37. Kau anak luar!

12.8K 1.6K 161
                                    

Typo belum di perbaiki.
Part sangat berantakan.

Mohon maaf jika sakit mata. 

***

Sebelum pertemuan antara Zaccheo dan Lexsi berlangsung, rumah utama keluarga E. V. terlihat sangat berantakan. Kekacuan tak terhindarkan hingga suara tamparan dan tangisan Qianzie terdengar. Membuat para pelayan bersembunyi karena baru pertama kalinya melihat kemaran Wilton.

"Sayang apa salahku? Kenapa kau mara--"

"Kau tahu ini bukan?" potong Wilton dingin. Tangannya menghamburkan sebuah kertas ke arah Qianzie yang tersudut di lantai.

Qianzie yang menangis menatap kertas yang baru saja melayang ke arahnya. Kertas itu tergeletak di depannya yang membuat tangisnya berhenti. Tangannya terulur, dan matanya bergerak liar. Detik berikutnya, tubuhnya bergetar dengan ketakutan yang merambah. Dia jelas melihat nama Ellina Aracelia Azzuri memiliki kecocokan 99,99 % dengan suaminya. Lalu, putranya, Ernest Avram, tak memiliki kemungkinan kecocokan sama sekali. Bagaimana bisa semua terjadi?

"I-ini, sayang, ini--" ungkapnya menggantung dengan riak kebingungan. Di membaca berkali kali dan selalu tertegun saat melihat nama Ellina dan putranya di sana. Lalu kata-kata Vania sebelumnya terbayang. Dan semua itu kian menyudutkan hatinya yang bimbang.

"Kenapa?" potong Wilton dingin. "Apakah kau akan mengatakan bahwa tes itu palsu? Ataukah, kau sudah tahu bahwa selama ini, gadis itu adalah anakku! Darah dagingku yang aku terlantarkan berpuluh puluh tahun,"

"Ini tak mungkin," gumam Qianzie pelan. Kepalanya menggeleng pelan. Dia berdiri dengan menggengam kertas di tangannya. "Sayang, aku bisa jelaskan, aku bisa menjelaskan semuanya."

Benar ini tidak mungkin, batinnya. Tak mungkin semua ini benar.

Wilton mundur saat melihat Qianzie maju. Matanya menatap tanpa minat dengan tatapan luka yang dalam. "Lebih dari puluhan tahun kita menikah, dan aku baru tahu bahwa dia bukan anakku! Putra yang aku besar dan banggakan ternyata hanyalah anak luar yang kau palsukan! Qianzie, apakah kau masih tak ingin mengatakan yang sebenarnya? Kau memghianatiku!"

Kata-kata itu sangat pelan namun jelas. Penuh penekanan dengan tatapan luka yang dalam. Qianzie bergetar, air matanya tak tertahankan. Dia tak menyangka bahwa rahasia besar yang ia jaga akan terkuak saat ini. Siapa? Siapa yang melakukan ini padanya? Awalnya dia hanya merasakan aneh, saat suaminya tak pulang semalam sejak pergi bermain golf. Dan hari ini,  saat suaminya pulang, dia telah menghadang dengan berbagai pertanyaan yang berakhir dengan tamparan di pipi kirinya.

Dia tertegun awalnya, dan mencoba berteriak. Selama pernikahan, ini adalah pertama kalinya dia melihat Wilton marah tanpa sebab hingga menamparnya. Tentu, perasaanya menjadi kian tajam. Dia merasa bahwa suaminya berbeda sejak pertemuan dengan Ellina! Gadis lemah lembut yang mampu menggaruk hatinya untuk mengeluarkan semua perintah kekejaman. Jadi dia berteriak keras, namun lagi dan lagi. Tamparan itu bersarang di pipinya di ikuti dengan sebuah cekikan di lehernya yang membuatnya sulit bernapas. Tak hanya itu, setelah melihat wajahnya putih hingga membiru, suaminya itu mendorongnya hingga sebuah guci pemberian Ellina saat makan malam itu pecah.

Terkejut hingga tak bisa mengeluarkan kata-kata untuk sebuah penjelasan. Qianzie mendekat lalu memeluk tubuh Wilton erat. Dia menangis keras namun lagi, sebuah dorongan kuat menghempaskan tubuhnya pada pecahan guci yang membuat beberapa luka di tubuhnya.

"Jadi itu benar? Dia bukan putraku? Jadi, siapa ayahnya? Siapa pria itu?"

"Sayang, semua itu tak benar. Ernest adalah anakmu. Aku tak tahu dari mana kau mendapatkan tes ini. Tapi semua ini adalah palsu. Sayang, percaya padaku. Ini semua palsu."

Sweet Dream CinderellaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora