9. Syarat dari ku.

19K 2.2K 62
                                    

Irlac ikut menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke samping, pada raut terkejut Ellina. dan pada tatapan dingin yang penuh peringatan. dia tahu, gadisnya tak menyukai hal yang dia lakukan. tapi, dia tak peduli. Dia hanya tersenyum lalu meletakkan tangannya di pipi Ellina dengan sangat lembut.

"Kau bilang, kau dan ibumu selalu hidup berpindah pindah. Lalu saat kau betemu denganku, kau menangis karena tak mau pindah dan meninggalkanku," ucap irlac melanjutkan kata-katanya. "kita selalu bersama sejak saat itu. dan kau menjadi temanku yang pertama kali."

Ellina masih diam. Dia bagai tersihir. Semua itu, seakan ingatan yang tak pernah dia dapatkan meski dia mencoba mengingat semuanya. Dia ingin mendengar lebih banyak. Jadi dia membiarkan tangan Irlac menyentuh pipinya hangat. meski merasa semua salah dan dia belum yakin dengan hal yang irlac ucapkan, tapi dia ingin tahu lebih banyak.

"Kita akan main bersama setiap hari. Karena aku tak memiliki teman, kau mengatakan bahwa akan menemaniku seumur hidupmu. Kau mengatakan akan menjadi istriku dan saat kita besar, kita akan menikah."

Irlac tertawa kecil mengingat itu semua. Kenangan manis itu tiba-tiba menyesak di depan matanya dan dia ditarik untuk bernostalgia. Tak bisa dipungkiri. Dia rindu masa itu. Dia rindu dan ingin meminta semua janji kecil itu. dan perasaan itu membawa kenagan tersendiri di sudut hatinya. dia merasa seluruh ingatannya hanya berputar pada saat puluhan tahun silam. dimana dia dan istri kecilnya tampak riang dan bahagia.

Ellina mengernyitkan keningnya. Dia mencoba mengingat semua hal yang Irlac katakan. Tapi tak ada kenangan yang bisa dia temukan. Dia beralih menatap manik coklat mata Irlac. Dan menemukan riak kerinduan dalam di mata pria tersebut. Bahkan mata indah sayu itu terlihat merah karena menahan air yang telah menggenang. membuatnya hanyut dan terlena. sekan dia lupa untk memberontak dan menanyakan semua kata-kata yang dia dengar.

"Aku rindu masa itu," ucap Irlac kemudian. Dia menarik tangan Ellina dalam gengaman hangat tangannya. Kembali melangkah bersama dengan pelan dan bahagia.

"Aku--" sela Ellina merasa tak dapat mengingat apapun. dia mencoba menarik tangannya dan berpikir untuk pulang karena merasa irlac kian aneh."kurasa kau semakin aneh. sudah kukatakan, aku bukan istri kecilmu, dan kau salah orang. aku tak pernag memiliki kenangan apapun seprti yang kau ceritakan. aku--"

"Sshhhtttt," Irlac menghentikan langkahnya tiba-tiba. Jari telunjuknya bergerak menutup bibir Ellina. "Kau tak perlu memaksakan diri untuk mengingatnya. Itu akan menyakiti dirimu. Aku tahu, kau kehilangan ingatan kecilmu."

Dan mendengar itu mata Ellina terbelalak. Sebenarnya, seberapa banyak yang pria ini ketahui tentangnya. Dia mundur sedikit dan mulai waspada. Dia menjadi mulai takut karena merasa pria ini telah menyelidiki semua tentangnya.

Melihat itu, Irlac sangat mengerti. Untuk saat ini, kepercayaan Ellina adalah hal utama yang harus dimilikinya. Dan dia harus berusaha untuk mendapatkan itu semua. Dia mendekat, meraih tangan Ellina kembali dalam genggamannya. Semua hal yang dia lakukan sangat lembut dan penuh kasih sayang.

"Kau tak perlu takut padaku. Aku benar-benar mengatakan semua hal yang aku ketahui. Aku akan membantumu untuk mengingat itu semua. Kita bisa mengunjungi rumah masa kecilmu dulu, dan memulai semua dari awal lagi."

Dan Ellina kembali menatap tak percaya pada pendengarannya. Dia menatap lurus mata Irlac, "Ka-kau, bahkan tahu dimana aku tinggal saat aku masih kecil? Kau benar-benar tak membohongiku?"

Mendapati pertanyaan penuh minat itu Irlac mengangguk lalu menggeleng. "Aku tahu semua tentang dirimu. Aku benar-benar kekasih masa kecilmu. Kau bisa percaya padaku,"

tapi hal itu tak membuat ellina percaya begitu saja. akan terlihat sangat bodoh jika dia dapat ditipu karena masa lalu yang tak dapat diingatnya. "jangan bercanda. kau pasti hanya main-mainkarena bosan. tapi aku bukan orang yang bisa mengikuti cerita bodohmu. silahkan temukan wanita lain. aku tak berminat. dasar,"

Sweet Dream CinderellaWhere stories live. Discover now