11

14.2K 3.5K 837
                                    

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semua siswa-siswi malas mengikuti upacara. Tapi tidak bagi Donghyun, dia justru semangat mengikuti upacara.

Kemarin, Eunsang bilang kalau Junho hampir kecelakaan. Katanya, dia melihat Minhee bersembunyi di balik pohon. Padahal kan Minhee ada di rumahnya.

Karena itu lah dia ingin mengawasi Minhee yang notabenenya murid kelas sebelah. Tapi anehnya, dia tidak terlihat dimana-mana.

"Aduh, dia kemana ya?" Donghyun celingak-celinguk mencari, tak peduli diliatin orang- orang yang kebingungan.

"Bodo amat lah, mending langsung ke cerminnya sekarang, nanti keburu bel," gumamnya memutuskan.

Segera dia berlari menaiki tangga ke tempat cermin yang dimasuk berada. Dia sempat melirik ke belakang dan melihat siluet seseorang yang mirip Yunseong sedang menatapnya.

Seketika bulu kuduknya berdiri. Seram juga kalau diliatin orang yang sudah terambil rohnya.

Begitu sampai di depan cermin, Donghyun sadar. Kenapa hanya dia yang selamat dari tarikan roh ke dalam sana?

Apakah semua itu karena keistimewaannya?

"Saya harus cari tahu apa yang terjadi," gumam Donghyun penuh tekad.

Dengan berani dia menatap pantulan dirinya di cermin tersebut. Untuk yang kedua kalinya, pantulan dirinya di cermin menyeringai padanya.

"Kamu sedang mendatangi ajalmu sendiri, Donghyun?"

Donghyun terlonjak kaget dan melompat ke belakang. Pantulan dirinya di cermin tertawa lepas sebelum berubah menjadi sosok mengerikan.

Rambutnya panjang menutupi wajahnya, tangannya dipenuhi koreng dan luka lainnya, dia cekikikan karena senang.

Donghyun spontan melangkah mundur ketika tangan setan tersebut keluar dari cermin, merayap keluar dari sana.

Tawanya menggelegar, seiring langkahnya merayap turun ke lantai. Suara patahan tulang terdengar mengilukan telinga.

Lampu disana mendadak mati-nyala, Donghyun bersumpah kalau kakinya tidak bisa digerakan. Sama sekali tidak bisa.

"Hihi, ayo ikut aku masuk ke dalam cermin."

Sial, Donghyun tidak bisa kabur. Kini tak hanya kakinya yang tidak bisa digerakan, tapi badannya juga!

"Sekarang-"

"Le-lepas!" Seru Donghyun panik ketika setan tersebut memegang kakinya.

"-kamu harus ikut saya."

Donghyun mencoba berontak ketika ia merayap naik ke badannya. Kuku tajamnya yang mencengkram erat pundak Donghyun membuatnya meringis dengan mata membulat sempurna.

Dan sekarang, wajah setan tersebut berjarak beberapa centi dari wajah Donghyun yang mulai pucat.

"Lain kali, kamu jangan sembarangan lihat cermin. Kamu kan tidak tahu kalau ada setan yang bisa keluar dari sana."

Donghyun lemas, kepalanya mendadak terasa berputar-putar.

Lagi-lagi, dirinya merasa tertarik keluar dari raganya sendiri.




















































Tiba-tiba, dia terbelalak sambil menghirup nafas sebanyak-banyaknya.

"Keras kepala banget, gue bilang jangan pernah ke cermin lagi."

Suara dingin tersebut menyadarkan Donghyun. Setan tadi sudah tidak ada, digantikan dengan seseorang yang mengulurkan tangan membantunya berdiri.

"K-Kak Yu-"

"Hati-hati, ya. Untung ada gue, kalo enggak roh lo bakal masuk ke sana juga."

Donghyun mengangguk kaku. Pelan-pelan dia berdiri, dia juga celingak-celinguk mencari.

"Tenang aja, dia udah gue usir."

"Loh, bukannya yang bisa ngusir setan-setan disini cuma Kak Jungmo, ya?"

"Siapa bilang?" Orang itu tersenyum bangga sambil membusungkan dada. "Buktinya gue bisa."

Donghyun tersenyum lega. "Untung saya gak salah pilih orang, kak."

"Iya, untungnya lo pilih gue buat jadi mata-mata disini."

Dia mengedipkan mata karena bangga sebelum merangkul Donghyun dan membawanya pergi dari sana.













































Tanpa sadar kalau dia memicu amarah seseorang. Amarah seseorang Hwang Yunseong.

|3| Mirror | X1 ft. BY9 ✓Where stories live. Discover now