BAB 12

526 28 12
                                    

"I love you honey." Ujar pangeran Mateen dengan nada yang..ugh..sungguh sexy kalau di kuping Vela.

========================

Setelah mengambang di udara selama 1jam 25menit. Akhirnya mereka sampai juga di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.

Vela pun tak tau alasan kenapa jadi ia dan juga pangeran Mateen bisa mendarat ke bandara ini, yang penting sudah tiba di Indonesia. Ujar Vela dalam hati.

Pangeran Mateen mau pun Vela sudah bangun sekitar sepuluh menitan yang lalu, jadi sekarang mereka berdua-maksudnya pangeran Mateen dengan Vela- bersiap siap hendak turun dari badan pesawat mewah tersebut.

Mereka berdua bergandengan tangan, sesudah keluar dari badan awak pesawat Boeing 748 730, ternyata sudah banyak anggota TNI yang menyambut dia dan juga pangeran Mateen, Vela pun sudah tak asing lagi dengan semua ini, karena sebelum mereka terbang ke Indonesia pangeran Mateen sudah menyiapkan semua nya.

Vela maupun pangeran Mateen sedang berjalan kearah mobil yang sudah menjemput mereka berdua. Pangeran Mateen juga membawa sebagian bodyguard nya untuk menemani mereka berdua selama di Indonesia.

Padahal kak Mateen gak usah bawa bawa bodyguard segala, karena tak ada yang mencelaka-i mereka berdua. Ujar Vela dalam hati.

Setelah itu mereka masuk kedalam mobil yang menjemput mereka, serta di depan bagian mobil serta belakang mobil meraka ada yang menjaga nya.

Gak di negara kak Mateen gak di Indonesia, sama. Sama sama di kawal. Ujar Vela dalam hati kesal.

Sedangkan pangeran Mateen terus menggandeng Vela, seolah olah Vela akan hilang kalo tak ia genggam.

Saat di dalam mobil pun pangeran Mateen masih menggenggam tangan mungil Vela. Vela pun mulai jengah, di tarik nya lah tangan nya. Sontak hal itu membuat pangeran Mateen menengok-kan kepala nya kearah Vela.

"Ada apa? Biar kan seperti ini, aku takut nanti kau sesat. Kan kau sudah lama tak kembali ke negara ini." Ujar pangeran Mateen sambil mengambil tangan mungil Vela.

"Ish.. ini di dalam mobil ka! Kau malah pegang-pegang tangan aku. Apa kau bilang? Nanti tersesat? Hello! Ini di dalam mobil ka.. aih.. kau ini." Ucap Vela dengan raut wajah yang cemberut.

Ia-maksudnya pangeran Mateen- menglihat Vela kesal pun tersenyum lebar. Ia suka dengan wajah kesal Vela.

Ia pun semakin mendekat kearah Vela, sontak Vela pun semakin memepet kan diri nya ke arah pintu mobil, tapi masih saja pangeran Mateen mendekatkan diri nya kepada Vela.

"Ish.. jauh jauh sana! Itu! Tu! Luas banget tempat kaka! Kok malah mepet ke aku sih!" Ujar Vela sambil jari telunjuk nya menunjuk ke kursi mobil yang masih kosong.

"Aku lebih suka berdekatan dengan kau. Biar kan seperti ini, dari pada nanti aku berbaring di pangkuan mu? Bagaimana? Mana muat ini mobil." Ujar sang pangeran Mateen.

Vela pun di buat kesal itu, langsung mendorong tubuh kekar pangeran Mateen agar berjauhan dengan dia.

"Kaka gak jauh jauh dari aku, malam ini gak usah tidur satu kamar sama aku!" Ucap Vela sambil mengancam

Pangeran Mateen pun mendengar itu langsung memberi jarak antara ia dan Vela. Ia tak mau nanti malam tidur sendiri di kamar hotel. Jadi lebih baik ia milih jalan aman. Vela pun tersenyum puas karena melihat pangeran Mateen memberi jarak antara diri nya.

"Kau kapan mau makan ronde ronde itu?" Tanya pangeran Mateen.

Akh...Vela pun ingat tujuan utama nya datang ke Indonesia yaitu makan ronde.

Ia pun tersenyum menghadap pangeran Mateen.

"Ah.. iya, aku baru ingat, gimana setelah kita ke hotel langsung cari itu ronde, tak apa kan?" Tanya Vela memastikan.

Dari raut wajah sang suami, yaitu pangeran Mateen sangat sangat kentara banget kalo ia sedang lelah. Jadi Vela bertanya terlebih dahulu karena ia tak mau pangeran Mateen sakit.
Pangeran Mateen pun tersenyum melihat itu, Vela itu selain baik hati juga perhatian. Ujar pangeran Mateen dalam hati.


"Tak apa. Lagi pula lebih cepat lebih bagus kan? Jadi kita langsung bisa ke Banjarmasin." Ujar sang pangeran Mateen sambil tersenyum, Vela pun menjawab nya hanya dengan angguk-kan kepala saja.

"Kaka... masih jauh ya? Hotel nya?" Tanya Vela dengan raut wajah yang lelah.

Pangeran Mateen pun melihat itu langsung menarik Vela kedalam dekapan nya.

"Tak lama kalau gak macet, karena dari bandara ke Hotel Four Seasons, hanya memerlukan waktu dua belas menit saja. Jadi kalau kau ngantuk tidur lah! Mau tidur di sini?" Tanya pangeran Mateen sambil menepuk paha nya.

Vela pun mengangguk ia sungguh lelah, padahal tadi ia dan pangeran Mateen sudah tertidur selama di perjalanan.

Ia-maksudnya Vela- langsung merebahkan diri di pangkuan pangeran Mateen, masih untung muat, rupanya mobil ini termaksud besar juga. Sedangkan sopir yang mengendarai mobil itu, tersenyum melihat ke harmonisan dari dua sejoli itu.

Sang pangeran Mateen sibuk meng-elus elus perut Vela. Ia pun terperengah, merasakan ada yang menendang tangan nya, bahkan perut Vela nampak tonjolan itu.

Anak ayah di dalam sana main bola yah sama kembaran nya? Sehat sehat ya sayang, ayah dan bunda sangat sangat menunggu kehadiran kamu. Ujar pangeran Mateen di dalam hati.

Pangeran Mateen pun tersenyum saat melihat Vela yang mendengkur halus. Mata nya pun terasa berat dan akhir nya ia pun menyusul Vela kedalam alam mimpi.





《《《《《《《《《《《

Setelah menghabiskan tidur bersama sama di dalam mobil, akhir nya dua sejoli itu sudah fresh dengan pakaian yang santai.

Mereka berdua sedang bersiap siap untuk mencari makanan yang bernama ronde.

"Kakak.. ka Mateen cepat! Kau ini lama sekali! Kayak perempuan saja lagi. Dandan nya lama! Gak usah ganteng ganteng. Udah tua juga!" Ujar Vela dengan sesekali menghentakkan kaki nya dengan kesal.

Sedangkan pangeran Mateen di dalam sana tersenyum. Memang sengaja ia lambat lambat kan, ia sangat suka dengan Vela yang lagi kesal.

"Haha.. kau ini! Suami mu ini tampan! Apa kamu bilang? Aku udah tua? Hey! Umur kita beda tiga tahun saja yah! Enak saja kau. Dan kau bilang juga? Aku lambat seperti perempuan? Bukan nya kamu yah? Mandi saja sampai memerlu kan waktu dua jam! Hebat!" Ujar sang pangeran Mateen dengan nada suara yang ia kesal-kan.

Ia hanya ingin mengerjai Vela sekali kali. Karena dari tadi Vela terlalu bersemangat mencari makanan yang bernama ronde ronde itu.

Vela pun menunduk merasa bersalah. Entahlah mood Vela akhir akhir ini ber-ubah ubah. Kadang ia menangis karena tak di capaikan keinginan nya, kadang juga ia cerewet.

"Y-ya.. aku minta maaf." Ujar Vela dengan wajah yang masih menunduk.

Sang pangeran Mateen pun menangkup wajah Vela.

Dan di cubit nya lah pipi chubby istri nya itu.

"Haha.. aku bercanda sayang. Sekarang ayo! Kita cari makanan yang kau idam kan." Ujar sang pangeran Mateen.

Vela pun tersenyum, mereka berdua pun masuk kemobil yang sudah pangeran Mateen siapkan dari awal.































》》》》》》》》》》》》》

"Lakukan sesuai yang aku perintahkan! Awas! Jangan sampai gagal." Ujar seseorang tersebut.

Ia pun tersenyum devil.

Haha.. bersenang senang lah! Kau menantu ku. Karena tak berapa lama lagi, kesedihan melanda mu. Ujar nya dalam hati.









====================

Hayo!! Siapa itu? Nanti ya tunggu next nya :)

Seru gak?

FOR MY HUSBAND Where stories live. Discover now