chapter 10

974 111 10
                                    

Warning
Typo
Selamat membaca

***

      Park Jimin masih berusaha mencerna apa yang tengah terjadi. Bagaimana mungkin Namjoon memiliki anak yang sudah sebesar itu, ia fikir anaknya masih berumur sekitar sepuluh tahunan. Jika Jungkook telah berumur 17 tahun. Itu artinya Namjoon mempunyai anak di usia dua puluh tahun.

Apa Namjoon mengalami kecelakaan. Atau memang ia yang berniat nikah muda, tapi sejak kapan dia jadi duda.

Jimin semakin dipusingkan dengan rengekan  Taehyung yang menanyakan hal itu terus menerus, darimana dia tahu. Apa dia menguntit.  Taehyung terus menyalahkan si mungil karena tidak bercerita sedari awal.  Jimin tidak terima, bukankah Taehyung juga bersalah. Ia tiba tiba saja menghilang saat dirinya butuh teman curhat. Jimin dapat melihat Taehyung keluar dari apartementnya, entah kemana.

Jimin masih berfikir kira kira langkah apa yang harus ia ambil selanjutnya.

Ngomong tentang Namjoon yang menginginkan Jimin jadi istrinya tidaklah seperti yang kalian bayangkan. IQ tinggi yang ia miliki digunakan untuk kelicikan. Tapi Jimin sudah terlanjur jatuh kedalam pesonanya.

Flashback

"maukah kau menikah denganku Jimin ah?"

Mata sipit itu membola, ia begitu terkejut dengan penuturan laki laki dewasa yang ada dihadapannya. Kenapa tiba tiba.

"setelah beberapa hari mengenalmu, aku sedikit mengerti tentang kau Jimin. Kau adalah seorang yang workaholic, cerdas dan pintar memanfaatkan sesuatu menjadi keuntungan"

Jimin membulatkan matanya, wow bagaimana dia bisa tahu dengan persis seorang Park Jimin.

"aku punya penawaran, menikahlah denganku dan terima sahamku. Aku tidak akan menyentuhmu di malam pertama, aku juga akan membiayai kehidupanmu dan memberikan tempat tinggal yang layak. Hanya saja temani anakku dan urus dia dengan baik. Bagaimana?"

"maksudmu?"

"maksudku adalah aku tahu kau masih muda Jimin ah, kau pasti tidak ingin menghancurkan masa mudamu dengan sebuah pernikahan. Maka dari itu aku menikahimu hanya karena untuk status. Selain kau bisa mengurus anakku dan mendapat imbalannya aku juga akan terbebas dari rumor tentang perjaka tua yang mempunyai anak tanpa ibu."

"terdengar seperti menguntungkan dua belah pihak, tapi perlu kau tahu aku mencintaimu Namjoon ah."

Namjoon melempar smirknya, ia menatap Jimin penuh minat.

"menarik, tapi itu sedikit melenceng dari yang kuprediksi, tapi bukannya aku menolak. Melainkan aku belum mencintaimu, mungkin jika kau sedikit berjuang maka aku bisa membuka hati untukmu."

Jimin sedikit termenung memikirkan tawaran tersebut. Setelah beberapa saat Jimin mendapat keputusan.

"baiklah. Lalu kapan kau akan memperkenalkanku dengan anakmu?"

"sejujurnya sedikit sulit, tapi kuusahakan secepatnya."

Flashback end

Saat Jimin berkecamuk dalam fikirannya, berbeda halnya di tempat lain.

       Sebilah pisau kini bertengger di pipi dan sedikit menggoresnya, mengeluarkan cairan pekat dan membasahi rahang tegas itu.

Mata itu, mata kebencian menatap tajam pada seseorang yang kini terlentang dengan pria lain yang duduk diatas perutnya.

HEARTBEAT [END]Where stories live. Discover now