19. Kembali menangis

1.4K 60 2
                                    

Secara tak sadar Hizla sudah jarang bahkan tidak mendapat jajanan dan coklat dari para adik kelasnya. Tapi pagi ini, ia sedikit merasa heran. Kenapa ada lagi yang memberikan sesuatu untuknya? Ada sebuah kotak dengan bentuk yang cantik bewarna cokelat, dan tali yang mengikat beberapa bunga kecil.

(Kurang lebih seperti ini)

(Kurang lebih seperti ini)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pict from Pinterest

Hizla memandangi kado itu beberapa menit. Teman - temannya belum ada yang berangkat, ia akan tetap menunggu. Tapi sepertinya ini sudah terlalu siang untuk kelas yang masih sepi. Biasanya pada jam yang sama, hampir semua teman sekelas Hizla sudah berada di kelas.

Tak lama, terlihat Leo masuk dari pintu. Tentu saja dengan seragam dan tatanan rambut seperti biasanya. Cowok itu menggantungkan tali tasnya di pundak sebelah kanan, dan tangan kiri nya memegang jaket bewarna hitam.

"Kok sendiri Zla?"

Hizla mendongak dan matanya langsung tertuju ke mata Leo. "Iya, Hizla juga bingung. Hari ini nggak libur kan sekolahnya?"

Leo berjalan mendekati Hizla. "Enggak kayaknya, di kelas lain aja udah ramai kok."

"Yaudah lah, tunggu aja." Hizla melepaskan tas, lalu ia letakan disamping kursinya.

Leo mengangguk kecil, lalu berjalan ke bangkunya. Cowok itu duduk lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

"Halo, dimana lo Dev?"

"Devan."

"Woy."

"Dimana lo?"

Hizla menengok kebelakang, Leo sepertinya sedang menelpon salah satu teman mereka yaitu Devan.

"Hah? Trus lo luka - luka?"

Hizla tampak menautkan alisnya. Apa yang terjadi? Gadis ini memasang wajah bertanya. "Kenapa Devan?"

"Iya Dev nanti gue ajak Hizla sama bang Azriel nya sekalian." Seru Leo dengan nada bercanda.

"Devan kecelakaan."

"Hah?!" Hizla menutup mulutnya yang menganga menggunakan telapak tangannya. "Kenapa hari ini berasa aneh banget sih? Hizla bingung."

"Iya Zla, mereka ini pada dimana sebenernya?" Leo mendekati Hizla, sambil melihat keseluruh penjuru kelasnya. Ia duduk di bangku yang berada disamping Hizla.

Hizla menaikan bahunya tanda bahwa dia tak tau. "Oh iya Le, masa ada ini tadi." Hizla mengeluarkan benda kotak yang sempat ia masukkan ke laci tadi. "Di meja Hizla." Lanjutnya.

HizlaWhere stories live. Discover now