13-Hello, Mind

1K 102 31
                                    





Dunia ini penuh jutaan misteri didalamnya, manusia hanya bisa menerima tanpa bisa menolak takdir yang sudah Tuhan gariskan padanya. Ketika sang Kuasa mulai mengehendaki adanya pertemuan, maka dibalik pertemuan pasti selalu ada perpisahan.

Athalla tak pernah menyangka, kehadiran Kasa diantara dirinya dan Milo membuat hubungan mereka mulai merenggang. Athalla tau, bahwa dirinya dan Milo hanya sekedar sahabat. Tetapi, Athalla merasa dunianya hampa tanpa Milo disisinya.

Waktu yang biasa Milo luangkan untuknya, harus terbagi dua dengan Kasa.

Athalla Juga harus mulai terbiasa bukan?

Dan pagi ini, Athalla mendapat pesan dari Arsa untuk memulai latihan pensi, Arsa bilang akan menjemputnya jam 10 pagi nanti.

Sekarang masih jam 8 dan Athalla sudah rapih, berbalut baju sabrina berwarna hitam beserta jeans putih panjang, tak lupa sepatu dengan warna senada. Butuh waktu 2 jam lagi untuk Arsa menjemputnya. Athalla menghempaskan tubuhnya pada sofa ruang tamu dan menghela nafas pelan, akan bosan jika menunggu dengan posisi seperti ini.

Namun, fikiran Athalla sempat melayang pada kejadian semalam. Athalla bingung sebenarnya, Bintang tidak pulang kerumah. Terbukti kakaknya itu mengirim pesan singkat padanya tadi pagi, bahwa Bintang menginap di apart.

Lantas, siapa yang memeluk Athalla tadi malam?

Tidak mungkin Milo kan? Pemuda itu bilang akan menginap dirumah Kasa untuk bermain game.

Athalla menggelengkan kepala. Seakan teringat sesuatu, ia langsung bangkit sembari menenteng case gitarnya menuju keluar rumah. Tungkai gadis itu melangkah menuju rumah besar milik Milo. Athalla lupa, ini hari sabtu yang artinya jadwal gadis itu untuk membereskan lemari Milo berikut kamarnya.

Sudah biasa bagi Athalla untuk masuk kerumah Milo tanpa mengetuk pintu, yang punya juga tidak mempermasalahkan. Sepatu yang Athalla pakai diganti dengan sandal rumahan, kakinya menapaki tangga menuju lantai dua, tempat dimana kamar Milo berada.

Athalla membuka pintu kamar secara perlahan, hal pertama yang netranya tangkap adalah kamar Milo super berantakan, seperti biasa. Namun Athalla tidak menemukan atensi Milo dimanapun.

Gadis itu mengendikan bahu, lalu menaruh gitarnya di samping meja belajar. Athalla mulai membereskan tempat tidur dan nakas, membuang beberapa kotak susu ke tempat sampah yang ada di pojok kamar.

Setelah selesai, Athalla beralih menuju meja belajar untuk membereskan beberapa buku dan mematikan laptop yang masih menyala.

Kemudian, tujuan terakhirnya adalah membereskan lemari. Satu hal yang membuat Athalla gemas, Milo selalu seenaknya ketika mengambil baju, rusuh. Jatuhnya baju yang sudah Athalla bereskan mudah sekali berantakan.

Dan dugaan Athalla benar, baru saja membuka lemari sudah ada beberapa pakaian yang jatuh ke lantai. Kondisi didalamnya pun sungguh memprihatinkan, itu anak kalo ngambil baju pake gaya apaan sih?

Melihat itu, Athalla langsung lesehan di lantai dan mulai melipat baju-baju milik Milo sambil bersenandung kecil.

Klek

"Athaa?"

Tanpa menoleh pun Athalla sudah tahu pemilik suara itu. Sepertinya Milo baru selesai mandi, terbukti dari wangi Apel yang menguar ketika Milo membuka pintu kamar mandi. Sedangkan Athalla tak menghiraukan panggilan sahabatnya itu dan terus melanjutkan kegiatan.

Milo berjalan mendekat, "Disini dari kapan Tha?"

"Baru aja." Athalla menyelesaikan lipatan terakhir, lalu bangkit dan mulai menata baju Milo dengan rapih.

ALKAMILO [COMPLETED]Where stories live. Discover now