Lima puluh dua

1K 182 37
                                    

Latihan dancenya sudah selesai. Soojin menghampiri shuhua lalu mencium kening kekasihnya itu sekilas, badannya sekarang menghadap Lisa sambil tertawa kecil melihat gadis tinggi berkemeja kuning itu tengah merenggangkan tubuhnya.

"Kaki kamu bisa patah kalo terlalu over strecingnya" komentar soojin

"Gue kasih lo rolex keluaran apapun kalo lo bisa kayak gini" tantang Lisa sambil melakukan gerakan yang sangat aneh di mata soojin

"Sayang aku haus" shuhua menarik ujung baju soojin agar perhatian gadis itu kembali pada dirinya

"Terus kenapa bilang ke aku ?"

"Kadar kepekaan kamu tuh di bawah rata-rata ya" sebal shuhua lalu pergi mengambil air minumnya sendiri

Lisa dan soojin sontak saling bertatapan setelah mendengar apa yang shuhua barusan ucapkan, tak ingin ambil pusing soojin kemudian duduk di lantai dengan menselonjorkan kakinya.

Berbarengan dengan Shuhua yang kembali datang dengan dua botol minuman, pintu terbuka menunjukkan Guanlin, Miyeon dan juga Soyeon disana.

"Wih barengan" ucap Lisa sedikit kaget

"Ketemu di parkiran kita" timpal Soyeon

"Udah lama ga ketemu kak" Guanlin menghampiri soojin sambil mengangkat tangannya untuk bersalaman

"Haha belum juga setahun" balas soojin

Soojin berdiri dari duduknya, lalu berjalan memimpin agar duduk di ruang santai yang ada disana.

"Ada apa nih kesini ?" Tanya soojin menatap Guanlin saat semuanya sudah duduk di sofa

"Gue denger lo udah balik kak, makannya kesini" jawab Guanlin menormalkan intonasi bicaranya yang entah kenapa sedikit gugup, mungkin sudah lama tidak bertemu.

"Lo ga ajak yuqi kak ?" Shuhua menatap Soyeon dan miyeon bergantian

"Yang ga ada gausa di bahas" jawan Soyeon lalu merebahkan punggungnya dan mulai membuka aplikasi game di ponselnya

"Gue abis dari tempat terapi, agak agak deket sini makannya mampir dulu, gapapa kan ?" Miyeon menatap soojin yang langsung dibalas senyuman kecil olehnya

Lisa yang selesai mengikat rambutnya langsung berpindah tempat menjadi duduk disamping miyeon, tangannya menarik hidung bangir gadis itu gemas.

"Kalian tetep sahabatan gausa ga enakan gitu, miyeon yang otaknya cuman seons dimana si" canda Lisa

Mereka mulai asik mengobrol, yang paling diam disana adalah soojin. Matanya tak berhenti mengabsen semua gerak gerik orang yang sekarang ada di sekitarnya.

"Sayang kenapa ?" Tanya shuhua

"Gapapa, cuma gaada Minnie kayak ada yang kurang" jawab soojin

"Dih baru juga semalem dia berangkat, kangen lo ?" Soyeon terkekeh melihat respon soojin yang menatapnya datar

"Aku bahagia aja, punya kalian, Minnie dan.."

Soojin mendekatkan wajahnya pada shuhua hingga kening keduanya saling menyatu.

"Juga kamu" lanjut soojin mengelus pipi kanan shuhua lembut

"Li, tutorial biar ga mesum di depan umum gimana sih" celetuk Soyeon jengah melihat soojin dan shuhua yang semakin hari semakin berani mengumbar keromantisan mereka

"Lo mah nanya sama yang lebih mesum" cibir miyeon yang langsung dihadiahi toyoran oleh Lisa

"Bu ibu peran saya disini apa sih"

Poor Guanlin.





-,

"Ahhh Soojiiinnnn"

Tubuh shuhua terkulai lemas menghantam bantal putih disana cukup keras, bahkan tangan kiri yang tadinya meremas sprei kini lunglai tak bertenaga.

Dia tersenyum lega dengan mata tertutup, sudah hampir dua jam soojin menghukumnya dengan terus menunda-nunda pelepasannya.

"Thanks" gumam shuhua setelah kekasihnya ikut merebahkan tubuhnya disamping shuhua

"Emmm" balas soojin sambil menutup tubuh mereka dengan selimut

"Gerah lho, ntar aja selimutan"

"Ini udah malem, jangan protes" dingin soojin kekeh menyelimuti shuhua

Gadis yang lebih muda tak bisa berontak lagi, apalagi dengan nada dingin soojin barusan. Lebih baik dia tidur kegerahan daripada dicueki.

"Aku besok sekolah" ucap shuhua memiringkan kepalanya menatap soojin dari samping

"Iya aku anter"

"Bukannya kamu mau ketemu sama orang ya ?"

"Nganterin kamu ga sampe sepuluh jam"

"Ish, sayang liat aku"

Tanpa ada penolakan soojin langsung menolehkan kepalanya, menatap shuhua tepat di matanya. Shuhua tersenyum lembut lalu mengambil sebelah tangan soojin untuk ia genggam.

"Aku tau besok bukan hari yang mudah buat kamu, aku bisa kok libur lagi dan nemenin kamu"

Soojin tersenyum kecil sebelum mengecup punggung tangan shuhua cukup lama.

"Besok aku anter ya" 

Lagi lagi di tolak, Shuhua menghembuskan nafasnya perlahan dia kemudian mengangguk, dengan keadaan yang masih hanya tertutupi selimut, gadis itu langsung merasa lebih hangat saat soojin memeluknya, nyaman.

Beberapa saat dalam posisi seperti itu, soojin memundurkan kepalanya untuk melihat wajah Shuhua yang sudah menutup matanya dan bernafas teratur.

"Ini semua ga mudah buat aku, rasanya seperti dari ujung kepala bahkan sampai telapak kaki semuanya berat, semuanya terikat.. belum lagi ribuan anak panah yang pertiap detiknya seakan hujam aku terus-terusan, itu semua kalah sama pesona kamu di hidup aku, tolong jangan pernah berubah menjadi orang lain, i need you" lirih soojin nyaris tak terdengar

Dia kembali memeluk tubuh Shuhua erat, mencari tempat ternyaman untuk mengistirahatkan pikirannya di tubuh gadis yang amat dicintainya itu

Dan tanpa soojin tau, Shuhua belum sepenuhnya tidur bahkan tidak tertidur sama sekali.

"With you, i'll never be someone else"






____________

To be continued

Thank you so much buat yang udah rekomendasiin work ini buat yang lain

Keep support uri Idle guys💜

Cold Cherry || SooshuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang