08-Should Know

1.3K 115 20
                                    




Senja sudah berlalu kala Athalla menemukan dirinya terbangun, punggungnya sedikit pegal karena tertidur dengan posisi duduk. Rupanya, selepas kepergian para sahabat Milo tadi, Athalla sempat ketiduran. Athalla menurunkan pandangan, melihat ke arah Milo yang masih tidur di pangkuan. Anak ini tidur lama sekali, belum makan juga, Athalla khawatir Milo semakin sakit nantinya.

Tangan gadis itu bergerak menepuk pipi Milo perlahan, 

"Milo bangun,"

Pria manis itu sedikit melenguh, lalu mengerjapkan mata. Sedikit mendongak dan menatap wajah Athalla dengan keadaan masih setengah sadar,

"Makan dulu, lo belum makan dari tadi siang."

Milo menggangguk sekenanya, dengan gerakan lembut dan pelan Athalla membantu Milo untuk mendudukan tubuhnya.

"Masih sakit? gue panggil dokter Susan ya?" Athalla menatap wajah Milo yang sudah agak merona, tidak sepucat tadi siang.

"Gaperlu panggil dokter lagi Tha, nanti juga sembuh." Milo tersenyum tipis, memang punggungnya sudah terasa sedikit membaik.

"Beneran?" 

"Iya,"

Kali ini senyum Milo lebih lebar.

"Kan udah diobatin sama bidadarinya Milo."  lanjut cowok itu, diiringi kekehan yang sampai membuat mata indahnya menghilang, digantikan eyesmile menawan.

Athalla mendengus, memasang wajah datar, "Lagi sakit masih sempet gombal aja."

Milo menatap Athalla dengan teduh tanpa melunturkan senyumannya  "Bukan gombal tapi fakta, tangan lo itu ajaib, setiap gue luka kalau lo yang obatin pasti bakal cepet sembuhnya."

Gadis itu terdiam sebentar, merasakan degub jantungnya yang tiba-tiba menggila. Kenapa bayi satu ini pandai sekali membolak-balikan perasaan Athalla? Meskipun Milo seringkali berbicara manis padanya, tapi Athalla merasa kata-kata yang baru saja terlontar dari mulut cowok manja itu terasa sangat menyentak hatinya.

Athalla tak boleh baper.

Remember Athalla, you're just friend.

"O-oh iya, tadi Dhirga, Elang, Juned, sama Yudha dateng kesini buat jengukin lo, bawa buah naga tuh satu kresek."  Athalla menunjuk kantong kresek hitam yang ada di samping nakas, Milo menoleh sekilas, lalu menatap Athalla lagi.

"Ini doang?"

Athalla mengangguk.

"Bener-bener emang ya, sahabat sakit bukannya dikasih parsel buah-buahan, malah dikasih buah naga doang, Itu si Yudha katanya anak sultan tapi pelit banget, heran."

Ya benar juga sih, kalau difikir fikir, circle nya Milo itu anak pengusaha semua, meskipun hanya Elang yang orang tuanya bekerja menjadi pegawai pajak, tapi hidup mereka sangat berkecukupan, pergi ke sekolah saja membawa mobil pribadi masing-masing, harusnya sih bisa saja per satu orang membeli parcel buah enam tingkat.

Tapi mungkin saja mereka ga ke fikiran kan? Athalla sih berfikir positif saja.

Milo terus berbicara panjang lebar, ini anak kalo lagi sakit, manja nya gaketulungan. Giliran udah agak sembuh keluar lagi kan sifat nyebelin nya.

Pengen Athalla jambak, tapi kasian.

"Masih untung dibawain, biasanya kan cuma bawa diri."

Athalla hendak bangkit dari tempat tidur, namun Milo menahan tangannya.

"Mau kemana?"

"Masak, lo belom makan."

"Cari makan diluar aja yuk Tha."

ALKAMILO [COMPLETED]Where stories live. Discover now