22-Presque Vu

1K 92 47
                                    





Athalla mempercepat langkahnya menuju kelas. Hari ini, matahari bersinar begitu cerah, berbanding terbalik dengan hatinya yang mendung. Gadis cantik itu kemudian mengehentikan langkah didepan meja Arsa dan Zoya, sontak membuat kedua sejoli itu menoleh.

"Arsa, Zoya, maafin gue." gumam Athalla lirih, masih berusaha mengatur nafasnya yang tak beraturan akibat berlari.

"Minta maaf kenapa Tha?" Zoya menautkan alis bingung, begitupun dengan Arsa.

"Milo mukul Arsa kemarin kan?" 

"Lo tau dari siapa?" Arsa menyahut cemas.

Athalla beringsut mundur, lalu mendudukan tubuhnya di kursi, "Amy.."

"Amy tau darimana?" Arsa mulai kebingungan.

"Dari aku." Zoya menghela nafas, lalu berdecak kesal, "Dasar mulut comel, dibilang jangan ember."

Wajah Athalla kian menyendu, apalagi setelah melihat luka disudut bibir Arsa, membuatnya semakin merasa bersalah.

Arsa tersenyum kalem, "Bukan salah lo, kok."

"Bayi lo lagi bucin sama dedek gemes, jadi ya gitu." sahut Zoya sedikit keki pada nada bicaranya, membuat Arsa mencubit pipinya gemas, "Diem dulu ya sayang, aku lagi meluruskan masalah nih."

Zoya membuang pandangan kesamping, pipinya merona, bahkan Zoya terlihat salting. Athalla tersenyum tipis, sudah pernah bilang kan? kalo Zoya lagi jatuh cinta wajah yang biasanya datar mirip triplek berubah jadi lucu, kaya hello kity.

"Dia salah paham Tha." atensi Athalla otomatis kembali mengarah pada Arsa, "Dia ngira gue suka sama lo, trus nyatain perasaan gue pas acara pensi."

Athalla menyernyit, "Kan pas akhir lagu yang lo bawa, lo langsung nembak Zoya. Kok bisa dia nyangkanya lo nembak gue? emang waktu acara dia dimana?"

"Kencan sama dedek gemes lah." Zoya nyeletuk, membuat Athalla langsung memasang wajah masam.

"Ni anak minta disambel." Arsa mengusak rambut Zoya tanpa henti, membuat Zoya ngomel-ngomel karena rambutnya jadi berantakan.

"SELAMAT PAGI PARA SAHABATKU TERZEYENK."

Tak heran, dan tak lain, yang baru datang sudah pasti salah satu spesies kuyang macam Amy.

"Calon imamku abis kena pukul Milo, ululu kacian, menel sih lo." goda Amy mencolek bahu Arsa, membuat Athalla merotasikan bola mata dan Zoya menatapnya horor, kumat lagi kan.

"Calon imam nenek lo jamping." gumam Arsa lirih, meminum air mineral milik Zoya hingga tandas.

"Kenapa natap gue kaya gitu?" tanya Amy tak santai pada Zoya.

"Comel banget mulutnya, udah gue bilang jangan ember sama Athalla!" Zoya berapi-api, udah siap mau nampol Amy pake kotak pensil tapi ditahan sama Arsa.

"Athalla harus tau dong, biar Milo diomelin, nanti jadi kebiasaan suka mukulin anak orang gimana? dahlah gue mau ngantin dulu."  baru saja Amy akan menaruh tasnya di meja, tapi suara Arsa sudah mengintrupsi duluan, membuat gadis dengan rambut kepang itu mengurungkan niatnya.

"Bentar lagi bel, saodah." 

"Gurunya gaakan masuk, ada rapat."

"Tau dari mana?" kali ini giliran Athalla yang bertanya.

"Kata Ringgo tuh didepan." 

"Ajak sekalian cewek gue kalo mau ke kantin." imbuh Arsa, membuat Amy berbinar seketika.

"Bayarin jajan tapi ya? gue kan belom dapet PJ."

Arsa merogoh saku celananya, lalu mengeluarkan dompet dari sana. Arsa menyerahkan dua lembar uang lima puluh ribuan kepada Amy yang langsung diterima oleh gadis itu diiringi pekikan senang.

ALKAMILO [COMPLETED]Where stories live. Discover now