Dua Puluh Dua

2.1K 305 112
                                    

Happy Reading💅

"Mau ngapain sih, itu tangan kamu masih sakit"

Soojin lagi-lagi hanya bisa mengerucutkan bibirnya, segala aktifitasnya dari tadi saat dia bangun terus diawasi shuhua 

"Aku mau itu, ga sakit juga tangannya" soojin menunjuk daging yang dibeli oleh Minnie lewat jasa delivery

"Ya ini makan dulu lho buburnya, abis itu makan itu" shuhua menyuapkan sesendok bubur lagi pada soojin

Minnie yang duduk diseberang keduanya hanya terkekeh kecil saat soojin meliriknya meminta pertolongan, bukan rahasia lagi jika gadis itu sangat menyukai daging

"Nanti dia kekeyangan Shu, ga bisa makan dagingnya" ujar Minnie akhirnya membantu

"Aku ga sakit sayang, kenapa kayak anak kecil gini dikasih makan bubur ?"

"Ga sakit tapi badan anget gitu"

"Kalo dingin mati namanya" ujar soojin, tapi dalam hati

"Iya iya, maaf" pasrah soojin

Kini Minnie benar-benar tertawa melihat dua orang itu, shuhua yang menjadi sangat protektif dan soojin yang terus merengut, tak biasa di perlakukan seperti itu

"Sashimi datang" pekik miyeon lalu menyimpan kresek berisi kotak sashimi yang baru ia beli

"Kok lama ?" Tanya Minnie yang langsung mengambil sashimi kesukaannya

"Aku beli minum yang, tadi antri lama restoran kesukaan kamu lagi rame" jawab miyeon kemudian duduk di samping Minnie

"Eh iya Shu, tadi di depan pot bunga lo pecah" ujar miyeon setelah menerima suapan dari Minnie

"Hah ?! Pecah ?" Jerit shuhua kaget

Deg!

Soojin yang mengingat jika dirinya semalam sempat menabrak pot punya didepan gerbang rumah dan dekat garasi shuhua karna pusing itu mengulum bibirnya rapat

"Ya biasa aja dong, bukan gue yang pecahin" sewot miyeon

"Terus siapa ? Nanti mamah pulang bisa abis diomelin, mamah suka banget rawat itu" shuhua menggebrak meja agak keras

Soojin yang melihat itu kemudian mengambil gelas dan meminum sedikit airnya

"Bilang ga siapa yang pecahin ?" Galak shuhua pada miyeon

"Bukan gue ish" kekeh miyeon yang ikut-ikutan berdiri

"Sayang.. itu aku" ujar soojin sambil memegang tangan shuhua agar kembali duduk

"Kamu ?" Shuhua mengalihkan pandangannya pada soojin yang dijawab anggukan pelan

"Oh ok" santai shuhua

"Ketidak adilan macam apa ini ?" Miyeon jelas tak terima

Dulu juga dia pernah mengalami hal seperti itu, saat itu soojin terus menanyakan bajunya pada miyeon dengan sedikit mendesak namun saat shuhua datang sambil memakai baju itu soojin hanya mengangguk sambil bergumam OK dan masalah selesai.

"Kamu ga marah ?" Tanya soojin hati-hati

"Engga kok, itu kan punya mamah, nanti kalo dia nanyain bilang aja ga sengaja ketabrak mamah pasti ngerti" jawab shuhua mengangguk-anggukan kepalanya

"Die aja kalian" gerutu miyeon yang dihadiahi pukulan di bahunya

"Jangan asal aja kalo ngomong" omel Minnie

"Kamu mah belain mereka tau ah" Miyeon berdiri dari duduknya lalu berjalan pergi 

"Hadeuh lagi makan juga" gumam Minnie

"Kejar dulu kak min, takut nyasar dirumah orang, ambekan banget lagian" canda shuhua

Minnie dan soojin terkekeh, setelah memasukan potongan salmon kedalam mulutnya kemudian Minnie beranjak untuk membujuk miyeon

"Oh ya, cowok yang sama kamu itu siapa namanya ?" Tanya soojin tiba-tiba

Shuhua yang sedang mengunyah makan siangnya otomatis berhenti dan beralih menatap soojin

"Yang mana ?"

Shuhua tak ingin bicara, soojin yang cemburu adalah hal paling mengerikan

"Yang manggil kamu sayang di restoran sushi itu, kalo ga inget pikun kamu"

"Ih jahat banget ngomongnya, masa pacar secantik aku ini dibilang pikunan"

"Iya siapa ? Aku maunya tau dari kamu"

"Guanlin, temen SMP aku dia becanda doang sayang, kamu percaya kan sama aku ?"

Soojin menganggukkan kepalanya, rasa lelah dan khawatir membuat dia jadi cemburu buta, dia terus memikirkan kejadian-kejadian yang tiba-tiba itu terus menerus, salah satunya ucapan "Kalo minum tuh yang bener sayang, maaf ya"

"Iya gapapa aku tau dia coba hibur kamu, tapi aku ga suka dia manggil kamu sayang apa lagi sampe megang milik aku segitu intesnya" 

Shuhua memegang lembut tangan soojin yang sebelahnya masih tertutupi oleh perban itu

"Kamu percaya kan sama aku ?"

Soojin menghembuskan nafasnya, dia kemudian balik memegang tangan shuhua

"Percaya, banget malah tapi beda cerita kalo mereka yang terang-terangan sukain kamu, aku ga suka" rengut soojin

Shuhua menatap gemas soojin, kadang gadis didepannya itu tidak sadar diri, Hey bahkan yang mendekatinya lebih banyak baik itu pria maupun wanita bahkan dengan posisi yang tidak main-main

"Udah ah, apa kabar sama kamu ? Yang deketin kamu kelas kakap semua" ambek shuhua

Decitan kursi terdengar saat soojin tiba-tiba berdiri dan memeluk shuhua dari belakang, menyelipkan rambut panjang itu kebelakang telinga hingga tidak menutupi wajah putih kesayangannya, mendekatkan bibir pada telinga itu sebelum berbisik

"Ayo tuntasin yang semalem"












______________________

To be continued

Butek amat buat tugas, malah ngetik ini
Boleh ngumpat ? Sial.

Cold Cherry || SooshuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang