Tujuh Belas

1.9K 286 127
                                    

Happy Reading

"Ngapain lari ?"

"Ngapain ngikutin ?"

Shuhua memalingkan wajahnya saat soojin kini menatapnya, jujur rasa sakit dan kecewanya masih ada namun rasa sayang pada gadis itu lebih besar, maka itulah kenapa mereka sekarang bisa ada ditempat yang sebenarnya shuhua tak tau

"Ini dimana ?" Tanya shuhua menatap sekeliling disana sepi sama sekali tak ada orang, padahal disana berjajar rumah-rumah minimalis, shuhua tak pernah tau ada perumahan di daerah itu

"Sana pulang" ujar soojin

"Oh, tempat tinggal kamu sama calon suami kamu nanti"

Disitu shuhua memberanikan diri untuk bicara, jujur dia sama sekali tak ingin menanyakan apapun, takut lukanya semakin besar

"Kalo iya kenapa ?" ucap soojin

Shuhua tersenyum getir, tidak boleh menangis tidak boleh terlihat lemah, gadisnya sudah menentukan pilihannya sendiri, tapi dia ingin marah

"Lucu banget ya, aku percaya aja sama kamu waktu jelasin kalo si cowok itu ketemuan sama kamu buat bantuin acara kantor, padahal acara tunangan"

"Aduh jahat, harus didepan aku banget lamarannya" lanjut shuhua diakhiri tawa pahitnya

"Kamu ga tau apa-apa, sana pulang" usir soojin

Shuhua menatap gadis didepannya tak percaya, Pulang ? Semudah itu dia mengucapakan ? Tanpa sadar shuhua sudah meneteskan air matanya

"Mentang-mentang aku sayang banget sama kamu, aku cinta banget sama kamu terus kamu seenaknya mainin perasaan aku ? Aku ga pernah jin minta kamu buat jadi apa yang aku mau sepenuhnya, kamu fikir aku ga capek hati sama sikap kamu ?" Shuhua menghentikan ucapannya karna Isak tangis

Dia mengusap air matanya kasar lalu menatap soojin dengan tatapan yang berbeda dari biasanya jika melihat gadis pujaannya

"Aku bahagia sama kamu, iya aku bahagia.. banget malah! Terlepas dari kamu yang ga pernah kasih tau apapun soal keseharian kamu, kamu ngapain dan dimana aja aku kadang gatau... Hiksss.. siapa yang ngasih tau aku tanya ? Kamu ada dimanapun aku taunya dari temen-temen Hiksss.. kamu anggap aku apa ?" Shuhua mencengkeram kerah soojin, gadis itu hanya mengalihkan pandangannya menahan sesuatu dalam dirinya

"Hiksss.. aku sekarang tau, tau jelas, aku pernah kan minta cium sama kamu ? Susah banget, aku bukan anak kecil, bukan orang yang gila akan sesuatu ditubuh kamu juga.. hiksss, aku minta cium sama kamu ga lebih dari minta kasih sayang kamu.. ternyata itu semua bukan buat aku" cengkraman dibaju soojin perlahan terlepas, tangis shuhua juga mulai tak bersuara, bisa ditebak bagaimana sakitnya tangis tanpa suara

"Sekarang kamu pergi gitu aja semau kamu ? SOOJIN!" Shuhua kini benar-benar melepas cengkramannya, sedikit kasar sampai soojin mundur satu langkah

"Apa ?! Aku udah mau jelasin sama kamu, semalem aku bahkan ga bisa tidur! Tiga hari aku ga bisa tidur nyenyak, fikiran aku banyak! Kerjaan aku juga ga main.. soal pertunangan itu aku SAMA SEKALI GATAU!"

"Semalem kamu kira yang urus kamu sakit siapa ? Aku sengaja minta Minnie biar ga bilang apa-apa sama kamu supaya kamu bisa tenangin diri, aku kalap dari pagi coba hubungin kamu tapi ga bisa! Aku cari-cari kamu jalan kaki! Liat aja ponsel kamu berapa ratus kali aku hubungin kamu, terus kamu enak-enakan sama yang lain ?!" Lanjut soojin lalu melemparkan ponselnya hingga benda persegi itu hancur

Shuhua terkesiap, selama dia kenal dengan soojin tak pernah sekalipun dia melihat soojin marah, dan apa maksud enak-enakan sama yang lain ? Dia menuduh shuhua baik-baik saja ? Sepertinya tidak, gadis itu cemburu

"Kamu nuduh aku selingkuh ? Dia cuman temen aku, yang bahkan ga pernah punya hubungan apapun sama aku, jahat mana sama kamu ? Yang katanya gatau acara itu tapi kamu nerima lamarannya"

"MAKSUDNYA APA SOOJIN ? Udahlah, aku juga ga pernah ngerasa pantes sama gadis maha besar Seo soojin ini" shuhua sekali lagi menghapus air matanya

"Kita putus aja"

Plakk!

Soojin mengepalkan tangannya, pandangannya berubah khawatir pada shuhua yang kini memalingkan wajah sambil memegangi pipi kirinya, tamparan soojin tidak terlalu berasa pada pipinya hanya saja sangat berefek pada hatinya

"Sayang maaf, aku refleks" soojin mencoba memegang pipi shuhua, yang jelas gadis itu tangkis

"Kenapa ga tampar aku aja dari tadi ? Puas kamu ?" ucap shuhua dingin

"Sumpah, aku benci sama kamu" lanjut shuhua lalu berlari dari sana

"SHUHUA !" teriak soojin hendak mengejar gadis itu, tapi tangannya ditarik oleh seseorang

"Gausah dikejar" ujar orang itu

Soojin hanya bisa mengepalkan tangannya keras, badannya meloroh hingga lututnya menyentuh aspal jalanan

"Ayo pulang"

Soojin menatap orang dibelakangnya, disana ada Minnie yang tadi menarik tangan soojin

For your information, shuhua ditarik miyeon agar masuk mobilnya saat ia berlari, Minnie sengaja mengajak miyeon untuk mengikuti pasangan yang saling dibaluti emosi itu

Pandanga soojin beralih menatap pria yang juga ada dibelakang Minnie, orang yang tadi mengajaknya pulang--Hui.







______________

To be continued

Jam segini adem minum apa ? Es buah ? Atau Boba brown sugar ?

Cold Cherry || SooshuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang