Bagian 50. Mba Mitha, Mas Irwan dan aku 3

23.1K 589 22
                                    

Sore harinya setelah selesai melaksanakan tugas kami kembali ke hotel untuk beristirahat, masih ada satu hari lagi besok satu  pekerjaan lagi yang harus kami lakukan.

Malamnya seperti biasa kami mengobrol kesana kemari. Sampai ada menelpon ternyata dari mas Irwan. Kami sempat mengobrol sebentar hanya menanyakan tentang keadaanku dan juga pekerjaanku.

"Siapa ?" Tanya mas Gunawan.

"Itu ... mas, eh pak Irwan !" Jawabku.

"Maksudnya pak Direktur ? Kamu kenal dia ?" Tanyanya tak percaya.

"Iya mas !" Aku menjelaskan sedikit perkenalanku dengannya.

"Oh gitu ! Tapi kamu harus hati-hati !" Jawabnya.

"Emang kenapa mas ?"

"Ceweknya kelihatan engga suka kamu !" Aku tertegun kok dia tahu ?

"Kok mas tahu ?" Tanyaku penasaran. Dia tersenyum.

"Aku lihat beberapa kali kamu di marahi oleh dia !" Aku terdiam.

"Udah santai aja kalau memang engga ada hubungan apapun !" Mas Gunawan menenangkanku sambil mengusap punggungku, aku menghela nafas dan menatapnya.

"Sebenarnya ... " akhirnya ku ceritakan semuanya awal mba Mitha tidak suka padaku.

"Gitu mas, itulah rahasia hitam diriku aku pernah menjadi gigolo !" Aku menunduk.

"Semua orang punya masa lalu baik atau buruk !" Kembali mas Gunawan tersenyum sambil memberikan nasihat yang membuatku lega.

"Terima kasih mas !" Aku tersenyum dan mengangguk dan merasa lega.

"Sebaiknya kita tidur !" Ujarnya. Aku mengangguk dan seperti malam sebelumnya aku membuka pakaian hanya menyisakan cdku begitu juga mas Gunawan. Aku mulai terbiasa dengan keadaan begitu.

"Sini peluk aku kalau dingin !" Ujarnya, mukaku memerah.

"Iya mas !" Jawabku aku mendekat dan memeluknya, ada rasa hangat dan nyaman.

"Sep, kamu harus hati-hati ! Sepertinya perempuan itu punya niat jahat padamu !" Ujarnya, aku tertegun aku mengangguk.

"Iya mas aku akan hati-hati !" Ku peluk erat tubuhnya. Kurasakan ada yang mencium rambutku dengan lembut. Dan aku tertidur dengan rasa tenang dan nyaman, seperti dulu aku bersama mas Burhan.

--------

Keesokan paginya aku terbangun, ketika kurasakan ada yang mencium keningku. Kubuka mataku dan kulihat mas Gunawan.

"Maaf !" Bisiknya, aku tersenyum dan kupeluk erat tubuhnya.

"Jam berapa sekarang ?" Tanyaku sambil berbisik.

"Pukul 6 pagi lebih !" Jawabnya membalas pelukanku. Dadaku berdebar dan aku mengangkat wajahku dan menatapnya.

"Mas aku boleh bertanya ?" Tanyaku.

"Tanya saja !" Jawabnya tersenyum.

"Anu ... mas gay ?"

"Menurutmu ?"

"Aku engga tahu !" Jawabku mukaku memerah, dia tertawa kecil. Dan memeluklu sambil mengecup keningku kembali.

"Bukan itu maksudku... aku pernah beberapa kali pacaran dengan perempuan tapi, sayang selalu kandas di tengah jalan, aku sudah kenyang dengan berbagai pengalaman pahit dan manisnya pacaran, walau pahitnya lebih banyak !" Dia menghela nafas.

"Bahkan yang terakhir yang paling menyakitkan hatiku, kami hampir menikah tapi sayang dia memutuskan untuk membatalkannya, dan memilih dengan orang lain ! Tapi ya sudahlah lah, terus terang Sep ini pertama kalinya aku suka pada lelaki pertama kalinya !" Aku tertegun dan menatap matanya, seakan tak percaya apa yang dikatakannya.

DASEP SI TUKANG PIJATWhere stories live. Discover now