14- 'A Priori'

1K 101 29
                                    




i need your love
I need your time
When everything's wrong
You make it right
I feel so high
I go alive
I need to be free with you tonight

I need your love...

Tepat setelah Athalla menyelesaikan petikan gitarnya, Bintang menerobos kedalam kamar dan langsung duduk disamping Athalla. Posisinya sekarang mereka lagi lesehan di karpet, menghadap kearah balkon.

"Keren seperti biasa, suka banget gue kalo liat lo nyanyi sambil gitaran, adem."

"Suka sih suka, tapi kemarin gitar gue rusak tuh Abang dudukin." Cibir Athalla sembari menutup buku not lagunya.

Bintang nyengir, "Yamaap, gue kan gasengaja dek, tapi gitar baru lo bagus."

Athalla hanya tersenyum lalu meletakan gitar disamping tubuhnya. Gadis itu menjatuhkan kepalanya di pundak Bintang, mereka berdua menatap ke ke arah depan, tepatnya pintu kaca kamar Athalla yang langsung mengarah ke balkon, memperlihatkan langit malam yang indah,

Juga memperlihatkan jendela kamar sahabatnya.

"Dek, kalo Abang lanjutin S1 di luar negri, lo marah gak?"

Sontak Athalla menegakan kepala, menatap Bintang terkejut, mengapa tiba-tiba sekali?

"Beneran bang?mau lanjut ke luar negri?"

"Kalo lo izinin, kalo engga ya gue batalin."

Bintang mencolek pipi Athalla, tak menyadari wajah adiknya yang berubah menyendu. Athala dilema, disatu sisi ini kesempatan emas untuk Bintang, supaya kakaknya bisa mewujudkan cita-cita untuk kuliah diluar negri. Bintang pintar, Bintang pantas mendapatkannya. Disini, Athalla tidak mau menjadi penghalang cita-cita kakaknya, Athalla ingin Bintang meraih mimpi setinggi mungkin.

Tapi disisi lain, Athalla belum rela jika Bintang meninggalkannya, meskipun kakaknya itu sibuk, tapi Bintang selalu berusaha meluangkan waktu untuknya. Bintang rela jadi abang gofud dadakan kalo tengah malem pengen sesuatu, rela Athalla suruh-suruh kalo beli bumbu ke warung depan komplek, rela beli pembalut ke minimarket kalo Athalla lagi mager.

Athalla sayang sama Bintang, maka dari itu, Athalla harus rela kan?

"Emangnya, Abang mau lanjut dimana?"

"Caltech, California."

Athalla menggenggam tangan Bintang, amat terasa dingin, "Abang ambil aja, univ nya bagus lho, sayang kalo gadiambil."

"Abang gaakan ambil kalo adek gakasih izin."

Bintang mengeratkan genggaman tangannya pada tangan mungil milik Athalla. Adik yang selama 17 tahun Bintang jaga dengan segenap cinta dan kasih sayang. Adik yang sekarang Bintang sadari sudah tumbuh menjadi sosok gadis cantik berhati lembut.

"Papa sama Mama udah tau tentang ini?" Athalla bisa menangkap raut wajah kakanya yang berubah menyendu, lalu dengan berat hati Bintang mengangguk.

"Ambil aja Bang, itu kan cita-citanya Abang. Selama ini Abang belajar siang malem sampe jarang dirumah, dan akhirnya usaha Abang membuahkan hasil kan?"

Bukannya menjawab pertanyaan Athalla, Bintang malah memainkan rambut Athalla dan mengusapnya sayang, membuat hati Athalla sesak, "Abang cuma ngerasa berat banget buat ninggalin adek."

Athalla memeluk Bintang, tak terasa air matanya luruh, dengan cepat gadis itu menghapusnya, tak ingin Bintang melihat air matanya. Athalla sudah besar, Athalla tidak cengeng, Athalla harus bersikap dewasa.

Namun sial, sebuah isakan kecil lolos dari bibir Athalla membuat Bintang semakin mengeratkan pelukannya. Athalla membiarkan dirinya egois untuk sekarang sebelum melepaskan Bintang pergi.

ALKAMILO [COMPLETED]Where stories live. Discover now