Part 30.

472 64 14
                                    

"Gomawo Nayeon-ah" Sehun tersenyum lucu kepada Nayeon, dibalas senyuman pula.

"Gweanchana, aku senang kalian datang untuk belajar" Nayeon menatap Sehun dan Kyungsoo secara bergantian.

Sehun terlihat begitu bersemangat untuk belajar membuat roti, namun Kyungsoo, wajahnya tetap saja datar seakan tak berminat sedikit pun. Nayeon menggeleng-gelengkan kepalanya, meskipun itu hal yang Kyungsoo sukai, sepertinya pemuda itu tidak akan memperlihatkan semangatnya.

"Baiklah kita mulai, langkah pertama..."

Mereka mulai membuat roti, Nayeon sebagai gurunya. Sehun dan Nayeon membuatnya dengan riang, berbeda dengan Kyungsoo yang nampak sangat serius dengan bahan-bahan di tangannya.

"Yak Kyungsoo, santai saja. Ini bukan ujian akhir sekolah" Sehun terkekeh, menepuk pelan pundak Kyungsoo. Kyungsoo menoleh padanya dan memberikan tatapan tajamnya, membuat Sehun harus berhenti terkekeh.

Entah bagaimana Kyungsoo bisa terjebak di sana, dia pun tak menyangka akan luluh dengan rayuan Sehun. Kyungsoo tak pernah mudah diajak seperti ini, dia lebih suka mengikuti kata hatinya. Namun saat Sehun mengajaknya pergi ke rumah Nayeon untuk belajar membuat roti, tanpa sadar Kyungsoo langsung menyetujuinya. Akhir-akhir ini dia semakin aneh, terkadang otak dan hatinya tidak sependapat. Kyungsoo tidak ingin menuruti hatinya yang egois akan cinta, itu memalukan.

"Ugh" Sehun meringis, membuat Nayeon menghentikan kegiatannya.

"Ada apa, Sehun?"

"Aku hmm... itu..." Sehun mencari cara untuk mengatakannya.

"Dia ingin buang air besar, beritahu dia di mana toiletnya" ucapan Kyungsoo membuat Sehun melotot. Sehun yang bersusah payah untuk memfilter ucapannya sekarang malah Kyungsoo yang dengan mudahnya menjatuhkan imagenya. Sungguh sahabat yang baik.

"Oh haha" Nayeon tertawa melihat wajah malu Sehun. "Di sana, masuk lalu sebelah kiri ada toilet" Nayeon menunjuk suatu lorong, menjelaskan di mana letak toiletnya.

"Gomawo" Sehun segera pergi ke tempat yang Nayeon tunjukkan.

Nayeon menggelengkan kepalanya, ternyata Sehun itu cukup lucu. Wajahnya yang tampan tidak membuat sikapnya dewasa, nyatanya dia hanya pemuda manja yang bertingkah lucu.

Nayeon beralih menatap Kyungsoo, pemuda itu kebalikannya. Wajahnya yang imut tidak membuatnya seperti anak kecil, dia lebih dewasa dari yang dibayangkan.

"Apa kau memang ingin membuat roti?"

Kyungsoo mendongak, "Iya" kemudian kembali fokus pada pekerjaannya.

"Aku pikir kau dipaksa Sehun"

"Itu juga iya"

Nayeon terkekeh, Kyungsoo itu bisa lucu dengan caranya.

Ponsel Sehun berdering, menampilkan nama Tzuyu di layar. Nayeon tertegun, Tzuyu maknaenya, member yang ia sayangi. Ingin rasanya Nayeon yang mengangkat telepon itu, namun ia masih tidak memiliki cukup keberanian.

Ponsel Sehun dibiarkan berdering hingga terhenti. Beberapa saat kemudian, ponselnya kembali berdering, lagi-lagi dengan nama Tzuyu. Nayeon mulai merasa aneh, pasti penggilan ini cukup penting. Nayeon segera mengambil ponsek Sehun, menerima panggilan Tzuyu lalu mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

"Oppa! Tolong aku hiks... ini menakutkan"

Nayeon tiba-tiba berdiri, membuat Kyungsoo langsung menatap ke arahnya. Suara Tzuyu yang sedang menangis membuat hati Nayeon sakit, ia tau ada sesuatu yang terjadi pada gadis itu.

Just Friend?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang