Part 14.

497 78 18
                                    

Nayeon memperhatikan Kyungsoo sedari tadi.
Saat ini mereka sedang berjalan di koridor sekolah setelah pulang dari kantor guru. Mereka dipanggil karena urusan masing-masing, namun kembali bersamaan karena Nayeon yang mengajaknya.

Entah apa yang dipikirkan oleh pemuda itu, ia hanya terus melamun sambil menunduk. Nayeon sudah lelah memperhatikan Kyungsoo, kini ia melangkah ke depan Kyungsoo sambil merentangkan tangannya. Kyungsoo terpaksa menghentikan langkahnya, ia terkejut dengan apa yang Nayeon lakukan. Nayeon menatapnya dengan polos, Kyungsoo hanya bisa balas menatapnya.

"Apa yang terjadi? Sepertinya kau punya masalah" Nayeon bertanya setelah berhasil menyelidiki ekspresi wajah Kyungsoo.

"Aniyo. Lagipula bukan urusanmu" Kyungsoo berjalan melewati Nayeon begitu saja.

Nayeon yang merasa kesal dengan jawaban Kyungsoo kembali mengejar pemuda itu. Kini tangannya menarik lengan Kyungsoo, membuat pemuda itu kembali menghentikan langkahnya.

"Aku ini temanmu, kan? Tidak bisakah kau menganggapku sebagai teman sedikit saja?" Nayeon menegaskan pertanyaannya. Rasanya begitu sakit saat seseorang memanggilnya teman namun tidak ingin meminta bantuan.

Kyungsoo menoleh dengan malas, menatap Nayeon yang masih menatap Kyungsoo dengan kesal.

"Aku sudah mengatakannya, tidak ada masalah. Apa yang harus kukatakan padamu?"

Nayeon melepaskan pegangannya pada lengan Kyungsoo, ekspresi wajahnya pun perlahan berubah. Nayeon mengangguk, ia akan mempercayai perkataan Kyungsoo kali ini. Gadis itu tersenyum menatap Kyungsoo, itu hanya untuk menutupi sesuatu yang bergejolak di dalam hatinya.

"Ah ya, tentang perasaanmu terhadap Mina. Apakah itu benar?" Nayeon bertanya dengan hati-hati, ia takut jika pertanyaannya itu akan mengganggu Kyungsoo.

Kyungsoo terdiam sejenak, rasanya sangat berat untuk menjawabnya. Dan lebih berat lagi saat ia harus menjawab pertanyaan orang yang ia cintai.

"Iya, itu benar" Kyungsoo menjawabnya dengan pelan, menatap ke arah lain untuk menutupi kebohongannya itu.

Nayeon menganggukkan kepalanya, ia mengulum senyumnya sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain. Mereka sama-sama terdiam di tempat itu selama beberapa detik. Sampai akhirnya Nayeon kembali membuka percakapan.

"Aku senang mendengarnya! Akhirnya penantian Mina selama ini terbalaskan. Dan aku tidak menyangka kau melakukannya, Kyungsoo-ya. Jangan terlalu lama membuatnya menunggu, arraseo?" Nayeon menepuk pundak Kyungsoo, menunjukkan senyum lebarnya dengan menampakkan dua gigi kelincinya.

Setelah itu Nayeon melangkah lebih dulu, meninggalkan Kyungsoo yang masih terdiam di tempatnya. Nayeon menghentikan langkahnya sebelum menuruni tangga. Ia menyentuh dadanya, terasa sesak di sana. Entah apa yang terjadi, namun perkataannya itu membuatnya merasa sakit.

"Ada apa denganku? Apa aku tidak senang dengan kenyataan itu? Mengapa terasa sesak?"

"Benar-benar terasa sakit, ini sungguh sakit" Kyungsoo tertawa miris sambil menengadahkan kepalanya.

~Just Friend?~

"Nayeon-ah"

Nayeon menoleh saat namanya dipanggil oleh Chanyeol, menghentikan kegiatan memasukkan alat tulisnya ke dalam tas.

"Apa hari ini ingin pulang bersamaku?" Chanyeol tersenyum.

Nayeon terdiam sejenak, ia sedikit melirik Kyungsoo yang sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Nayeon sudah menetapkan keputusannya, ia menatap Chanyeol lalu menggeleng.

Just Friend?✔Where stories live. Discover now