11-Fly and Fall

984 100 18
                                    







Pagi ini Athalla berangkat sekolah seperti biasa. Hanya saja sengaja berangkat pagi-pagi buta, entah kenapa dari kemarin suasana hatinya sedang tidak baik. Athalla menghela nafas kala tahu mobil kesayangannya masih dipakai oleh Bintang, kakaknya itu belum pulang, sepertinya menginap di apart lagi.

Sialnya, Athalla terpaksa harus memakai jaket untuk menutupi seragamnya yang basah akibat kehujanan kemarin sore.

Lengkap sudah, suasana hati Athalla kian memburuk pagi ini.

Ojol pesanan Athalla sudah sampai, gadis itu keluar dari rumah tak lupa mengunci pintunya. Athalla tak perlu khawatir jika tiba-tiba kakaknya pulang dalam keadaan rumah terkunci, karena Bintang memegang kunci cadangan.

Athalla menoleh sekilas pada rumah besar milik Milo, masih tampak sepi, lampu kamarnya pun masih menyala menandakan anak itu masih tertidur.

Malam tadi, Athalla sempat melihat mobil Milo baru memasuki garasi rumahnya sekitar jam 10 malam. Milo keluar dari mobil disusul Kasa, mereka berdua tampak berbincang sebentar sebelum tangan Milo bergerak untuk mengusak rambut Kasa dan mengantarnya kerumah.

Milo tidak pernah seperti ini kepada perempuan, selain Athalla tentunya.

Seharusnya Athalla tak usah peduli kan? Toh itu urusan Milo dan Kasa.

Tapi, kenapa Athalla jadi uring-uringan gini ya?

********


"Athalla!!!"

Seseorang memanggil saat Athalla baru saja menapakkan kaki di depan gerbang sekolah. Athalla menengok ke arah sumber suara, senyumnya langsung mengembang kala tahu yang memanggilnya adalah Zoya.

"Berangkat pagi banget? naik ojol lagi, Milo kemana?"

"Sengaja, gue bangun kepagian." Athalla membenarkan tatanan rambutnya yang agak berantakan karena terkena angin,   "Milo berangkat siang, jadinya gue duluan."

Zoya menyernyit samar, tak biasanya Athalla dan Milo berangkat sekolah terpisah begini. Mau berangkat siang atau pagi pasti keduanyan selalu barengan.

"Tumben banget pake jaket, sakit?"

Athalla menggelengkan kepala, "Engga Zoy, seragam gue sedikit basah, jadi pake jaket."

"ish, nanti masuk angin!!"

Saat Athalla dan Zoya sedang sibuk berbicara, tiba-tiba seseorang menghadang langkah mereka untuk masuk kedalam kelas.

"Athalla, gue mau ngomong sama lo."

Athalla memutar bola matanya, malas  "Baru juga dateng, go. Ada apa sih?"

Ringgo nyengir, setelahnya cowok itu menatap Athalla dengan tatapan memohon yang sangat kentara, "Tha, 13 hari lagi kan ulang tahun sekolah nih,"

Athalla menaikan sebelah alisnya, "Terus?"

"Sekolah bakal ngadain acara pensi sekaligus penggalangan dana untuk disumbangkan ke panti asuhan,"

"Terus?" kali ini giliran Zoya yang bersuara.

"Setiap kelas harus nyumbang pensi,"

Athalla menyernyit, "Apa urusannya sama gue?"

Ringgo memelas, "Kan lo ikut eskul musik, lo mau ya ngewakilin kelas buat nyumbang pensi? ini masalahnya kalo gaada yang mau, kelas kita bakal didenda."

"Kenapa harus gue? anak kelas juga banyak yang punya bakat." Tutur Athalla diikuti anggukan Zoya.

Ringgo menghela nafas, "Tha, anak kelas kita kebanyakan ikut eskul Atlet, mau nampilin apa coba? lempar lembing?"

ALKAMILO [COMPLETED]Where stories live. Discover now