1.

64.4K 3.3K 248
                                    

China, kota Z.

Dua tahun berlalu dengan sangat cepat di kota Z. Taman bagian barat,  rumah utama keluarga Rexton itu tampak sangat kosong.  Beberapa kertas merah yang tertempel di setiap perabot itu membuat jelas hal apa yang tengah terjadi.  Baru-baru ini, seluruh daftar kekayaan keluarga Rexton telah di lelang dalam berita bisnis mancanegara. Membuat kebangkrutan keluarga Rexton tersiar jelas di dunia.

Hari ini, di sebuah ruang pertemuan, Vania tengah menunggu seseorang bersama Lexsi. Ini pertama kalinya Lexsi keluar rumah setelah insiden batalnya pertunangannya dua tahun lalu. Karirnya yang hancur membuatnya terkurung di dalam rumah. Agensinya bahkan memutuskan kontrak tanpa menunggu konfirmasi. Citranya benar-benar hancur dan terkubur!

Dalam keadaan ini, dia merasa ingin mati. Keadaan keuangannya yang tak baik juga bisnis keluarga yang bangkrut. Setelah perusaan Reegan memutuskan kerja sama, seluruh keuntungan pun menghilang. Dari itu semua, hal yang paling mengejutkan bahwa Ellina bukan anak kandung dari Aldric Rexton. Lalu dia anak siapa?

Ada banyak hal yang ingin dia ketahui, tapi Ellina pun menghilang bagai di telan bumi. Tak ada yang dapat menemukan Ellina di mana pun. Gadis cantik itu seakan terkubur dengan puing-puing hancurnya kota di ujung utara kota Z.

Di antara itu semua, keluarga E. V. yang biasanya low profil kini muncul ke permukaan. Hal itu menguncang antusias media dengan berita-berita terbaik keluarga E. V. meski sang Tuan Muda keluarga E. V. tampak tak menanggapi, tapi kemunculan Tuan dan Nona Besar cukup membuktikan bahwa keluarga E. V.  adalah keluarga yang berpengaruh meski telah mengalami peperangan dengan keluarga Reegan.

"Bu, kita akan bertemu dengan siapa?"

Vania menoleh,  melihat Lexsi yang terlihat cemas. "Seseorang yang akan membawa kita keluar dari masalah,"

Wajah Lexsi terkejut sedikit. "Maksud Ibu?"

Senyum Vania menyebar. "Kau akan tahu setelah melihatnya."

"Tapi kita sudah menunggu setengah jam,"

"Itu akan sepadan dengan hal yang akan kita dapatkan,"

Lexsi mencibir. Matanya menatap fokus pada pintu ruangan berawarna hitam yang tertutup. Angannya melayang,  tapi dia menyadari satu hal. Pintu itu seperti Ellina.  Terlihat biasa saja, dan kau bisa menggerakkan sesukamu. Tapi saat kau berhasil membuka pintu itu, maka akan ada kejutan besar di dalam ruangan. Itu seperti setumpuk teka-teki yang yang terkadang bisa menyeramkan.

Dia berpikir lagi, sejak kapan Ellina bisa bersikap lembut tapi memprovokasi semua orang di sekitarnya. Memutar balikkan fakta dengan sangat mudah. Hal itu sama dengan yang dia lakukan selama bertahun-tahun. Jika dulu Ellina selalu masuk perangkapnya, tapi kali ini dia yang masuk perangkap Ellina. Semua terjadi sangat cepat, dan dia tak menyadari, bahwa hanya dengan hal kecil yang Ellina lakukan, dia telah menjadi sampah di area perindustrian. Dia benar-benar marah, dan ingin membunuh Ellina. Tapi saat tahu bahwa Ellina tak dapat ditemukan dalam dua tahun ini, senyumnya terkembang.

Mungkin dia telah mati!

Mata Lexsi mengerjap saat pintu hitam itu tiba-tiba bergerak terbuka. Sepasang sepatu cantik lengkap dengan kulit putih menyambut. Lalu wajah cantik yang terawat tampak dingin dan penuh hati-hati. Lexsi refleks ikut berdiri saat ibunya berdiri. Dia menunduk sesaat untuk salam penghormatan.

"Aku tak memiliki waktu banyak,"  ucap wanita itu saat ia baru saja duduk. Matanya mengunci Vania dan mengabaikan tatapan Lexsi. "Cepat katakan, apa yang ingin kau sampaikan!"

Vania tersenyum tipis. "Aku tak akan tahu bahwa kau adalah Nyonya besar keluarga E. V. jika tak muncul di media berkali-kali."

Qianzie tersenyum kecut. Tak mengatakan apapun untuk menjaga martabatnya.

Sweet Dream CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang