Bab 45

144 13 3
                                    

Setelah beberapa saat berlalu , mata Qashaf kembali dibuka. Air matanya yang tersisa diseka lembut oleh tangan kirinya.

Dengan suara yang sengau dan serak , Qashaf kembali bersuara.

" Felisha .., Felisha Aireena..."

Suara Qashaf yang lembut dan verbada perlahan itu jelas kedengaran dicuping telinga Felisha. Namun Felisha tetap saja berdiam dan memilih untuk tidak menyahut panggilan Qashaf itu.

" Qash tahu , banyak sangat salah yang Qash dah buat dekat Sha. Qash minta maaf. Qash tersilap buat keputusan. "

" sekarang , Qash nak betulkan hubungan kita. Bukan lagi dengan cara yang dilarang Allah... "

" Tapi dengan cara yang dituntut dalam Islam. "

" Qash , nak jelaskan segalanya dekat Sha. "

" Qash.. "

Kata-kata Qashaf terhenti seketika. Nafas Qashaf kian tersekat-sekat oleh kerana sebak yang semakin kuat didada.

" Qash sayang sangat dekat Sha. "

" Qash tak pernah anggap Sha mainan atau apa-apa jenis barang Sha. "

" tolong , jangan fikir bukan-bukan. "

" Qash , ikhlas sayangkan Sha. "

" Sha.. Qash , betul-betul menyesal dengan apa yang Qash dah buat dulu. "

" Tolong , bagi Qash peluang untuk betulkan semuanya..."

Ujar Qashaf dengan suara yang bergetar , serak dan juga sengau.

Namun begitu , Felisha tetap kekal mendiamkan diri. Hanya esakan yang kedengaran dicorong panggilan itu.

" Sha.. okay , kalau Sha tak nak Qashaf atur jadual Sha. It's okay. I'll follow your plans. But we need to meet up. Qash tak banyak masa Sha... "

" next week Qash dah kena pergi Mesir Sha.. Tolong.. Qash nak jumpa Sha.. Atleast , before I go. "

Ucap Qashaf yang cuba sedaya upayanya untuk memujuk hati Felisha agar bersetuju untuk berjumpa dengannya dan memberi dirinya peluang untuk perbetulkan segalanya.

Setelah lama berdiam , Felisha akhirnya kembali bersuara.

" Okay , I'll give you the second chance. But please... "

" don't take it for granted... "

Ujar Felisha dengan nada yang sayu dan suara yang sengau akibat menangis agak lama.

" Alhamdulillah. I promise you , I'll never ever hurt your heart again. Thank you Sha... "

Balas Qashaf yang menunjukkan rasa syukurnya sejurus Felisha telah bersetuju untuk memberikan peluang kedua kepada dirinya.

Segaris senyuman jelas kelihatan diwajah Qashaf. Kegembiraan itu , benar-benar dirasakan oleh Qashaf.

" Jangan berjanji Qashaf. "

Kata Felisha kepada Qashaf dengan nada mendatar dan suara sengau.

Senyuman Qashaf luntur sedikit setelah mendengarkan kata-kata Felisha itu. Namun tak mengapa , Qashaf tetap gembira kerana telah diberikan peluang kedua.

" so , when will we meet up ? "

Soal Qashaf yang ingin memastikan tarikh untuk berjumpa Felisha dan duduk berbincang.

" We'll stick with your plan. "

Jawab Felisha dengan ringkas , sekali lagi dengan nada mendatar.

PenantianWhere stories live. Discover now