37-You, In My Arms (END)

1.9K 157 68
                                    

Aku ini wanita yang sangat biasa. Misalnya,
Ketika sedikit saja kau memberiku bahagia,
Aku lupa kalau aku pernah terluka, juga, lupa kalau aku akan kembali terluka.

☀️☀️☀️☀️




"Taxi yang Milo tumpangi, mengalami kecelakaan beruntun,"

Athalla melepas pelukan secara paksa, menatap Bintang dengan tatapan tak percaya, lalu setelahnya, gadis itu tertawa lepas, "Abang gausah ngada-ngada, mau prank? gak mempan. Ucapan itu do'a, jangan sembarangan."

"Dek.."

"Mana Milonya? udah di bandara emang? ujan loh Bang, buruan kita jemput."

"Dek denger du--"

"Abang lama, yaudah kalo gitu aku send--"

"ATHALLA!"

Athalla mematung, kembali menatap Bintang yang sekarang menyerahkan ponselnya, memperlihatkan berita di SNS bahwa lima belas menit yang lalu sebuah kecelakaan beruntun telah terjadi di daerah cempaka putih. Athalla dapat melihat beberapa kendaraan terlibat dalam kecelakaan itu, termasuk sebuah mobil taxi yang kini sudah tak berbentuk.

"Tau dari mana Milo ada di taksi itu?!"

"Om Pradian yang kasih tahu saat mereka akan menaiki taksinya, karena sempat mengabari Abang dan Papa!!"

Athalla menggeleng kencang, air matanya membuncah tak terbendung, "GAMUNGKIN! ABANG BOHONG!!"

Athalla berlari menuju kamar Enrico dan Dewi, saat membuka pintu, dapat Athalla lihat orang tuanya sedang saling memeluk. Dewi menangis terisak dipelukan Enrico yang hanya bisa menenangkan Dewi sebisanya, bahkan pria paruhbaya itu ikut menangis. Athalla berjalan mendekat, mempersempit jarak antara dirinya dan Enrico.

"Pa, ini semua gak bener kan?"

Enrico beralih memeluk putri bungsunya, "Sayang--"

"INI SEMUA BOHONG KAN PA!!"

Athalla kalut, menangis sejadinya dipelukan Enrico, hatinya sangat sesak. Demi tuhan, sakit sekali. Empat belas bulan menahan rindu menyakitkan, mengapa berita laknat ini yang menjadi hadiahnya?

Athalla ingin Milo pulang, tapi bukan dalam keadaan seperti ini.

Bukan akhir seperti ini yang Athalla inginkan. Mengapa semesta seolah senang melihatnya tersiksa? Athalla sudah berusaha untuk menjadi seorang gadis yang baik dan penurut, tapi mengapa Mayang tega membawa Milo untuk pergi jauh dari hidupnya?

Milo mengingkari janji, Dhirga bohong, Amy dan Zoya bohong, semuanya berbohong, dan Athalla benci.

Gadis itu  melepas pelukan Enrico secara paksa, "Aku mau lihat Milo!!"

Athalla berlari keluar kamar, tak peduli tubuhnya mulai melemas, pusing mendera hampir menyebabkan kesadarannya terengut, namun Athalla tak peduli,

Hatinya terlampau hancur,

Athalla menyambar kunci mobil didekat nakas lalu menuruni tangga dengan tergesa. Namun saat undakan terakhir, tubuhnya limbung, hampir saja terjatuh hingga sebuah lengan kekar menyangga tubuhnya.

Jantung Athalla berdebar kencang karena keterkejutan, ia takut terjatuh, juga terkejut pada sebuah lengan yang mendekapnya, justru semakin membawanya dalam sebuah pelukan.

"Oh..?"

Athalla tercengang, wangi ini sangat familiar. Wangi lembut yang sangat ia sukai seumur hidupnya, wangi shampo bayi--

"Hati-hati, sayang." ucap suara husky yang sangat Athalla kenali.

Kedua tangannya gemetar, kaki Athalla lemas tanpa tenaga, ia hampir saja terjatuh lagi jika saja pemuda itu semakin memeluknya erat. Athalla mengumpulkan segenap keberaniannya untuk mendongak,

ALKAMILO [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon