Sepuluh

2.4K 310 76
                                    

Happy Reading 💜

Shuhua menatap soojin yang kini menyimpan gelas berisi hot americano coffe yang tadi dia sesap

"Diluar panas, aku malah pesen hot americano, bodoh ya" soojin terkekeh sendiri, sedangkan shuhua hanya mengalihkan pandangannya kearah lain

Suasana caffe memang sedikit lenggang, demi apa ini jam tanggung, baru akan beranjak siang kenapa bisa shuhua ada disini, dengan kadan yang tidak enak tentu saja

"Okay, jadi kenapa ?" Tanya soojin

Shuhua menatap heran, apa yang jadi kenapa ? Soojin jelas tau, dia yakin gadis didepannya itu tahu dari para sahabatnya

"Aku tanya, kenapa ?" Ujar soojin lagi

"Maksud kamu 'kenapa' itu apa ?" Shuhua berbalik tanya

"Kenapa kamu lari pas kemarin liat aku ? Kenapa kamu ga bales text aku ? Kenapa kamu diemin aku ?"

"Nanya satu-satu"

"Kenapa kamu bikin aku jatuh cinta sama kamu berkali-kali ?"

Shuhua mengalihkan kembali pandangannya, seo soojin ini definisi apa sih ?

"Serius dikit bisa ? Aku liat kamu sama mantan kamu itu, pelukan lagi, mau kamu itu apa sih ?" Tanya shuhua

"Kamu" jawab soojin

Ok plis, pipi jangan merah, malu-maluin tau! Ini lagi marah ceritanya

"Ck, jelasin jelasin, cringe banget sih" decak shuhua

Soojin tersenyum tipis, dia raih tangan shuhua yang ada di atas meja, diusap pelan dengan lembut

"Aku kemarin ada urusan sama mamah, you know perusahaan papah bentar lagi ada acara, kolega papah ada yang minta ketemu, dan papah ga bisa, mamah sebagai istri dan aku sebagai anak sulung ganti buat nemuin koleganya" soojin bersandar pada kepala kursi, memberi jeda pada ucapannya

"Dan sehabis selesai, ga sengaja ketemu Hui, mamah buru-buru pulang karna Somi gamau dijemput yang lain aku basa-basi doang, Hui bakal lanjut urus usaha keluarganya di negri lain, pelukan itu ga lebih dari sebatas ucapan selamat"

"Dan kalau kamu sempet liat aku sama dia sebelumnya, itu karna dia bantuin aku urus acara tahunan perusahaan" lanjut soojin menutup penjelasan panjangnya

Shuhua menunduk meremas jari tangannya, dia malu karna sudah cemburu tanpa alasan, satu sisi dia juga amat kesal dan sedikit kecewa kenapa soojin tak pernah memberi kabar akan kegiatannya

Okay, shuhua harus menyampingkan egonya untuk saat ini, bagaimanapun soojin sudah mau menjelaskan alasannya, kapan lagi gadis itu bicara panjang lebar seperti tadi ?

"Aku didepan kamu, jangan tundukin kepala kamu" ujar soojin

"Maaf" cicit shuhua

Soojin beralih pindah duduk di samping shuhua, dia angkat kepala shuhua pelan dan mengelus rambut shuhua

"Kamu ga salah kok, udah jelas kan ?" Soojin mendapat anggukan tanda iya dari shuhua

"Yaudah, bentar lagi juga makan siang, kamu mau pesen ? Sebelum tempatnya rame"

"Engga, pulang aja.. aku mau nonton" ujar shuhua

"Nonton ? Kenapa ga ke bioskop ? Aku banyak waktu kok"

"Di rumah aja, kalo kamu banyak waktu, aku boleh minta waktunya kan ?"

"Jelas, yaudah ayo kita beli makan siang dulu abis itu cuddle sesuka kamu" ujar soojin dengan nada bercandanya

"Aku mau kamu yang masak"

"Yaudah iya, aku masakin"

Shuhua tersenyum senang, dia lantas memeluk soojin erat yang dibalas lebih erat oleh soojin

.,,

"Aku ga suka kamu kayak gitu, miyeon kamu itu bukan anak kecil" Minnie kini terlihat sudah terpancing emosi

"Ya yang bilang aku anak kecil juga siapa ? Kan aku udah bilang, lupain aja soal kemaren" ujar miyeon

Suasana apartemen Minnie kini jelas panas, AC yang selalu terasa dititik sejuk itu rasanya mati

"Kenapa sih tiap kita ada masalah lo itu selalu gitu ? Marah diakhir, besoknya bilang lupain aja lupain aja" kesal Minnie

"Ya terus mau Lo apa ? Gue ungkit terus sampe ada kata putus ?"

Lo-Gue = hubungan sedang ada diujung kata damai

"Ga ada maksud kayak gitu, gue cuman gamau kehilangan lo, jangan berlaga seolah lo baik-baik aja sama apa yang terjadi karna lo punya tempat tinggal yang lain" Minnie kini merengkuh tubuh yang lebih kecil darinya itu

"Gue sakit min, gue cuman kecewa sama diri gue sendiri, kenapa sampe sekarang ga bisa sepenuhnya ganti posisi asmara Lisa di hati lo, gue lebih takut lo pergi dari hidup gue, gue Gamau itu terjadi, bayanginnya aja nyawa gue kerasa diambil secara paksa" balas miyeon

"Maafin aku ya" ujar Minnie dan miyeon berbarengan

Keduanya terkekeh dengan kadan masih saling memeluk

"Kamu ya kamu, ga akan pernah jadi orang lain buat aku, posisi siapapun punya tempatnya masing-masing dihidup aku, Lisa cuman masalalu aku, dan sekarang itu yang ada kamu, dan aku mau itu sampe masa depan" Minnie mengucapkannya dengan bisikan lembut

"Maafin aku ya masih belum bisa nerima masalau kamu sepenuhnya, aku masih suka marah ga jelas, suka ngambek kayak anak kecil, aku selalu belajar buat layakin diri aku buat terus bisa sama kamu" lirih miyeon

"Ga boleh ngomong kayak gitu, justru disini aku yang belum layak buat kamu, aku masih belum bisa jujur sama orang tua kamu"

Miyeon melepaskan pelukannya pelan, dia menatap manik mata Minnie dalam

"Kamu apaan sih, kamu udah kenalin aku ke keluarga kamu sebagai pacar aja aku udah seneng bukan main, masalah orang tua aku kan udah kita bahas, ga sekarang" ujar miyeon dengan bibir yang dipoutkan

Minnie yang kelewat gemas langsung mencium bibir itu, sedikit lumatan sebagai bonus

"Aaaaa bibirku" jerit miyeon

"Mulai deh anehnya" decak Minnie lalu berjalan kearah dapur

"Kalau aku hamil, kamu tanggung jawab ya!" Teriak miyeon

"Toxic" gumam Minnie diiringi tawa renyahnya, bersyukur dia punya miyeon yang bisa membuatnya selalu tertawa














___________________

T.B.C

Iya iya
Dunia kan ga semuanya milik soojin shuhua

Cold Cherry || SooshuМесто, где живут истории. Откройте их для себя