15. Tak bertemu

1.6K 74 3
                                    

Hizla sedang melahap sebuah roti yang ia pegang, seraya membaca buku paket tebal di meja. Ia sudah datang ke sekolah sejak pukul 06.00 WIB. Disini masih sepi, ada beberapa yang sudah berangkat seperti Hizla dan mereka juga sarapan di kantin sebelum masuk kelas.

Benar, hari ini Hizla sama sekali tidak ingin masuk kelas. Niat nya untuk berangkat pagi juga karena ia benar benar tidak ingin bertemu dengan Nevin. Walau Azriel sudah menceritakan apa niat Nevin kemarin, Hizla masih merasa takut.

Flashback on

"Abang nggak berantem kan?"

"Nggak, cuma lepas kontrol. Nonjok satu kali."

"Ish jangan gitu bang.."

"Kan abang bilang lepas kontrol dek, nggak sadar." Azriel yang duduk di bawah membenarkan posisi duduknya. Ia bersandar di kasur king size milik Hizla dengan Hizla yang duduk di atas kasur.

"Hizla takut bang."

"Takut sama petasan? Baguslah."

"Bukan petasan aja, takut sama Nevin juga." Hizla menghembuskan napasnya kasar. "Kenapa Nevin bisa kepikiran gitu ya bang?" Ia memeluk boneka chimmy BT21. "Gimana Nevin bisa tau kalo cara itu bisa bikin Hizla takut sama petasan."

Azriel menengok ke Hizla sekilas. "Jadi kamu anggap dia mau buat kamu takut sama petasan dek?"

"Iya emang mau ngapain coba? Nevin kan pernah bilang ke Hizla juga, kalo dia mau bikin Hizla jadi takut sama petasan." Hizla menjerat sebentar.
"Juga, kemaren Nevin nggak ada di deket Hizla. Berarti niatnya emang buat nakutin kan?"

"Dia nggak di samping kamu dek?"

Hizla menggeleng.

Flashback off

"Hai Hizla." Sapa seorang cewek didepan Hizla dengan senyuman ceria diwajah cewek itu. Wajah yang sudah familiar di mata Hizla.

Hizla membalas senyuman cewek itu. "Hai.. Steff." Steffany terlihat memundurkan kursi yang akan ia duduki. "Udah lama nggak ngobrol ya?"

Steffany terkekeh, "iya abisnya lo udah banyak temen." Jawabnya sambil duduk di depan Hizla.

Hizla hanya tersenyum. Steffany terdengar menyindir, but that's fine. Ia tau cewek didepannya itu juga sedikit bercanda. Steffany sempat jadi teman satu kelas Hizla di Pelita, saat mereka menginjak kelas 8. Memang tidak terlalu dekat, namun tidak jarang mereka berinteraksi.

"Kok tumben lo pagi pagi udah di kantin?"

"Hizla tadi berangkat pagi, nggak sarapan dirumah. Jadi makan disini deh."

"Ohh."

"Steff ngapain?" Tanya Hizla balik lalu kembali melahap roti.

"Gue?" Cewek itu terlihat terkekeh. "Gue biasa kali berangkat pagi, makan dikantin. Udah jadi rutinitas."

"Oh ya? Hmm kalo boleh tau kenapa?"

"Yaaa, karna udah kebiasaan aja."

"Oh," Hizla mengangguk anggukan kepalanya.

HizlaWhere stories live. Discover now