Bagian 29. Om Wijaya dan Rahasianya 4

35K 704 24
                                    

Keesokan harinya aku bangun, matahari menyorot ke arah tempat tidur, aku menggeliatkan tubuhku. Jam berapa sekarang  ya ? Aku melirik kesamping tempat dimana mas Johan tidur setelah tadi malam bergulat birahi. Ternyata kosong tidak ada disana aku mengambil hp ku dan melihat jam pukul 7 pagi. Kemana mas Johan pergi ? Apa dia menyesal dengan apa yang terjadi tapi kalau melihat kejadian semalam itu dilakukan suka sama suka !

Sudahlah aku turun dari tempat tidur dengan hanya menggunakan cd ku saja, aku menuju kamar mandi, mencuci muka dan gosok gigi dan berkumur, ku ambil handuk untuk mengeringkan wajahku. Tadinya mau mandi tapi karena masih pagi tidak jadi, toh om Wijaya sudah memberi waktu istirahat karena ada urusan pekerjaan. Aku akan menikmati keindahan pulau Bali kapan lagi coba !

Aku keluar kamar dan terkejut ternyata mas Johan ada di kamar.

"Mas kok tadi engga ada ?" Tanya ku berdiri, sementara mas Johan duduk ditepi tempat tidur dengan menggunakan kaos dan celana panjang bahan.

"Aku tadi dipanggil tuan Wijaya !" Jawab mas Johan sambil menatapku karena setengah telanjang. Kemudian dia menarik pinggangku aku jatuh kepangkuan mas Johan.

"Mas ... !" Aku terkejut dan cemberut.

"Kamu kalau marah, jadi gemes !" Mas Johan mencubit pipiku, dia menatapku dan mencium bibirku aku terdiam. Mas Johan melepaskan ciumannya.

"Kita akan pindah !"

"Pindah ke kemana ?" Tanyaku heran.

"Pindah kamar maksudnya ! Tuan Wijaya ada urusan dan kembali ke Jakarta, kamarnya jadi milik kita untuk 2 hari kedepan !" Jelasnya sambil mengecup kembali bibirku aku memeluk lehernya.

"Oh ! Sekarang ?" Tanyaku.

"Besok ... " jawabnya sambil melumat kembali bibirku dan aku membalasnya, aku sebenarnya heran mas Johan ini gay atau bukan ? Tapi itu tak jadi masalah he ... he ... karena ya aku nikmati aja 😄.

"Udah, kita beberes sekarang kita pindah !" Mas Johan melepas ciumannya nafasnya sedikit terengah, begitu pun aku juga.

Singkat cerita kami pun pindah ke villa yang kemarin masih digunakan om Wijaya.

"Aaahhh ... indah banget jadi pengen berenang !" Kataku sambil menghirup udara pantai yang menyegarkan.

"Ayo .. kamu kan belum mandi jadi sekalian aja !" Mas Johan memelukku kembali. Aku melepaskan pelukan untuk ganti celana renang.

"Mau kemana ?"

"Ya, ganti pake celana renang lah !"

"Engga usah !"

"Kok ?" Mas Johan kembali memelukku dan mencium bibirku.

"Kita buka aja semua !"

"Telanjang mas ?"

"Hmmm ... boleh juga, hnya cd juga boleh !" Mas Johan tersenyum, aku baru mengerti disini tempat private jadi tidak ada yang melihat kalau kita mau telanjang pun.

Mas Johan membuka semua pakaiannya, begitu pula aku setelah hanya mengenakan cd saja, mas Johan mendorongku ke kolam renang aku terkejut.

"Mas ... " kataku cemberut. Tubuhku basah.

Mas Johan tertawa kemudian melompat ke kolam renang, kami pun berenang saling bercanda, sesekali berpelukan dan berciuman. Kami sekarang sedang berada ujung kolam yang kemarin kulihat seperti menyatu dengan laut. Aku menyandar dipinggir sementara mas Johan menghimpitku sambil mencium bibirku kami berpagutan tanganku melingkar lehernya, kurasakan tonjolan keras kontol kami bergesekan dibalik cd putih tipis.

DASEP SI TUKANG PIJATWhere stories live. Discover now