Bagian 36. KLIEN MISTERIUS 1

30.1K 579 31
                                    

Sudah satu minggu setelah aku mengajari Clara dan Tommy memijit. Suatu hari mereka mengajakku pergi, ditraktir makan disebuah restoran, katanya sih, sebagai tanda terima kasih. Tentu saja aku tidak keberatan dengan hal itu, sambil makan kami mengobrol kesana kemari, bisa disebut mereka sekarang menjadi teman dan sahabat terdekatku tentu saja selain A Dodi. Menurut mereka katanya para klien mulai merasakan lebih puas dengan pijatan mereka, aku tersenyum dan katakan agar keduanya lebih banyak berlatih lagi.

Yang jelas aku senang dengan mereka berdua, entah karena satu profesi jadi lebih dekat dan akrab. Aku jadi tahu siapa mereka sesungguhnya, siapa sangka ternyata Tommy berasal dari keluarga kaya dari Surabaya, sementara Clara itu nama samaran nama aslinya Siti Maesaroh asal dari Garut. Ke Jakarta awalnya sebagai pembantu rumah tangga ketika berusia 17 tahun. Tapi tidak betah karena majikannya galak beberapa kali ganti majikan sampai bertemu seseorang dari media sosial seorang lelaki yang ganteng katanya yang merayunya dia bisa memberikan pekerjaan lebih baik, ternyata itu hanya sebuah kedok menipu untuk menggaet korbannya menjadi seorang pelacur.

Sejak itu dia tidak lepas dari profesinya sebagai wanita penghibur, tapi tidak lama dia berhasil bisa lepas dari "mami" yang dulu dan untungnya setelah itu dia bertemu dengan seseorang dan diperkenalkan pada mas Anto dan akhirnya bekerja seperti ini lagi. Aku mengatakan kan sama saja, tapi menurut Clara berbeda, dulu hanya melayani hidung belang yang sekedar sex doang dengan bayaran murah. Sekarang dia bisa dibayar mahal serta kliennya bukan orang sembarangan bukan sekedar seks saja tapi hanya sekedar menemani. Penampilannya saat ini buah dari pekerjaannya sekarang, selain itu bisa menabung. Cita-citanya sih sederhana ini menikah dengan pria yang mengerti dia apa adanya itu saja.

Aku terdiam ternyata banyak juga ragam alasan kenapa seseorang bekerja menjadi seperti ini, mungkin yang paling umum ya ekonomi. Seperti aku dan Clara, tapi ini bagiku mungkin juga tidak selamanya bekerja seperti ini. Sementara Tommy berbeda tujuannya kenapa dia menjadi gigolo padahal dia berasal keluarganya kaya, duit atau uang bagi dia tidak masalah bukan ?. Ternyata jawabannya simple dan aneh, dia hanya ingin tantangan baru dalam hidupnya hanya itu ! sepertinya masih banyak rahasia yang belum terungkap dari Tommy.

-------------

Beberapa waktu kemudian, aku kembali mendapat klien baru, kali ini mas Anto hanya mengirim sebuah foto dan alamatnya saja. Aku sih oke saja menerima pekerjaanku.

Hari ini sesuai perjanjian pukul 8 malam di sebuah apartemen, aku pun tiba di tempat tujuan. Apartemennya bagus, aku masuk ke loby dan ditanya ada keperluan apa, dan kujawab dan oleh Satpam disuruh tunggu sebentar tak lama dia memberitahu agar naik ke lantai 15, aku mengangguk dan nenuju lantai yang dituju. Sebenarnya aku agak heran karena fotonya masih muda sekitar 30 an gitu, tidak seperti biasanya kan suka diatas itu, aku ingin bertanya ke mas Anto tapi tidak jadi, klien bisa siapa saja bukan ?

Akupun tiba didepan nomor yang dituju dan memencet bel, tak lama pintu dibuka dan ternyata seseorang lelaki yang tak ku kenal berdiri disana ! Sebelum aku mengatakan sesuatu justru dia bertanya keperluanku untuk bertemu seseorang dan juga tahu namaku. Dengan tertegun aku mengangguk dan tiba-tiba dia menarik tanganku, yang aku heran orangnya bukan wajah di foto. Ketika di dalam aku terkejut ada sekitar 4 orang lagi lelaki dengan perawakan dan pakaian yang sama sepertinya pekerja kantoran, jadi semua ada 5 orang dan secara serentak mereka melirik dan menatapku. Aku menjadi bingung kok yang mau dipijit banyak.

"Anu ... mas maaf ! Yang namanya Syarif mana ya !" Tanyaku. Penasaran karena klienku namanya Syarif dan takut salah tempat.

"Belum datang, elu masuk kamar itu untuk ganti baju sana !" Jawab lelaki yang menarik tanganku tadi. Dan membawaku kesebuah kamar.

"Ganti baju ?"

"Ia elu kan harus tampil !" Ujarnya sambil menatapku.

"Tunggu mas, saya ini ... !"

DASEP SI TUKANG PIJATWhere stories live. Discover now