12. Tugas Kelompok dan Kembalinya Pasukan Jelita

1.7K 68 0
                                    


Happy Reading💜

Hari ini Hizla tidak latihan olimpiade karena guru pembimbingnya sedang berhalangan hadir. Di kelas ini, mereka diberi tugas oleh guru tetapi sebelumnya mereka harus membuat kelompok dengan enam anggota. Tentu saja Hizla tidak pikir panjang ia langsung mengajak Luna, Devan, Kennan, Leo, dan Nevin untuk menjadi satu kelompok.

Tugas mereka adalah menganalisis unsur - unsur novel.

Brakk

"Besok kita kerja kelompok titik!" Tegas Kennan, sambil menggebrak meja.

"Biasa aja sapi!" Sahut Devan

"Dimana?" Tanya Nevin kepada teman temannya, yang sekarang tengah mengumpul di depan meja Hizla.

"Di rumah Hizla aja gimana?" Usul Luna, ia menatap teman temannya bergantian.

Hizla sedari tadi hanya mendengarkan dan diam, bahkan tak menanggapi usulan Luna. Sejak dua hari yang lalu Hizla masih tidak mengerti perasaan apa yang sedang menyelimutinya. Ia tidak merasa bahagia, entah mengapa. Padahal biasanya ia yang menghibur orang lain saat sedang kacau. Tapi apa yang harus ia lakukan untuk menghibur dirinya sendiri?

"Zla?"

"Eh.. i..iya gimana gimana?"

"Boleh nggak dirumah lo?" Tanya Leo terlihat yang masih bingung terhadap Hizla.

"Ya.. yaudah."

"Ehh.. tunggu! Bokap lo ada dirumah nggak besok?"

Hizla menautkan alisnya. "Emang kalo ada Papa Hizla kenapa Ken?"

"Serem Zla, nanti di pantau terus dah."

"Ya enggak lah Ken, Papa Hizla nggak seserem itu."

"Sekali kali kerumah yang lain, Hizla mulu." Keluh Devan.

"Nah tumben lo nggak seneng di rumah Hizla." Sindir Luna.

"Gue trauma elah!"

Seketika semua tertawa kecuali Nevin yang terlihat bingung. Kennan pun menjelaskan kepada teman barunya itu.

Mereka tertawa teringat kejadian dua bulan lalu saat mereka sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Hizla, Devan selalu bercanda dengan menggoda Hizla seperti biasanya. Hal itu membuat Abang Hizla yaitu Azriel kesal. Azriel marah saat itu sampai ingin membogem Devan karena ia tak tau kalau Devan memang selalu seperti itu.

Hizla membela Devan dengan menjelaskan bagaimana Devan sebenarnya, kemudian Devan memberi sekotak pena untuk meminta maaf. Kenapa pena? Karena yang Devan tau Azriel suka belajar jadi itu saja yang terlintas di pikiran Devan. Azriel sudah memaafkan Devan sekarang.

"Oh gitu." Nevin mengangguk anggukan kepalanya. "Yaudah dirumah yang lain, gue juga pengen tau rumah kalian." Lanjut Nevin.

"Jangan rumah gue ya hehe, nggak boleh banyak laki - laki kerumah." Seru Luna lalu menunjukan cengiran kudanya.

"Yaudah rumah gue aja ya?" Tawar Leo.

"Oke."

"Sip."

"Setuju."

"Mantap."

***

Hari ini berjalan seperti biasa, sampai akhirnya Nevin bertemu gadis yang sempat ia temui di perpustakaan kemarin.

"Hai mulut tajem."

HizlaWhere stories live. Discover now