Empat

2.8K 349 14
                                    

Happy Reading 💜

Tok..tok..tok!

"Baby" panggil soojin setelah mengetuk pintu kamar Minnie

"Buka pintunya dulu" pinta soojin dengan lembut

Diketuknya lagi pintu itu, dan diketukan yang entah ke berapa, pintu baru dibuka

"Hmm ?" Shuhua menatap soojin yang kini ada dihadapannya

"Aku boleh masuk ?" Tanyanya

Shuhua mengangguk, lalu berjalan memasuki kamar lagi

Keduanya terlentang di atas ranjang, shuhua sibuk memainkan jari-jari tangannya

"Im sorry" gumam soojin yang masih bisa didengar shuhua

"What ?" Shuhua bertanya tanpa mengalihkan pandangannya pada soojin yang kini menyamping menghadap kearahnya

"Aku minta maaf" soojin mengambil alih tangan shuhua, kini jari-jarinya dimainkan oleh soojin

"Kenapa minta maaf ?are you do something wrong ?" tanyanya

"Aku cuekin kamu tadi, bt banget ya ? Maaf, ga niat acuhin kamu, tadi ada pesan dari papah" jelas soojin

Shuhua tersenyum tipis disana, mengalihkan pandangannya, menatap soojin dalam

"It's okay, no problem" sahut shuhua terdengar enteng

"Kamu kenapa hm ? Kamu tadi bisa panggil aku, ga usah masuk kamar orang gini" tutur soojin

"Emangnya kak Minnie orang ya ?" Canda shuhua diiringi kikikannya

"Gapapa kok, tadi aku benerin baju dalem aku, kebetulan juga kamarnya nyaman jadi ga buru-buru keluar deh" lanjut shuhua

Soojin menatap dalam manik mata shuhua, tersenyum lembut lalu mencium kening gadis manisnya itu singkat

"Udah yuk, dikamar berdua gini sama kamu bawaannya mau nerkam aja" canda soojin

"Terkam dong terkam" cicit shuhua mendekatkan wajahnya mencoba untuk mencium soojin

"Toxic" gemas soojin lalu menarik shuhua agar berdiri dan berjalan menuju ruang tengah

Apartemen Minnie bisa dibilang tidak terlalu luas, jarak antar Rungan juga dekat, bahkan tidak menggunakan dinding, hanya sekat-sekat berupa rak hias dan furniture simple, walau begitu apartemen Minnie adalah tempat paling nyaman untuk ditempati mereka, lebih dari cukup untuk menampung enam orang dengan kebisingannya itu, dan jauh dari kata komentar tetangga, beda halnya dengan samping rumah yuqi

"Abis ngapain didalem ?" Tanya miyeon dengan nada jahilnya

"Wah ga bisa nih kayak gini, ga bisaaa" heboh yuqi yang dibalas ledakan tawa oleh soyeon, Minnie dan miyeon

Disamping itu shuhua menatap yuqi aneh, berbeda dengan soojin yang menahan tawanya

"Kejedot dimana Shu ?" Tanya Minnie

"Jangan sok ke ruangan orang sendiri lain kali, ok" sambung soyeon

"Kenapa sih ?" Heran shuhua menatap soojin yang juga ikut terkekeh

"Aku ke kamar mandi dulu ya, oh iya.. kamu buka kamera handphone deh" usai mengatakan itu, soojin langsung berjalan menuju kamar mandi

"Apaan si emangnya" curiga shuhua lalu membuka aplikasi kamera di smartphone nya

"Aaaaaa Jinjin" pekik shuhua dengan rengekannya

Disana ada bekas lipstick merah, terukir sangat terencana dikening putih tak terhalang rambut

Mereka semua kompak menertawakan shuhua yang kini mendumel sambil mencoba menghapus jejak ciuman dikeningnya itu

--

"Gue ikut masuk yaa" pinta yuqi saat mengantarkan shuhua pulang

Soojin tadi ditelfon sang ayah, keluarga Seo yang ada acara kantor tiap tahun, mau tak mau soojin ikut mengurus acara turun temurun itu, bagaimana pun dia anak sulung, setidaknya direpotkan sedikit bisa menunjukkan rasa hormatnya

"Mau ngapain Lo ? Makan ? Elah, kan tadi udah" ujar shuhua

"Mau numpang dulu, bokap nyokap ga lagi ada dirumah, tau sendiri rumah gue sepi" yuqi menunjukkan wajah imutnya

"Kan banyak tetangga Lo qi" ucap shuhua lalu dia tertawa, mengingat para tetangga yuqi benar-benar 'ibu komplek type'

Dan sekarang mereka berakhir dikamar shuhua, hasil dari acara merajuk yuqi gara-gara ngomongin tetangga tercinta itu ya beragam cemilan sama beberapa botol soda yang tadi dianter sama pembantu rumah, ayah bunda shuhua lagi dirumah Opah kalo mau tau

"So, kenapa ?" Tanya yuqi setelah melakukan eyes contacts sama sahabatnya itu

Shuhua peluk bantal putihnya agak erat, ngambil nafas, hembusin pelan lanjut natap jendela yang diluar suguhin pemandangan taman kecil belakang rumah

"Kemaren gue liat soojin sama kak Hui" pembukaan

Yuqi yang lagi neguk soda kalengan berhenti dulu, benerin duduk, badannya ngadep shuhua penuh, perhatian dia beneran ke shuhua

"Ceria banget dia sama kak Hui, gue sadar diri sih, durasi adanya kak Hui dihidup soojin udah kayak Januari ke Desember, beda sama gue yang baru sekedar Minggu ke Senin"

"Sial ya qi, hubungan mereka emang udah selesai, tapi engga sama kisahnya, gue insecure" lanjut shuhua, bantalnya diremas pake tenaga khas orang gemas

"Dimana ?" Point ke dua yang yuqi tanya setelah kenapa itu bikin sahabatnya tersenyum miring

"Taman mawar, tempat mereka udahan" jawabnya

Yuqi diem, coba masuk ke peran shuhua, paham betul sih nona muda Song itu, jalan fikir soojin itu abu-abu, kadang gampang banget ditebak, nyaris transparan, kadang sebaliknya hitam pekat, ga kesentuh

Miyeon, Minnie sama soyeon aja yang udah hampir enam taun bareng kadang dibikin geleng kepala sama finalnya soojin

Termasuk milih jadian sama shuhua, gadis yang dia ospek, terus jadiin soojin bias, aneh! Artis bukan, tapi shuhua seneng banget sama soojin, sampe akhirnya bisa bareng sebagai 'Pacar' yang jadi status

Alesan putus sama Hui itu belum ada yang tau jelas sih, yang mereka tau itu, Hui lulus sekolah siap buat karirnya, fokus pendidikan sekalian jaga amanat keluarga buat bantu pegang perusahaan

Masuk akal, tapi engga buat shuhua, itu tandanya peluang buat balikan lagi ga bisa dibilang kecil.

T.B.C

Karna bahasan paling menarik itu, masalalu.

Cold Cherry || SooshuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang