Part 24.

405 62 7
                                    

"Kau tidak kesal?" Seorang gadis dengan wajah galak namun dapat meluluhkan hati para siswa di sekolahnya, siapa lagi jika bukan Kim Jennie. Ia membuat ketiga temannya teralihkan dari make up mereka.

"Terhadap apa?" Jisoo mengernyitkan dahinya, ia tidak paham dengan perkataan Jennie.

"Momo, bukankah sikapnya menyebalkan?" Jennie melipat tangannya di dada. "Aku dengar kemarin dia menolak Kai lagi! Bukankah dia terlalu sombong?!"

"Benarkah? Itu keterlaluan. Padahal Kai mau menerimanya, dia tidak bersyukur sekali" Rose ikut menimpali sambil menutup kaca bedaknya.

"Kau benar. Bukankah dia tidak bisa dibiarkan?" Ucapan Jennie mendapat anggukan setuju dari yang lainnya.

Lisa menatap pintu kelas yang tiba-tiba terbuka, menampilkan Momo dengan wajah lesunya. Momo baru saja berlatih dance, ia sungguh lelah saat ini. Melihat Momo yang semakin mendekat, Lisa langsung memeberi kode kepada teman-temannya agar diam, cukup rumit jika Momo mendengar pembicaraan mereka.

Momo melangkah ke dekat lokernya, berniat mengambil pakaian ganti karena tubuhnya berkeringat. Ia tidak ingin merasa tidak nyaman dan bau saat memakai pakaian yang ia pakai untuk latihan. Baru saja ia ingin mengambil pakaiannya, tiba-tiba terdengar suara Sana dari luar.

"Momo-ya, kau lupa mengunci ruang latihan"

Momo terkejut, benar juga! Itu akan menjadi masalah besar jika pelatih mereka tau. Momo langsung berlari keluar untuk mengunci ruang latihan, sayangnya ia membiarkan lokernya terbuka begitu saja.

Jennie tersenyum, mengagumi idenya yang tiba-tiba muncul di otaknya. Jennie memberitahu idenya pada teman-temannya, mereka semua pun setuju dan lamgsung bergerak. Jennie dan Jisoo mulai mendekati loker Momo, sedangkan Rose dan Lisa menjaga di depan pintu.

Bodohnya Rose dan Lisa hanya fokus pada Momo, mereka tidak menyadari ada orang yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Sampah sekali"

~Just Friend?~

"Kim Kai" Kyungsoo masuk ke kelasnya dengan santai.

"Yak Kyungsoo, jangan panggil dia seperti itu. Dia sedang bersedih sekarang" Sehun mengusap-usap punggung Kai, berusaha menyemangati temannya itu.

"Ditolak lagi?"

Pertanyaan Kyungsoo seakan menusuk Kai, pemuda itu terlalu tajam dengan kata-katanya. Kai hanya mengangguk untuk mengiyakan, dia bahkan sedang tidak mood untuk berbicara.

"Hentikan kesedihanmu itu, kau bisa mencobanya lagi" Kyungsoo sangat mudah mengatakannya, dia tidak tau apa yang Kai rasakan setelah mengulangnya berkali-kali. "Dari pada bersedih, sebaiknya kau menolongnya"

Kai mendongak, "Siapa?"

"Momo"

Kai sontak berdiri, wajahnya terlihat panik. "Apa yang terjadi padanya?"

"Beberapa sampah sedang mempermainkannya" jawaban Kyungsoo sungguh tidak lengkap, Kai harus kembali bertanya.

"Apa yang mereka lakukan?? Cepat beritahu aku Kyung!" Kai mendekati Kyungsoo.

"Pelajaran selanjutnya Olahraga, kan?"

Kai mengangguk.

"Baju Olahraganya mungkin sedang disembunyikan, sebaiknya kau cepat karena sebentar lagi bel masuk berbunyi" Kyungsoo duduk di tempat duduknya dengan santai.

Just Friend?✔Where stories live. Discover now