28. Keputusan

1.3K 59 2
                                    

Happy Reading!!!

.

Hizla sekarang menjadi pusat perhatian di ruang tamu ini. Ia merasa seperti akan di introgasi. "Maaf."

"Kamu pulang sama siapa dek?"

Flashback on

Hizla akhirnya selesai mengerjakan tugas, ia langsung menutup dan memasukan bukunya ke dalam tas. Setelah itu ia minum air mineral yang masih utuh, belum berkurang sejak tadi. Ini sudah terlalu sore, ia ingin langsung pulang saja.

Saat gadis ini keluar, pandangannya langsung tertuju ke dua cowok yang sedang duduk ditempat yang disediakan untuk yang ingin duduk diluar ruangan di kafe ini. "Leo, Ken." Dua teman Hizla itu sedang bermain ponsel.

Dua cowok itu mendongak. "Lah? Ngapain Zla? Kok belum pulang?" Tanya Leo yang terlihat sedikit terkejut.

"Dari tadi belum pulang Zla?" Sahut Kennan sambil menautkan alisnya.

Hizla terkekeh kecil. "Belum, ini baru mau pulang."

"Sama siapa? Dijemput?"

Gadis ini menggeleng, "paling naik ojol."

"Gue anterin aja." Leo berdiri, kemudian mengambil kunci mobilnya di meja.

"Mau langsung pulang?" Tanya Kennan pada Leo.

"Iya kayaknya, yang lain pada nggak bisa." Jawab Leo. Kennan pun ikut berdiri dan mereka bertiga berjalan ke parkiran bersamaan.

"Emm, kalian dari tadi?" Tanya Hizla lalu menatap kedua temannya ini bergantian.

"Sekitar setengah jam lebih." Jawab Kennan.

"Lo ngapain si Zla? Sampe sore gini belum pulang."

"Tadi Hizla minum es kopi, makan kue sama ngerjain tugas."

"Kenapa harus di kafe?"

"Nggak papa."

.

Kennan sudah pergi dengan motornya terlebih dahulu. Hizla masuk kedalam mobil Leo, ia duduk di kursi penumpang tepat disamping temannya itu. Leo pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan yang standard.

"Kennan sama Leo ngapain tadi?"

"Tadi sebenernya ngajak Nevin sama Devan juga. Tapi Nevin di chat nggak baca. Si Devan nggak bisa."

"Ya jadi niat kalian mau ngapain?"

"Em, mau ngobrolin sesuatu Zla. Lo nggak perlu tau dulu."

Hizla hanya ber-oh-ria dan mengangguk - anggukan kepalanya.

"Lo sendiri ngapain disitu tadi?"

"Hizla pengen menyendiri aja, nengangin pikiran."

.

"Mau mampir dulu nggak Le?" Hizla hendak turun dari mobil Leo. Leo tersenyum tipis, kemudian menggeleng. "Nggak Zla, udah terlalu sore. Gue langsung pulang.."

"Ohh yaudah, hati-hati.." Hizla melambaikan tangannya, gadis ini langsung masuk kedalam gerbang dan matanya langsung tertuju pada pintu rumahnya yang terbuka lebar. Kenapa diluar sepi sekali?

"Assalamualaikum." Seketika semua pandangan melihat Hizla dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.

Flashback off

HizlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang