01-Begin?

3.7K 217 22
                                    





Didalam sebuah kamar bernuansa peach, seorang gadis tengah bergelung dengan selimut tebal miliknya, kedua netra bulatnya mengerjap kala mendengar suara alarm jam weker yang bedering nyaring memenuhi ruangan. Mata yang masih setengah terbuka itu langsung  terbelalak seketika karena jam sudah menunjuk ke angka 05.30.

"Duh mampus." gadis itu, Athalla, menepuk jidat dan segera beranjak pergi memasuki kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, kini Athalla sudah rapih dengan balutan seragam berwarna biru navy kebanggaan sekolahnya.

Athalla beranjak ke pojok kamar, dimana ada sebuah meja rias kecil terletak disana, juga beberapa aksesoris seperti bandana, dan makeup.

Tangan mulus Athalla dengan lihai mengepang surai coklat sepinggangnya, lalu beralih memakai bedak pada wajahnya yang seputih pualam, dengan mata bulat berwarna hazel, hidung kecil mancung, pipi tembam, tak lupa bibir ranum yang kini gadis itu oles dengan sedikit liptint.

"Nah, udah selesai." gumam Athalla disertai senyum sehangat mentari pagi itu, lalu beranjak mengambil snikers putih yang berada di rak dekat pintu kamar mandi, kemudian memakainya.

Dengan setengah berlari menuruni tangga, Athalla tak sadar jika ada seseorang yang memperhatikan dari ruang makan.

"Sayang, ga sarapan dulu?"

Namun tak digubris oleh gadis itu, kakinya terus melangkah menuju pintu utama.

"ATHALLA GA DENGAR MAMA MANGGIL YA?"

Oh ayolah, bahkan ini masih pagi dan wanita cantik kesayangannya itu sudah teriak-teriak seperti di tengah hutan. Seketika Athalla menghentikan langkah, dan berbalik disertai cengiran khas. Athalla mendekat ke arah Mama yang kini tengah menatapnya tajam.

"Ada apa Mamaku yang cantik?" jawab Athalla sambil senyum-senyum mengedipkan sebelah mata.

"Buru-buru banget, ini masih pagi Tha, lagian udah Mama panggil ko kamu ga dengar?" tanya Mama sambil menata sarapan dimeja makan.

"Maaf Ma, ini hari senin, ada upacara dan takutnya Atha telat, belum lagi bangunin Milo, dia kalo tidur udah kaya kebo." sahut Athalla sembari memeluk Dewi dari belakang, mendusel dusel hidung mancungnya pada baju sang Mama. Aroma tubuh Mama adalah salah satu aroma favorit Athalla.

"Oiya Mama lupa, yaudah kamu cepet sarapan dulu." ucap Dewi.

"iyaaa, buat Milo dibekal aja ya Ma, takut telat." 

"iya, Mama siapin dulu." wanita berusia 38 tahun itu masih tampak cantik, dengan lekuk wajah yang hampir serupa dengan putrinya. Orang-orang bilang, bak pinang dibelah dua.

Setelah selesai, Dewi meletakan tuperware berisi bekal itu didekat sang putri, "ini buat Milo, kamu mau sarapan pakai apa?"

"Roti selai coklat aja." jawab Athalla sambil memasukan bekal untuk Milo ke dalam tas "Papa mana? Bang Bintang juga mana? biasanya udah stay disini."

"Papa pergi ke malaysia selepas subuh, katanya ada urusan yang belum selesai. Kalo Abang baru aja berangkat." Jawab Dewi yang sedang menuangkan susu coklat hangat pada gelas Athalla, lalu pergi ke dapur.

Athalla mengangguk pelan, sangat paham bahwa Papanya memang sibuk, karena sudah resmi menjadi CEO di sebuah perusahaan besar yang diturunkan dari kakeknya. Tapi Athalla bingung, kakaknya itu tumben berangkat pagi sekali,

biasanya ngaret banget.

Ngaret sampai 3 jam.

Gila.

Tapi jangan heran, meskipun bentukannya begitu tapi kakaknya itu pintar.

Athalla melihat jam yang ada di pergelangan tangan, segera melahap roti yang tersisa, dengan cepat meneguk habis susu coklat hangat yang dibuatkan sang Mama.

ALKAMILO [COMPLETED]Where stories live. Discover now