Bab 48

127 14 0
                                    

" Sha..maafkan Qash.. "

Bersama suara yang serak dan nada yang lembut Qashaf memulakan bicaranya sebagai permulaan perbincangan mereka.

" Qash tahu.. Qash dah banyak lukakan hati Sha.. "

" Qash  selalu harap Sha faham Qash.. Sampaikan hati Sha.. perlahan-lahan hancur sebab Qash. "

" Sha.. Qash sayang sangat dekat Sha. "

" Qash.. bukan sengaja biarkan Sha.. "

" Qash biarkan Sha .., sebab Qash tau diri Qash. Qash kenal diri Qash. "

" Qash takut.. "

Kata Qashaf terhenti seketika. Pandangan mata Qashaf yang tadinya tertumpu kepada Felisha kini ditundukkan menatap lantai dengan dahi yang berkerut.

" Takut ape ? "

" Takut.. Kita ulang balik dosa lama ? "

" Bukan sekali , bukan dua kali Sha cuba untuk faham setiap sudut situasi Qash. "

" Banyak kali .. Qash. Banyak kali ..! "

Felisha kini bersuara bersama suara yang serak , nada suara Felisha kian meninggi.

Sedang Qashaf menunduk menatap lantai , wajah Qashaf yang berkerut itu direnung oleh Felisha dengan mata yang berkaca.

" Qash tahu Sha akan faham situation Qash. "

" Sha yang Qash kenal , selalu faham Qash.. "

Wajah Qashaf kembali diangkat melihat Felisha. Dengan nada sebak Qashaf mengatakan itu.

" Atleast bagitau Sha..! "

Nada suara Felisha meningkat dengan mendadak. Takungan air mata Felisha kian memberat.

" Qash biar Sha tunggu macam orang bodoh ? Qash biar semua benda tergantung tanpa jawapan. "

" Susah sangat ke Qash ..? "

Suara Felisha yang serak dan sayu itu didengarkan oleh Qashaf. Melihat Felisha dalam keadaan begitu terlah berjaya membuatkan mata Qashaf berkaca.

" Susah sangat ke nak bagitau Sha ..? "

" Susah sangat ke nak berterus terang ..? "

" Sha tak minta banyak pun Qash.. "

" Sha cuma nak jawapan yang pasti. "

Akhirnya genanga air mata Felisha pecah membasahi pipi pucatnya.

" Qash takut Qash hilang Sha. Qash tak nak hilang Sha "

" Qash sayang dekat Sha. "

" Qash sedar.. Qash dah salah buat pilihan. "

" Qash tahu.. Qash tak patut buat macam tu.."

" Masa tu.. Qash tak boleh nak berfikiran matang lagi.. "

" Sha.. "

Bersama mata yang sudah sarat dengan air mata Qashaf memandang wajah Felisha dihadapannya itu.

" Sha cuba nak betulkan hubungan kita. "

" Sha cari.. dekat mana salah Sha. "

" Setiap kali Sha cuba untuk fix hubungan kita , Qash patahkan hati Sha. "

" Tapi Sha tetap ... pujuk hati Sha.. "

" Sha cuba lagi untuk faham Qash. "

" Sebab apa ? "

PenantianOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz