Empat Puluh Tiga

1.4K 218 61
                                    

h͜͡a͜͡p͜͡p͜͡y͜͡ R͜͡e͜͡a͜͡d͜͡i͜͡n͜͡g͜͡.

Shuhua berjalan dengan perlahan, matanya menelusuri parkiran, kakinya terhenti saat merasa satu tepukan di pundaknya

"Pulang sama gue"

Yuqi kemudian menarik tangan shuhua agar berjalan menuju mobilnya

"Gue pulang sama Tzuyu qi" tolak shuhua

"Sama gue, no debat" tegas yuqi

Malas berdebat, shuhua akhirnya hanya menuruti apa mau yuqi, dia juga tak ingin jadi pusat perhatian di antara para murid yang masih ada di area parkir

Setelah masuk kedalam mobil, shuhua memakai sabuk pengamannya lalu mengeluarkan ponselnya, dia sibuk membalas pesan tanpa menghiraukan yuqi

"Rumah lo dimana ?" tanya yuqi saat sudah keluar dari gerbang sekolah

"Lupa ?" heran shuhua

"Lo tinggal di rumah yang dimana ?" ulang yuqi

"Rumah ortu gue lah, emang rumah gue yang dimana lagi" jawab shuhua

Yuqi tersenyum miring mendengar jawaban tadi, selanjutnya tidak ada pembicaraan kembali sebelum memasuki jalan perumahan shuhua

"Ortu lo udah balik ?" tanya yuqi yang diangguki shuhua

"So.. tadi gimana ?"

Shuhua menoleh kearah yuqi, tatapannya di penuhi tanda tanya

"Di tembak Changbin kan ? Si anak kelas sebelas itu ? Ini udah ketiga kalinya deh lo di tembak cowok.."

"Ya, kata Yena sih gitu" lanjut yuqi sedikit kecewa karna dia harus tau dari orang lain

"Ga gimana-gimana" jawab shuhua

"Gue liat sendiri, tadi lo peluk dia"

"Terus gue harus teriak kalo gue nolak dia ?"

Yuqi mendengus tak suka, mobilnya sudah masuk ke area rumah shuhua. Matanya menyipit saat melihat mobil yang juga sering ada di parkiran sekolah akhir-akhir ini.

"Itu mobil siapa deh ?" tanya yuqi serius

"Makasih buat tumpangannya"

Setelah mengatakan itu, shuhua keluar dari mobil lalu berjalan dengan sedikit berlari menjauhi yuqi

Keterkejutan yuqi benar-benar di uji, barusan jam istirahat dia melihat shuhua yang di minta menjadi pacar, dan sekarang ? She had boyfriend or what ?

Sementara di dalam rumah, shuhua langsung menutup pintu dan berjalan menuju ruang tengah

"Kok lama ?" tanya guanlin yang memang sudah menunggu shuhua

"Macet"

"Tadi beneran dianterin yuqi kan ?"

"Iya, bawel deh"

"Bukan gitu, ga suka aja"

"Iya iya cemburuan banget heran"

Tanpa izin, shuhua pergi menuju kamarnya. Guanlin hanya menatap gadis itu dengan senyum kecil. Shuhua memang tetap cantik dan imut walau dengan sikap judesnya.

****

"Iyaa.."

Soojin menutup telfonnya, menyimpannya dengan sedikit melempar kasar pada ranjang, tubuhnya tak ingin bergerak untuk melihat orang yang masuk ke dalam kamarnya

"Aku laper, masak sana" suruh orang itu

"Hmm"

Tanpa debat, soojin langsung keluar dari kamar menuju dapur, orang tadi juga setia mengikuti soojin

"Baru juga dua Minggu, udah kayak mayat hidup" cibir Sunmi

Hm, Orang yang menyuruh soojin masak tadi adalah Sunmi. Wanita yang sudah soojin anggap kakak, dan juga orang yang membawanya jauh dari tempatnya. Singkatnya juga di adalah kakak sepupu Hui.

"Mau makan apa ?" tanya soojin mengalihkan pembicaraan

"Mie instan aja"

Soojin yang memang sedang melihat-lihat isi kulkas sontak mematung sekejap sebelum menutup kulkas itu

"Ngapain nyuruh masak kalo itu doang kak" ujar soojin

"Haha sorry, bikinin salad aja ya, aku mau mandi bentar"

Dengan cekatan soojin membuatkan dua porsi salad, dirinya juga merasa lapar, seharian dia duduk di ruang kerja dan hanya meminum jus rasanya sangat tidak cukup

"Udah selesai ?" tanya Sunmi yang diangguki soojin

Sunmi duduk di sebrang soojin setalah memperkuat tali piyamanya, gadis yang lebih tua itu menatap lekat raut wajah soojin yang terlihat lelah.

"Ga usah terlalu di forsir, kamu sekarang kerja punya perusahaan sendiri karyawan banyak kalo lupa" tutur Sunmi lalu melahap saladnya

"Supplier ada yang cancel kerja samanya, dari tadi ngurus itu, dan ya sekarang udah clear" balas soojin

"Minnie apa kabar ?"

"Dia udah mulai membaik, tadi sebelum kakak pulang, dia nelfon aku"

"Aku tau kamu lagi capek, but aku dapet kabar lanjutan soal masalah itu"

Soojin refleks menurunkan tangannya saat akan menyuap kembali, matanya menyiratkan agar Sunmi segera memberitahunya

"Chungha, dia dalang semua ini"

.
,

Malam ini dengan langkah yang terasa berat, miyeon menyusuri jalanan yang dulu juga pernah ia datangi bersama shuhua

Disampingnya tidak ada siapa-siapa, bahkan Bobby sepupunya yang baru pindah itu tidak menemani, dia tersenyum kecil merasa benar-benar keadaan tidak berpihak padanya kali ini

Tangan kecilnya dia masukan kedalam saku Hoodie, matanya menyapu seluruh stan makanan yang terjejer rapih sepanjang jalan

Hingga akhirnya, mata itu tak sengaja menangkap sosok yang selama ini di carinya, kakinya otomatis melangkah besar sedikit berlari

"JINNY TUNGGU"








_______

To be continued

Yah pendek

I not Miss you!
Im really Miss you guys :)

Cold Cherry || SooshuWhere stories live. Discover now