Empatpuluh

5.7K 384 53
                                    

18+

"Kau dimana?!!"

Sasuke segera menjauhkan kembali ponselnya ketika suara nyaring orang disebrang sana hampir membuat telinganya tuli. Ia mengecek sekali lagi nama yang tertera dilayar, benar yang menelepon adalah Sasori, tapi kenapa suaranya terdengar berbeda dan terasa begitu familiar.

Tak ingin ambil pusing, ia kembali mendekatkan ponselnya disamping telinga. Membuka sabuk pengaman yang membelit tubuhnya dan mengarahkan sebelah tangannya yang bebas untuk membekap mulut Sakura yang tak berhenti mengoceh.

"Itachi? " Ragu Sasuke. Namun ia yakin jika pemilik suara itu adalah kakaknya,"  Ada apa? "

" Sakura, apa dia bersamamu? "

" Ya. kami sedang dijalan, dan dia tertidur. Aku akan mengantarkannya pulang. " ia sedikit meringis ketika mengatakannya, merasakan jari tangannya yang nyeri akibat gigitan dari gadis itu.

" Baiklah. Tolong jaga Sakura. Sasori sepertinya dia tidak bisa pulang, hei! Berhenti meminum itu sialan! Kau menyusahkanku! "

" Kau kenapa? "

" Sasori, dia mabuk. Dan dia tidak mau pulang. Dia tidak ingin membuat Sakura khawatir. Jadi, aku akan membawanya ke restoran. "

Sasuke meringis ketika mendengarnya, bagaimana mungkin kakak beradik bisa mabuk diwaktu yang bersamaan? Namun setelahnya ia menghela nafas lega. Mungkin hari ini adalah hari keberuntungannya, setidaknya ia tidak akan mendengarkan ultimatum dari Sasori yang cerewet dan juga kakaknya yang berisik.

" Baiklah, semoga Sasori tidak merepotkanmu. Aku akan mengantarkan Sakura pulang sekarang. "

Tanpa menunggu jawaban yang diberikan sang kakaknya, yang ia yakin akan sangat melenceng dari obrolan, Sasuke segera mengakhiri panggilan, melempar ponselnya secara asal ke kursi belakang lalu melirik Sakura sekilas. Gadis itu tampak tenang dan hampir tertidur meskipun beberapa kalimat masih keluar dari celah bibirnya.

Ia menghidupkan mobilnya, dan ketika hendak menjalankannya ia mengurungkan kembali niatnya ketika teringat sesuatu. Ia meraih tas Sakura untuk mencari sesuatu.

Dan satu umpatan kembali meluncur dari bibirnya Uchiha Sasuke ketika ia tak bisa menemukan apa yang dicarinya.

"Sepertinya Sakura tak membawa kunci cadangan. "

Sasuke mengacak surainya frustasi.  ia berfikir akan menyenangkan jika menghabiskan waktu bersama teman-temannya dan juga Sakura. Sakura bisa lebih mengenal teman-temannya begitu pun juga sebaliknya. Tapi Kiba mengacaukan segalanya dan suasana hatinya benar-benar buruk sekarang. Malam yang dalam fikirannya akan menyenangkan ternyata berubah menjadi menyebalkan hanya karena jus jeruk yang diberi sedikit alkohol. Dan juga, wanita yang kini sudah tertidur itu tak membawa kunci cadangan saat ini. Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Sakura hingga ia lupa membawa kunci rumahnya ketika keluar?

Dan Sasuke benar-benar bingung kemana harus membawa Sakura sekarang, ia tidak mungkin membawa Sakura ke restoran Sasori atau kerumah orang tuanya. Ia yakin ayahnya akan langsung menghabisinya ketika membawa Sakura yang tengah mabuk. Ayahnya begitu menyayangi Sakura, dan Sasuke tak ingin mengambil resiko apapun sekarang.

Haruskah ia membawa Sakura ke apartemennya?

Benar, tidak ada pilihan lain selain membawa Sakura ke apartemennya. Ia akan mengabari Itachi setelah ini dan memberitahu alasannya.

Sasuke mulai melajukan kembali mobilnya berbalik arah menuju apartemennya dengan perasaan yang tak karuan. Semoga saja besok hal buruk tidak menghampirinya. Karena saat ini perasaanya benar-benar tidak enak.

KARENA AKU, HARUNO SAKURA (Selesai) Where stories live. Discover now