18. Pindahkan barangku ke apartemennya.

17.1K 2K 97
                                    

Kenzie  menatap semua bawahannya yang tampak sangat ketakutan. Ekspresi datarnya terlihat kian dingin saat mata tajamnya meneliti setiap karyawan satu per satu. Sosoknya yang tengah duduk di atas kursi dengan satu kaki di tumpukan pada satu kaki lainnya membuat ssosok tampannya terlihat seprti raja dalam cerita fantasy.

"Jadi tak ada yang bisa kau dapatkan?" tanyanya lirih.

Bellen Athena Avarista, peretas terbaik yang dimiliki perusahaannya terlihat enggan. "Ceo Ken, ini sangat tidak mudah. Keamanan perusahaan Agate tidak dapat diretas hinga tak ada satupun informasi yang kita dapatkan."

"Tuan muda," ujar Lander mengambil alih. Dia menatap Bellen dan membri isyarat agar Bellen berhenti bicara. "Tuan, kurasa kita tak perlu bertindak sampai sejauh itu. Mungkin terdengar eneh, tapi menuruku, hal yang harus tuan lakukan adalah tak membiarkan nona sendirian."

Mendengar itu pandangan Kenzie teralihkan. Dia hanya diam dan menunggu Lander melanjutkan kata-katanya.

Lander yang paham maksud tuannya segera menggerakkan kepalanya ke samping dengan mata menatap Bellen dan beberapa karyawan lainnya yang tampak sangat ketakutan untuk bergerak atau menarik napas berat. Lalu tatapannya beralih ke pintu hingga Bellen dan empat ornag lainnya mengerti. Bellen dan empat orang tersebut sangat mengerti dan langsung undur diri setelah meminta ijin pada Kenzie.

Kini Lander mendekat dengan membawa sebuah netbook di tangannya. Dia memutar sebuah video dan memberikan pada Kenzie.

"Tuan, ini adalah video yang berhasil kita dapatkan dengan kualitas suara terbaik yang bisa kita retas."

Kenzie menerima netbook yang Lander berikan dan menonton video yang tengah terputar. Matanya tak berkedip saat dia sadar siapa yang berada di dalan video tersebut. Di dalam Netbook terlihat Ellina tengah menghindari Irlac. Hingga sebuah nama membuat seluruh perhatian Ellina tertuju pada Irlac. Lalu pelukan dan tangisan tunangannya membuat hatinya teremas sakit.

Telinga Kenzie jelas mendengar semua isi percakapan mereka. Matanya berkabut dengan tangan melemparkan Netbook yang dia pegang hingga Lander berusaha menangkapnya.

"Tuan, itu adalah masalah utamanya."

Kenzie diam dan tampak berpikir hingga Lander kembali melanjutkan kata-katanya.

"Pria itu jelas tahu sesuatu tentang masa lalu Nona Ellina. Terlihat jelas saat nama mendiang Ibu Nona disebutkan, nona tampak kehilangan ketenangannya. Menurutku, saat ini hal terpenting bagi nona adalah menemukan masa lalunya mengingat nona telah kehilangan sebagian ingatannya."

Kenzie masih diam. Dia ingat bagaimana Ellina meminta membiarkannya pergi dan mengatakan ada sebuah urusan dengan pria dalam video itu. Tunangannya itu juga mengatakan bahwa itu berkaitan dengan masa lalunya. Tapi dia tak membiarkan gadisnya pergi. Hingga semua amarah itu tercetus dan dia terpojok.

"Tuan, ini mungkin sedikit aneh, tapi tuan muda keluarga Agate sangat yakin menyebutkan dirinya sebagai kekasih masa kecil Nona Ellina. Yang artinya, mereka benar-benar memiliki kenangan bersama. Jika semua ini benar, itu bisa dipastikan bahwa tuan Irlac ini juga tahu semua hal tentang mendiang Ibu Nona. Yang artinya, juga seluruh keluarga Nona."

Tatapan Kenzie bergeser waspada. Tapi itu tidak menyudutkan Lander.

"Namun hal yang menjadi masalah di sini adalah, Tuan Irlac bukan dari kalangan keluarga biasa saja. Keluarga Agate adalah keluarga paling kaya di Negara Y, di susul oleh keluarga L. V.. Dan mereka saling mengenal. Jika begitu, mendiang ibu Nona sudah pasti bukan orang yang biasa juga. Sayangnya, tak ada informasi yang kita gali dari masalah tersebut."

Kenzie menyadari kemungkinan itu. Terlebih dia sadar bagaimana cara aturan keluarga-keluarga besar di atur. Mereka tak akan membiarkan anak mereka bertemu terlebih akrab pada tunas yang tak berpotensi atau setara. Jika itu benar, artinya tunangannya sebenarnya bukan dari kalangan biasa. Dan saat ini, informasi itu hanya Irlac yang tahu.

Sweet Dream CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang