12

15.8K 3.5K 582
                                    

"Yuvin~!"

Yuvin langsung tersedak somay yang ia makan ketika suara seseseorang berteriak memanggilnya. Buru-buru dia berlari menuju kedai penjual minuman dan mengambil sebotol air mineral dan meminumnya.

"Apaan sih, Seok? Untung gue gak mati keselek," sinis Yuvin pada Wooseok yang tiba di sampingnya.

"Lo harus tau informasi penting yang gue dapet," ucap Wooseok berapi-api. "Ayo ikut gue."

"Eh, lo mau bawa gue kemana?"

Yuvin panik ketika Wooseok menarik tangannya secara paksa keluar dari kantin. Jelas dia panik, dia belum bayar minuman dan somaynya.

"Aduh Seok, gue bisa jadi buronan Pak Sewoon karena belom bayar."

Wooseok tak peduli, dia terus menarik Yuvin hingga akhirnya sampai di ruang rapat yang ternyata banyak orangnya.

"Buset, golongan tuanya banyak, golongan mudanya cuma satu orang doang." Yuvin geleng-geleng kepala dan berakhir kepalanya yang ditempeleng Wooseok.

"Udah, jangan basa-basi lagi, kita mulai pembicaraannya. Anjay." Hangyul langsung tertawa terbahak-bahak lalu bertos ria dengan Seungyeon.

"Keren juga lo Gyul kalo serius, lagi dong lagi."

"Ekhem."

Dehaman Seungwoo seketika membuat mereka berdua diam. Setelah tak ada lagi yang berbicara, dia menatap pemuda yang ada di depannya dan hanya diam dengan wajah datarnya.

"Geum Donghyun, bisa lo jelasin apa tujuan lo masuk ke sekolah ini?" Tanya Seungwoo mengintrogasi.

"Wah, parah lo, anak orang lo bawa-bawa kesini," kata Yuvin sambil geleng-geleng kepala. "Gue gak mau kena masalah ya."

"Ck, kita bukan mau bully, kita cuma mau tanya," decak Wooseok kesal. "Lanjut."

"Dengar-dengar, kamu itu anak-"

"Bentar," potong Yuvin. "Emang kalian mau tanya apa ke dia?"

"Tentang cermin," jawab Yohan singkat yang sejak tadi diam menyimak.

"Ck, kalian gimana sih, murid baru mana tau tentang cermin itu. Yang ada kalian malah mancing petaka buat dia."

"Mancing petaka gimana?"

"Kalo setan itu tau ada anak indigo disini, bisa-bisa mereka bawa si Donghyun ini, bukan cuma rohnya, tapi badannya juga."

"Tau dari mana?" Wooseok mengangkat sebelah alisnya heran.

Yuvin tersenyum getir. "Kalian semua lupa sama Seokhwa? Lo semua lupa gimana dia dibawa sama setan itu ke dalam cermin dan gak balik sampe sekarang?"

"Itu masa lalu, Vin. Jangan lo sangkut pautin sama masalah kita yang sekarang," ucap Seungwoo dingin.

Mendadak aura di sekitar mereka berubah mencekam. Donghyun yang malas berlama-lama disana pun angkat bicara.

"Maaf ya kakak-kakak, saya mau makan. Waktu istirahat sebentar lagi habis."

"Nanti dulu!" Seru Seungyoun sambil menggebrak meja dan membuat mereka semua kaget.

"Anjir lo, Youn. Untung gue gak sampe kejengkang," kesal Hangyul sambil memukul punggung Seungyeon dengan keras.

"Waktu itu gue sempet liat Yunseong ngomong sama lo, dia ngomong apaan?"

"Dia gak ngomong apa-apa, dia cuma ingetin saya supaya gak cermin."

"Gue gak percaya, jawab yang jujur dong."

"Ck, sinting tuh orang. Yunseong kan keambil rohnya," gumam Yohan sambil memijat pelipisnya lelah.

"Urusannya sama kalian apa?" Tanya Donghyun dingin. "Kalau kalian mau manfaatin saya, mohon maaf saya gak bakal biarin itu terjadi. Saya permisi."

Donghyun melangkah keluar ruangan dan membanting pintu, menciptakan keheningan di antara mereka yang masih berada di sana.

"Seok, dia tau dari mana?" Tanya Seungwoo gelisah.

Wooseok menyandarkan badannya ke tembok dengan helaan nafas kasar yang membuat mereka semua diam, tidak mau membuat amarah Wooseok meledak.

"Gue bilang juga apa, kalian salah orang. Donghyun gak bakal mau. Semua orang juga gak bakal mau. Siapa sih yang mau disuruh hancurin cermin itu," sahut Yohan mengeluarkan uneg-unegnya.

"Tolong dong jelasin ke gue, gue gak paham maksud kalian apa," pinta Yuvin geram sendiri.

"Mereka berempat berniat nyuruh Donghyun pecahin cerminnya. Mereka berempat gak mikir gimana nasibnya Donghyun yang bakal ketarik dan gak bisa balik lagi dari cermin itu."

"Itu demi keselamatan kita, Yohan!" Seru Wooseok. "Gue gak mau ada yang keambil rohnya lagi, gue gak mau kita juga keambil rohnya."

Yohan mengukir senyum sinisnya. "Egois, lo pikir Donghyun mau keambil rohnya?"

"Udah-udah, mending kita balik ke kelas. Gak baik kita ada di tempat sepi kayak gini, bisa-bisa kita yang keambil rohnya," ucap Hangyul melerai sembari berdiri dari duduknya.

"Tunggu sebentar, di antara kalian ada yang kenal deket sama Donghyun?" Tanya Seungwoo.

Seungyoun, Wooseok, Hangyul, dan Yohan menggelengkan kepala serentak. Yuvin hanya diam, membuat Seungwoo mengernyit.

"Kalo lo, Vin? Lo kenal dia?"

Yuvin menghela nafasnya, menatap Seungwoo, kemudian menggelengkan kepala.

"Sayangnya, gue gak kenal sama dia."



















































Entah kenapa, Yohan tidak percaya dengan jawaban Yuvin.

|3| Mirror | X1 ft. BY9 ✓Where stories live. Discover now