5. Maaf

2.2K 88 0
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi, seketika wajah bahagia terukir indah di kelas 11 IPA 1. Satu persatu murid di kelas ini keluar. Pandangan Hizla masih sama dengan tadi, ia sedang membaca Novel sambil memakan makanan ringan yang ia dapat di mejanya.

"Zla, lo nggak mau ke kantin?"

Hizla mendongak lalu menggelengkan kepala. "Nggak Ken, Hizla mau disini aja."

"Yaudah kita tinggal ya."

Hizla mengangguk dan kembali membaca Novel nya.

"Serius lo nggak ikut?!" Gertak Devan, yang membuat Hizla terkejut. "Enggak Devann, Hizla mau maraton nyelesaiin baca novel ini."

"Baik."

Leo, Kennan, Devan dan Luna pergi ke kantin. Di kelas ini hanya ada siapa? Ya! Nevin dan Hizla. Nevin sibuk membaca buku pelajaran dan Hizla sibuk membaca Novel. Suasana menjadi hening. Kelas ini sepi sekali, walau di depan kelas sana banyak yang berlalu lalang. Tetapi tetap saja terasa sangat sunyi.

Hizla menengok ke belakang. "Hm Nevin." Panggil Hizla canggung.

Nevin melirik sekilas. "Apa?"

"Baikan yuk." Ujar Hizla.

"Buat apa?" Tanya Nevin sambil mengerutkan keningnya.

"Tau nggak? Hizla tu capek harus tiap hari cemberut. Capek harus natap Nevin sinis terus." Seru Hizla dengan pelan.

"Salah lo."

"Hizla minta maaf ya?" Hizla tersenyum manis. Nevin menatapnya datar. "Ya."

"Gitu doang? Ish!"

"Ya, gue juga minta maaf udah marahin lo kemarin. Lo nggak nangis kan?"

"Nggak lah." Hizla berbalik dengan wajah bahagia. Senangnya ia sudah tak perlu berusaha membuat tatapan tajam lagi. Karena itu sulit menurut Hizla. "HIZLA SENENG BANGET YA ALLAH!!"

Nevin kaget dengan teriakan Hizla yang tiba-tiba. Tapi setelahnya, ia tersenyum tipis melihat gadis itu dari belakang.

"Hizla."

Hizla dan juga Nevin menengok ke pintu. Terlihat Arkan dengan jus tomat ditangannya. Ia berjalan mendekati Hizla. Lalu duduk disamping Hizla.

"Kenapa kak?"

"Lo kenapa nggak kekantin? Gue kira lo sakit. Gue beliin jus tomat nih."

Mata Hizla berbinar ia menerima jus tomat yang Arkan beri. "Makasih kak, Hizla nggak sakit kok. Cuma pengen baca Novel."

"Syukur kalo gitu."

* * *

Nevin mendengarkan percakapan antara dua orang didepannya ini. Sebenarnya siapa cowok yang dipanggil dengan sebutan kak oleh Hizla ini? Ia kembali melanjutkan kegiatannya membaca buku biologi.

Oh iya! For your information, Nevin sudah tau siapa yang duduk disini. Namanya Kennan dan cowok itu tak mempersalahkan hal ini. Ia mau pindah tempat duduk disamping Leo, yang Nevin ketahui adalah ketua kelas disini.

Makin lama Nevin tak fokus membaca ia malah mendengarkan percakapan Hizla dengan orang yang tidak ia kenal. Mereka terlihat akrab. Apa ada hubungan antara dua orang didepannya ini?

"Kak, latihan mulai kapan?" Tanya Hizla yang terlihat matanya masih fokus dengan Novel.

"Oh iya, gue lupa kasih tau lo. Besok udah mulai latihan, siapin buku - bukunya ya?" Tanya laki-laki disamping Hizla

"Iya." Jawab Hizla sambil menengok sekilas. "Siap siap temu kangen sama soal olimp." Ujar Hizla di ikuti kekehan kecil.

Beberapa menit berlalu Nevin masih dengan posisi yang sama. Mendengarkan obrolan dua orang yang terlihat sangat akrab didepannya. Yang Nevin dengar mereka mengobrolkan tentang olimpiade.

HizlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang