chapter 6

1.1K 116 5
                                    

Warning ⚠️🔞
Typo
Selamat membaca

***


     Diluar cuaca sedang tidak bersahabat, dingin menusuk pori pori kulit hingga ketulang. Didalam sebuah kamar dua sejoli tengah bergumul dengan selimut.
Lebi tepatnya satu orang diantara mereka tengah memeluk posesif orang lainnya.

"jangan kurang ajar Jungkook, cepat tidur sana. Ini sudah malam."

Tidak mempedulikan perkataan yang lebih tua anak itu malah mengusapkan tangannya di dada berisi Park Jimin.

"ngghh apa yang kau lakukan."

Jimin sedikit melenguh karena usapan itu begitu sensual. Jungkook tidak bergeming namun malah menyeringai.

"ternyata kau benar benar laki laki, dadamu rata."

"sudah kubilang aku ini laki laki, akkhh ap-apa yang kau lakukan."

Jungkook kembali tersenyum saat tangannya sudah berhasil menelusup kedalam celana si mungil, meremas sesuatu yang perlahan menegang.

"hnnggh ah hentikan bodoh."

Tangan itu beralih ke dua bongkahan sintal yang begitu kenyal. Ia meremasnya gemas.

"tapi aku tidak yakin dengan ini, kenapa ini terlihat begitu seksi."

Jimin menggeliat tidak nyaman atas sentuhan sentuhan Jungkook. Ia merasa harga dirinya jatuh begitu saja karena mendesah atas perlakuan bocah dibawah umur, maksudnya ia yang baru menginjak umur dewasa dengan artian bocah yang belum berpengalaman. Dengan cepat Jimin berbalik dan melemparkan tatapan tajam yang tidak berpengaruh sekali pada yang lebih muda, ia justru menyambar dan melumat labium tebal Jimin.

Kembali Jimin merasa dilecehkan, kenapa anak didepannya tidak merasa takut sama sekali. Ia yakin bocah itu masih sekolah, tapi kenapa dia bisa sekurang ajar ini.

Jimin mendorong dada Jungkook, namun pemuda kelinci itu tidak bergeming sama sekali. Meski umurnya lebih muda tapi badannya lebih besar dari Jimin.

"h-hentikan bodoh."

Lemas adalah satu hal yang mendominasi Jimin, ia tidak mampu berkutik dan hanya mampu memejamkan matanya. Mengeluarkan suara laknat akan perlakuan kurang ajar dari bocah yang baru dikenalinya.

"kau selalu menggodaku, sejak pertama kali kita berjumpa. Kau sangat seksi."

Jungkook membuka satu persatu kancing piyama Jimin, melihat takjub keindahan kulit Jimin yang mulus tanpa cela. Ia menelan ludahnya gugup dan dengan cepat mengecup menjilat dan terkadang menggigit nipple Jimin yang sudah menegang.

     Sedang yang lebih tua hanya mampu meremas sprey dan menahan desahannya mati matian.

Jungkook mengalihkan ciumannya kearah leher Jimin, ia menjilat dan menggigitnya. Meninggalkan kissmark yang mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk hilang.

Jimin benar benar merutuki dirinya yang sedang diperkosa bocah dibawah umur. Ia benar benar tidak mampu berkutik karena pria diatasnya begitu mendominasi, ia mengikat tangan Jimin antisipasi kalau kalau Jimin berontak.

Anak itu tersenyum seringai saat memandang Jimin yang kini full naked. Ia membuka kaosnya dan menampakkan absnya yang begitu tercetak.

Jimin menutup matanya, ia tidak percaya anak yang masih sangat muda sudah mempunyai bentuk tubuh yang sempurna. Apa dia sering workout, sejujurnya dia sangat iri. Ia membuka mata saat kembali merasakan ciuman diseluruh tubuhnya, bukan hanya ciuman melainkan jilatan dan gigitan juga ikut menyertai.  Jimin melenguh saat ciuman itu sampai di paha bagian dalam. Dirinya sangat yakin jika yang lebih muda menciptakan kissmark disana.

HEARTBEAT [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum