Bagian 39. SYARIF DAN IRWAN 2

27.3K 641 36
                                    

Tak lama, mas Irwan keluar dari kamar mandi. Kembali hp nya berbunyi, tapi mas Irwan malah cuek tidak peduli dengan hp nya itu.

"Mas, mungkin mamahnya telpon lagi !" Kataku sambil memberikan hp nya.

"Engga mungkin ! Dia cukup sekali nelpon tapi panjang ngomongnya !" Ujarnya tidak peduli.

"Yah, mungkin saja ini mas Syarif ?"

"Engga mungkin juga, dia lagi di Bali !"

"Loh, tadi bilangnya mas sama mamahnya katanya engga tahu !" Aku heran. Mas Irwan naik kembali ke tempat tidur dan memberi isyarat untuk bergeser. Aku menurut dan menggeser.

"Biar aja,Pusing ! dia yang kawin, gue yang harus ini itu !" Ujarnya sebal, aku tersenyum. Dia itu seperti anak kecil saja perasaannya gampang berubah.

"Mas mau dipijit lagi ?" Tanyaku.

"Udah ah !"

"Kenapa ? Engga enak ?" Tanyaku heran. Mas Irwan menatapku.

"Elu orangnya berbahaya !"

"Maksudnya ?" Tanya tak mengerti.

"Elu bisa membuat cowok normal menjadi gay !" Katanya.

"Kok bisa ?"

"Wajah, fisik dan pijatan elu bisa membuat lelaki bertekuk lutut !" Jawabnya, Aku hanya tertawa mendengarnya.

"Mas, ada-ada aja ! Tidak semua seperti itu, ada yang biasa aja tuh bila aku pijit !" Kataku.

"Serius ?" Aku mengangguk dan menyebutkan beberapa nama.

"Ya, sudah aku pergi saja !" Kataku sambil bangun, dia malah menarik tanganku sedikit keras dan aku jatuh kepelukannya.

"Jangan berani pergi dariku !" Ujarnya matanya tajam menatapku aku hanya tersenyum, aku tahu itu hanya menggertak saja, entah kenapa aku jadi gemes sama dia, hmmm menarik juga...! Kataku dalam hati.

"Kalau aku tetap pergi mas mau apa ?" Tantangku, Irwan terdiam. Tangannya mulai memelukku sehingga wajahnya sangat dekat denganku, dadaku kembali berdebar aku menelan ludah. Kurasakan hembusan hafas kami berdua.

"Karena elu suka gue !" Bisiknya, aku tertegun. Mukaku memerah.

"Aku tak boleh menyukai klien !" Jawabku.

"Oh ya ?" Ujar sambil menatap tak percaya. Aku mengangguk.

"Bullshit ! Bohong !" Sambil membalik tubuhku kini dibawah dia diatas.

"Pertama, aku tidak tahu latar belakang klienku, aku memang seorang gay atau kalau mas gay juga pasti tahu ... kita berbeda bagai langit dan bumi !" Jawabku kami bertatapan, perlahan kusentuh wajahnya.

"Mas tahu gay itu seperti apa ?" Tanyaku, dia terdiam dan perlahan dia melumat bibirku dengan lembut. Aku merasakan bibirnya yang hangat dan kenyal. Dia melepaskan ciumannya.

"Mas suka padaku ?" Aku bertanya. Dia tersenyum.

"Kalau gue engga suka, ngapain elu lama-lama disini !" Jawabnya. Aku tersenyum dan kini aku yang mencium bibirnya, kami kembali berciuman, berpagutan, kini mas Irwan sepenuhnya menghimpit tubuhku.

"Elu sekarang milik gue !" Dia mencium leherku aku mengejang dan mendesah ketika brewoknya menggesek nya.

"Aaahhhh ... mmaass ... aku bukan milik siapa-siapa !" Desahku. Dia kembali mencium bibirku kami berpagutan. Benarkah ?

"Gue, enggak perduli !" Ujarnya menciumi ku kembali kami bergulingan,desahan erangan terdengar. Dari mulut kami berdua.

Tiba-tiba terdengar suara dari hp mas Irwan mungkin ke pencet karena ditaruh di kasur.

DASEP SI TUKANG PIJATOnde histórias criam vida. Descubra agora