37

11.1K 3.1K 1.8K
                                    

"Hyeongjun, awas di belakang lo!"

Minkyu yang kebetulan ada di samping Hyeongjun refleks menarik pemuda berambut ikal itu untuk minggir.

Tony menghembuskan nafas lega, untuk saja Hyeongjun tidak terkena lemparan meja dari Sejin yang tengah marah sambil berkomat-kamit mengatakan sesuatu.

"Tony, liat Eunsang, gak?!" Tanya Jinhyuk berteriak dari jauh.

Yang ditanya menggelengkan kepala dan bertanya balik. "Bukannya dia bareng Donghyun, Junho, sama Minhee?"

Dongpyo gelisah, Eunsang tidak ditemukan dimana-mana. Masa iya Eunsang sudah pergi ke alamnya? Harusnya Eunsang bareng dia, Jinhyuk, Wooseok, Minhee, sama Yuvin juga dong.

"Kita gak bisa terus begini, kita bisa mati kalo paksain diri buat ngelawan mereka," ujar Minkyu cemas.

"Setidaknya kita mati dalam keadaan berjuang di jalan kebaikan, santai aja," balas Hyeongjun cuek.

"Santai ndasmu!" Seru Tony tak terima. "Gue baru aja balik ke raga gue, masa gue bakal mati dalam waktu dekat sih?! Gak bisa gitu!"

"Lebih baik gitu daripada nyusahin kita."

Suara yang tidak asing tersebut membuat beberapa dari mereka menoleh, terkecuali Sejin tentunya karena dia sedang serius melakukan aksinya.

Seungwoo dan Yohan telah tiba. Jinhyuk sebagai yang paling jago bertarung di antara yang lain berdiri paling depan.

Lain halnya dengan Wooseok, arwah yang satu ini dengan berani menghampiri Seungwoo dan Yohan. Tatapan tajamnya entah kenapa membuat Seungwoo dan Yohan merinding.

"Bagus banget ya jadi anak buah Jungmo si setan cermin itu."

"Bagus, Kak Wooseok! Marahin kak marahin!" Sorak Hyeongjun mengompori.

"Kok gue merinding ya," bisik Yohan pada Seungwoo.

Wooseok melotot tajam pada Yohan dan Seungwoo. Tidak ada rasa takut di dalam dirinya, sepertinya dia ingin marah.

"Ck, dasar setan kuno berusia seratus tahunan," decak Wooseok sarkas, lalu memukul keduanya bersamaan.

Tindakannya itu membuat Jinhyuk loncat-loncat kegirangan sambil berseru heboh melihat Yohan dan Seungwoo takut pada Wooseok.

"Bagus, Seok! Bunuh aja sekalian, bunuh! Wahahaha, dasar setan!"

Wajah Minkyu berubah datar. "Lo juga setan, Kak Jinhyuk."

Jinhyuk tersadar lalu garuk-garuk kepala. "Oh iya ya. Ah, padahal gue masih mau hidup tau, kenapa takdir begini amat sih."

"Kalian tolong urus Seungwoo sama Yohan, gue ada urusan sama Donghyun," kata Sejin mendadak lalu melompati meja dan berlari menembus badan Seungwoo yang lagi diam.

Ada sensasi dingin merinding gimana gitu. Agak menyeramkan memang, untungnya Seungwoo tidak mengejarnya karena kembali dipukul oleh Wooseok.

"Haha! Giliran sama Kak Wooseok takut, berarti emang pantas Kak Wooseok dapet julukan murid tergalak di sekolah," tawa Dongpyo.

Wooseok meliriknya sinis. Soalnya perkataan Dongpyo terdengar meledeknya, dia kan jadi kesal.

"Ayo lawan kita, jangan cuma Kak Wooseok doang, dong," sahut Hyeongjun berani sambil membusungkan dada.

Alhasil kepalanya langsung ditempeleng sama Tony. "Heh, sok berani amat. Kayak Minkyu dong, diam-diam menghanyutkan."

Tony menoleh ke arah Minkyu dengan santai, dimana pemuda tinggi tersebut terlihat serius membaca doa agar setan-setan suruhan Jungmo segera pergi dan berhenti berdatangan.

|3| Mirror | X1 ft. BY9 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang