Prolog

2.3K 190 8
                                    

"Teman??" Dia menunjukkan jari kelingking mungilnya padaku, entah kenapa perasaan kesalku lebih besar dari perasaan senangku.

"Aku tidak ingin berteman denganmu! Pergilah!" Anehnya akulah yang pergi meski aku yang mengusirnya.

Dia benar-benar keras kepala, sekarang dia masih mengejarku meski aku sudah berusaha menghindarinya.

Umurku saat itu baru 7 tahun. Sepertinya gadis mungil yang tidak kuketahui namanya ini juga berumur sama denganku. Sebenarnya apa maunya?? Aku bahkan tidak mengenalnya namun dia memaksaku untuk menjadi temannya. Cukup! Aku tidak tahan lagi diikuti oleh pengganggu sepertinya.

"Berhenti mengikutiku! Pergilah! Aku tidak mau berteman denganmu, aku juga tidak mengenalmu!" Aku membentak, benar-benar kesal dengan gadis ini.

"Kenapa oppa tidak mau berteman denganku? Apa salahku?" Dia menunduk sambil mempoutkan bibirnya.

"Tadi kau tidak salah, tapi sekarang kau benar-benar salah. Bagaimana bisa kau mengikuti sampai rumahku? Kau harusnya pulang" aku pikir gadis ini benar-benar gila.

Dia tiba-tiba mendongak kemudian menatap sekitarnya dengan ekspresi terkejut. Tiba-tiba saja ia menangis dengan sangat keras hingga membuat beberapa orang yang lewat terfokus padanya. Aku tentu saja terkejut melihat dia tiba-tiba menangis seperti itu, bisa-bisa semua orang berpikir akulah yang membuatnya menangis.

Aku langsung mendekatinya, memberikan coklat yang satu-satunya aku miliki agar dia tidak menangis lagi. Dia menatap coklatku kemudian tersenyum, bagaimana bisa dia sehebat itu mengubah ekspresinya? Dia langsung menyambar coklatku lalu memakannya. Benar-benar orang yang aneh.

"Mengapa kau menangis? Kau membuatku takut" aku mendengus kesal, sebenatnya orang seperti apa yang sedang kuhadapi saat ini?

"Aku sudah mengikutimu sampai sini dan aku lupa jalan pulang" aku menepuk dahiku saat mendengar ceritanya, ini benar benar merepotkan. Aku mencoba tetap sabar, untung saja dia perempuan.

"Jika aku mengantarmu ke taman yang tadi, apa kau ingat jalan menuju rumahmu?" Dia berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk antusias sambil tersenyum, menunjukkan gigi kelincinya yang terlihat begitu unik. "Baiklah ayo" aku menarik tangannya agar dia melangkah di sampingku.

Jujur aku hanya ingin mengantarnya sampai taman, tapi melihat hari yang semakin gelap membuatku tidak tega membiarkannya pulang sendirian. Akhirnya aku mengantarnya sampai rumah. Saat itulah aku tau jika dia adalah orang sederhana, bukan orang kaya sepertiku. Aku berpikir apa enaknya hidup seperti gadis ini? Sederhana, pasti akan membuatnya tidak bahagia.

"Terimakasih sudah mengantarku" dia lagi-lagi tersenyum hingga menampilkan gigi kelincinya. Anak ini benar-benar kotor, cara makannya saja tidak benar. Mulutnya dipenuhi coklat, bahkan gigi kelincinya tertutupi coklat saat ini.

"Aih apa kau tidak pernah diajarkan makan dengan benar? Lihatlah semuanya kotor!" Aku menyerahkan sapu tanganku padanya. "Ambil saja! Tidak perlu dikembalikan. Aku tidak butuh lagi" setelah dia mengambil sapu tanganku, aku langsung pergi tanpa menunggu perkataannya lagi.

"Yak!" Dia berteriak, membuatku berhenti kemudian menoleh. Dia kembali tersenyum, aku tidak bisa berbohong tentang senyumnya yang begitu manis. "Suatu saat nanti kita akan menjadi teman! Aku janji akan bertemu denganmu lagi! Kau tidak akan menolakku pada saat itu! Annyeong!" Masih dengan senyumnya, dia melambai ke arah ku sebelum akhirnya berlari masuk ke rumahnya.

Aku tidak peduli, karena aku berjanji tidak akan pernah datang lagi ke taman itu dan tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Aku tidak ingin direpotkan oleh siapapun.

Saat aku sampai di rumah, aku dikejutkan dengan kondisi rumah yang begitu berantakan. Aku menatap dua orang yang sama-sama terluka sedang berdiri di ruang tamu sambil berhadapan. Ayah ibuku bertengkar. Dan saat itulah aku sadar, menjadi orang yang sederhana akan membuatku lebih bahagia.

~Prolog End~

Hiyaaa author back dengan cerita baru guys... gimana prolognya? Kalian penasaran gak sama cerita selanjutnya?? Kalo iya, silahkan ditunggu ya🤗

Just Friend?✔Where stories live. Discover now