Part 21.

536 74 26
                                    

Sana, Chanyeol, bahkan Nayeon terkejut melihat Kyungsoo yang tiba-tiba datang dan mengatakan hal itu.

"Apa kau pikir tindakanmu benar? Kau mengatakan pada Chanyeol bahwa kau menyayanginya sebagai teman, dan sekarang kau menyalahkan Nayeon?" Kyungsoo mendekat, menatap Sana dengan tatapan datar. "Kau--"

"Cukup!" Sana berteriak, membuat Kyungsoo tidak jadi melanjutkan perkataannya. Setelahnya Sana pergi.

Chanyeol terlihat bingung, siapa yang harus ia tenangkan lebih dulu? Nayeon sudah menangis di sini, dan Sana pergi.

"Pikirkan dengan tenang, siapa yang benar-benar membutuhkanmu" Kyungsoo memegang pundak Chanyeol, menatap mata sahabatnya itu agar ia mengerti apa maksudnya.

Chanyeol menatap Nayeon yang sedang menghapus air matanya. Nayeon mendongak, tersenyum ke arah Chanyeol.

"Sana membutuhkanmu, palli" Nayeon tersenyum seperti biasanya, meskipun matanya terlihat sembab. Tangannya tergerak untuk mendorong Chanyeol, bertujuan agar Chanyeol mengejar Sana.

Melihat Nayeon yang seperti itu, Chanyeol pun mengejar Sana. Nayeon menatap kepergian Chanyeol, sebenarnya ia tengah berusaha menahan air matanya agar tidak menetes lagi.

"Gweanchana?" Kyungsoo bertanya karena ia tau apa yang sedang Nayeon lakukan.

"Nee. Kajja" Nayeon tersenyum, berjalan lebih dulu.

"Lagi-lagi kau berbohong"

Nayeon menghentikan langkahnya. Lagi-lagi Kyungsoo benar tentang perasaannya. Sejujurnya Nayeon sangat membutuhkan Chanyeol, namun Nayeon tidak bisa membiarkan Sana bersedih seperti itu.

"Aku tidak berbohong, ayo kembali ke kelas" Nayeon melanjutkan langkahnya, ia tidak ingin mengakui tebakan Kyungsoo yang selalu benar.

~Just Friend?~

"Sana!" Chanyeol akhirnya menemukan sahabatnya itu, di atap sekolah.

Sana tidak menoleh ke arah Chanyeol, pandangannya kosong ke depan.

Chanyeol menghela nafasnya, melangkah ke arah Sana. Ia cukup lelah karena harus berlari ke atap sekolah. Kini Chanyeol berada di samping Sana, memperhatikan sahabatnya itu dari samping. Chanyeol kembali menghela nafasnya, beralih menatap kendaraan yang berlalu-lalang di kota itu.

"Sejak kapan kau memiliki perasaan itu?"

Sana membulatkan matanya, sungguh terkejut dengan pertanyaan Chanyeol. Ia tidak ingin ketahuan, Sana begitu takut jika harus ditinggalkan Chanyeol.

"Itu... aku..." sana mencari alasan yang tepat untuk menutupi perasaannya.

"Sana, mengapa kau selalu menutupinya selama ini?" Chanyeol menghadap ke arah Sana, menatap gadis itu dengan tatapan sendu.

"Jika aku mengatakannya, apakah kau akan menjadi kekasihku?" Bukannya menjawab pertanyaan Chanyeol, Sana kembali melemparkan pertanyaan. Sana menatap balik mata Chanyeol. "Kau pasti tetap mempertahankan siapa yang kau sukai dan mengabaikanku, kan?"

Chanyeol terdiam, yang dikatakan Sana benar, Chanyeol tidak akan sanggup mengubah siapa yang ia sukai.

"Aku menyukaimu, Chanyeol. Tapi aku takut jika kau tidak menyukaiku dan memilih untuk menghindariku. Maka aku lebih memilih untuk tetap menjadi temanmu, seperti ini saja cukup untukku" Sana menunduk, kali ini ia ungkapkan apa yang sebenarnya ia rasakan.

Just Friend?✔Where stories live. Discover now