26. Hizla Kuat

1.4K 57 4
                                    

Hi!

Langsung aja lah yaa..

Happy Reading!!!

.

"Kenapa telpon dari gue lo matiin kemarin?"

"Terserah gue." Jawab Nevin dengan berusaha menjauh dari cewek itu. Selepas Steffany melontarkan pertanyaan melalui telepon kemarin, Nevin tak menjawab dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

Ia bingung, haruskah ia bertemu lagi dengan orang yang sudah membuatnya kecewa?

Terkadang Nevin memang masih teringat dengan orang itu atau bahkan.. rindu (?)

Nevin sudah berusaha melupakan, tapi mengapa ia kembali mendengar kabar tentang orang itu lagi?

"Hai Vin."

Nevin tersenyum melihat Luna yang baru saja muncul dari belakangnya.

"Barusan lo ketemu Steff lagi ya?" Tanya Luna basa - basi, ia tadi melihat Steffany sebelum bertemu Nevin.

"Iya."

"Lo udah tau apa tujuan dia?"

"Udah."

Luna nampak terkejut mendengarnya. "Serius!? Apa?"

"Belum waktunya, lo dan yang lain tau." Nevin menunduk, ia menghela napasnya panjang. "Oh iya, Hilza belum tau tentang ini kan?"

Lawan bicara Nevin terlihat menggelengkan kepalanya. "Belum."

Luna sebenarnya merasa ada yang aneh dengan sikap Nevin pagi ini, hal itu membuatnya menjadi semakin penasaran. Apa alasan Steffany terus mengajak Nevin berteman? Apakah suatu hal yang tak terduga? Ah, entahlah mungkin tak lama nanti, Nevin akan memberi tahunya dan yang lain.

.

Selepas upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin pada pagi hari ini, Nevin tidak langsung kembali ke kelas. Ia berpisah dengan teman - temannya saat akan menaiki tangga. Nevin ingin ke toilet sekarang.

Di koridor masih banyak murid - murid yang belum masuk kelas, entah sedang duduk dan mengobrol di depan kelas atau sekedar bermain ponsel. Dengan cepat Nevin berjalan, ia tak ingin tertinggal pelajaran walau sedetik pun.

.

Setelah selesai buang air kecil, Nevin mencuci tangannya di wastafel. Kemudian ia keluar dari toilet, matanya langsung tertuju pada gadis yang berdiri di depan toilet. Yang sepertinya sedang menunggu seseorang.

Nevin mengalihkan pandangannya, gadis itu adalah Steffany.

"Nevin."

Steffany mengejarnya dan langsung menarik tangan Nevin.

"Apalagi?" Tanya Nevin datar, sambil melipat tangannya di dada.

"Ayolah jenguk Meira, dan maafin dia."

Nevin menghembuskan napasnya, ia sudah membuat keputusan tentang hal ini. Dan ia sudah memikirkannya dengan matang.

"Nggak, sorry gue nggak ada keinginan ketemu dia lagi."

Steffany terlihat sedikit terkejut. Sejenak ia menyusun berusaha menyusun kata-kata seraya menatap wajah Nevin yang terlihat sangat yakin. "Lo.."

"..dulu sayang banget Vin sama Meira. Dan cuma karna dia ngelakuin kesalahan kecil, lo nggak mau ketemu dia lagi?"

"Dia itu kecelakaan karna mau kerumah lo dan minta maaf Vin!"

"Meira kecelakaan karna mau minta maaf sama lo!" Ujar Steffany sekali lagi dengan penuh penekanan.

HizlaWhere stories live. Discover now