Part 35.

467 72 18
                                    

Semua mata tertuju ke arah panggung, manatap dua orang yang baru saja selamat dari kecelakaan itu.

Kyungsoo yang melihat Nayeon berada di atas panggung langsung berlari mendekat, yang ia rasakan saat ini hanya khawatir pada gadis itu. Kyungsoo terdiam saat sampai di atas panggung, ia dapat melihat Nayeon tengah memeluk erat Jeongyeon.

"Je-Jeongyeon" Nayeon berusaha membenarkan duduknya, menatap Jeongyeon yang berada dalam dekapannya. "Gweanchana?" Nayeon bertanya pelan, suaranya bergetar karena masih terkejut dengan kejadian itu.

Jika Nayeon terlambat sedikit saja, mungkin hal buruk akan menimpa Jeongyeon. Namun Nayeon berhasil menyelamatkan sahabatnya itu, meskipun tubuh mereka sedikit sakit karena terhampas cukup keras. Setidaknya Nayeon tidak membiarkan sahabatnya terluka parah lagi, Nayeon tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.

Jeongyeon terdiam di posisinya, menatap lampu panggung yang rusak karena jatuh dari ketinggian. Tak hanya lampu itu yang rusak, panggung juga rusak karenanya. Namun Jeongyeon bersyukur, setidaknya bukan dirinya atau orang lain yang terluka.

Kini Jeongyeon beralih menatap Nayeon, dapat ia lihat jika gadis bergigi kelinci itu mulai menangis.

"Yak, wae? Aku baik-baik sa--"

"Mianhae" Nayeon kembali memeluk Jeongyeon dengan erat, tidak peduli dengan orang-orang yang mulai menghampiri mereka. "Aku benar-benar ceroboh, aku hampir saja membunuh Jihyo saat itu. Tapi kumohon hiks... berikan aku satu kesempatan lagi. Aku merindukan Twice, merindukan kita saat tampil bersama. Aku mohon hiks" Nayeon menangis sejadi-jadinya.

Semua orang hanya diam memperhatikan mereka, termasuk Kyungsoo yang kini tersenyum tipis menyaksikan itu. Kyungsoo berharap rencananya berhasil, kembali menyatukan persahabatan mereka. Memang Kyungsoo yang merencanakan pertemuan Nayeon dan Jeongyeon, namun tentang lampu panggung, Kyungsoo benar-benar tidak mengetahui itu.

Jeongyeon perlahan memeluk Nayeon, air matanya seketika mengalir bersama isakan halus yang keluar dari mulutnya. Jujur Jeongyeon sangat merindukan sahabatnya itu, namun gengsinya lebih besar dari itu. Jika Jeongyeon memaafkan Nayeon, sama saja dia menganggap enteng apa yang terjadi pada Jihyo.

"Mianhae, aku juga sangat egois" Jeongyeon menenggelamkan kepalanya di leher Nayeon, menangis bersama sahabat lamanya itu. Sekarang Jeongyeon sadar Nayeon berusaha untuk memperbaiki dirinya.

~Just Friend?~

Semuanya terdiam mendengar cerita Jeongyeon. Mereka menoleh ke arah Nayeon yang sedang menunduk.

"Jadi Nayeon hanya tidak sengaja?"

Sana mengangguk, "Tapi kami semua marah karena dia sangat ceroboh. Jika saja Jihyo tidak tepat waktu menyingkirkan tubuhnya, mungkin Jihyo akan terluka parah"

Nayeon semakin menunduk, dia mengakui kesalahannya. Memang dia yang seharusnya memeriksa apakah lampu panggung itu terpasang dengan baik atau tidak, namun Nayeon langsung percaya begitu saja dan menganbaikannya. Pada akhirnya lampu panggung itu jatuh, dan untungnya hanya mengenai kaki Jihyo.

Kyungsoo menatap Nayeon yang sedang duduk di depannya, pemuda itu menghela nafasnya. Sebenarnya dia sudah tau cerita itu, namun mendengarnya lagi membuat Kyungsoo lelah dengan kecerobohan gadis itu. Kyungsoo berjalan ke hadapan Nayeon, membuat Nayeon mendongak menatapnya.

Ctak!

Semuanya cukup terkejut saat melihat Kyungsoo mengetek dahi Nayeon. Gadis itu terdiam, perlahan menyentuh keningnya yang terasa sakit.

Just Friend?✔Where stories live. Discover now