30-Still With You

1K 97 39
                                    

Aku adalah mendung,
Dan kau adalah rintik embun,
Bersama, kita hanya akan menjadi gerimis,
Meluruh perih dalam isak tangis.

******


Athalla menatap khawatir kearah Milo yang berjalan tertatih didepannya, bahkan pemuda itu harus memegangi tembok demi menyeimbangkan langkah. Athalla memperhatikan dalam diam, menggigit bibir bagian dalam, ingin rasanya menghampiri, merangkul anak itu untuk membantu berjalan.

Namun, Athalla masih terlalu shock!

Lima belas menit yang lalu, pertama kali seumur hidupnya, laki-laki asing mengecup pipinya selain Bintang dan sang Papa, Enrico.

Dan untuk pertama kali dalam hidupnya juga, Milo mengecup pipinya dengan sangat lembut, bermaksud menghilangkan jejak kotor yang berasal dari laki-laki bajingan bernama Andreas Maidju.

Rasanya sungguh gila, hal itu membuat jantung Athalla berdebar sangat kencang. Athalla juga harusnya berterimakasih, karena kalau bukan Milo yang menolongnya dari Andreas, mungkin Athalla sudah..

Ah, memalukan.

Athalla meremat kuat hoddie Milo yang menyelimuti punggung rampingnya, lalu beralih menatap punggung tegap milik Milo yang saat ini pasti terluka, mengingat Andreas membenturkan punggung Milo dengan sangat keras pada tembok ruang musik. Belum lagi, luka lebam dipunggung Milo yang entah mengapa jadi menghitam saat Athalla lihat tempo hari lalu, membuat Athalla dilanda rasa cemas berlebihan.

Athalla menghentikan langkah saat keningnya menabrak dada bidang seseorang, dengan segera Athalla mendongak, manik hazelnya langsung menangkap wajah Milo yang sedikit memucat.

"Hati-hati bawa mobilnya, jangan ngebut." ujar Milo diiringi senyuman,

"Kamu pulang naik apa?" 

"Aku bawa mobil, Tha."

"Emang bisa bawa mobil sendiri? itu punggungnya-"

"Aku gapapa," Milo memotong ucapan, selanjutnya berbalik arah, berjalan gontai menuju mobilnya yang terparkir 4 meter disamping mobil putih milik Athalla.

Sialnya, baru langkah ke tiga, tubuh Milo hampir terhuyung kesamping jika saja Athalla tak sigap menahan.

"Pembangkang, mana sini kunci mobilnya?!" tukas Athalla dingin,

"Tapi mobil kamu gim-"

"Aku tinggal." 

Athalla menerima kunci mobil Milo, dengan cepat membuka pintu samping kemudi, mendudukkan Milo dengan hati-hati. Athalla juga sempat mengatur sandaran kursi sedemikian rupa supaya Milo nyaman dalam perjalanan pulang.

"Tidur aja, aku bangunin kalo udah sampe rumah."

Milo mengangguk pelan, diiringi ucapan lirih yang membuat Athalla tersenyum tipis,"Makasih, Tha."

Athalla mengusak surai Milo dengan lembut, tangannya bergerak menyelimuti tubuh Milo dengan hoddie. Athalla tersenyum sendu kala merasakan nafas Milo yang mulai teratur, pertanda anak itu sudah tidur. Heran, mengapa cepat sekali?

Tak lama, Athalla mulai melajukan mobil meninggalkan pelataran sekolah yang sudah sangat sepi.

**********


Athalla menghabiskan suapan eskrim coklat terakhirnya, lalu membuang cup eskrim itu kedalam plastik. Athalla melirik jam kecil yang terletak di atas dashboard, sudah pukul 7 malam dan Milo belum bangun, mereka berdua masih berada didalam mobil yang sekarang sudah terparkir apik dihalaman rumah Milo.

ALKAMILO [COMPLETED]Where stories live. Discover now