seseorang yang tengah cemburu sekarang. Ia mengutuk lidahnya yang terlalu cerewet!

"Lupakan."  Ucapnya. Ia kembali menjalankan mobilnya ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau.

Sakura hanya bisa menahan tawanya, ia tak berniat menjelaskan hal tersebut pada Sasuke. Biarlah pemuda itu sedikit merajuk kepadanya.

Tunggu, Sasuke? Merajuk? jangan bilang kalau Dia....

"Kau cemburu? "

Dan perkataan yang lolos dari bibir gadis itu berhasil membuat Sasuke menginjak rem mobilnya secara tiba-tiba.

Apa-apaan dia!

***

Uchiha Itachi hampir saja terkena serangan jantung ketika tiba-tiba sang ayah dengan wajah seremnya masuk begitu saja ke ruang kerjanya, tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Pemuda itu mengusap dadanya, menatap sang ayah yang kini mendudukkan dirinya diatas sofa yang tersedia diruangan tersebut. Ia bangkit dari kursinya memilih menghampiri sang ayah dan duduk disofa tepat disebrangnya.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Where stories live. Discover now