chapter 8

1K 117 18
                                    

Warning
Typo
Selamat membaca

***

    Lima hari berlalu, Taehyung masih tidak menampakan batang hidungnya. Bahkan kantor tempatnya bekerja hanya mengatakan jika ia tengah dinas keluar kota. Kenapa ia tidak memberitahu Jimin. Biasanya kemanapun ia pergi pasti selalu cerita dulu.

Jujur Jimin merasa rindu, ia seperti sudah biasa dengan perhatian yang diberikan sahabatnya itu. Ngomong ngomong soal kesepian, bocah yang tempo hari memperkosanya juga entah kemana. Ia seperti hilang ditelan bumi. Ada apa dengan orang orang itu.

Ting

Suara ponsel mengintrupsi Jimin yang masih sibuk mengetikan sesuatu di laptopnya. Ia mengalihkan atensi untuk mengecek siapakah yang memberinya pesan di tengah malam begini.

Apa besok kau ada waktu? Pergilah makan siang bersamaku.

Namjoon

      Jimin tersenyum senang, benar beberapa hari ini ia tengah dekat dengan petugas biro keamanan itu. Setelah saling bertukar nomor ponsel mereka sering mengirim pesan dan menelpon hanya sekadar menanyakan apa yang sedang mereka lakukan.

Seperti anak muda yang baru saja jatuh cinta, maka itulah keadaan Jimin saat ini. Ia mengacak surainya dan memekik senang. Entah mengapa ia justru menyukai orang yang dua belas tahun lebih tua darinya, bukan apa apa melainkan Namjoon itu daddy able. Cocok dengan wajah dewasa dan tubuhnya yang seksi.

"astaga.."

Jimin merutuki bayangan aneh yang melintas dikepalanya. Ia sudah berfikir kotor tentang daddynya.

"ua tuhan kenapa sih denganku."

Jimin memutuskan untuk pergi kekamar mandi, sedikit mendinginkan kepala mungkin akan berguna untuknya.

     Jam sudah menunjuk pukul 11 malam, mungkin karena efek kopi yang barusan ia minum maka sekarang dirinya berakhir insomnia.

Ia mematikan lampu ruang depan dan menyalakan televisi. Mengambil benerapa cemilan dan memakannya dengan segelas susu. Berharap setelahnya ia akan mengantuk.

'telah ditemukan sesosok mayat dengan keadaan menyedihkan. Wajahnya begitu rusak namun ia masih bisa diidentifikasi berjenis kelamin wanita. Terdapat luka menganga dibagian perutnya yang diduga akibat sayatan pisau. Warga sekitar berpendapat bahwa ini ulah seorang psychopat yang beberapa hari ini meresahkan warga.

Sampai saat ini telah Dilaporkan tiga orang hilang. Polisi masih berusaha mencari pelaku tersebut.'

      Seketika tv itu dimatikan, tubuh mungilnya kini tengah diangkat oleh seseorang dan dibawa menuju kamarnya. Jimin masih setia menutup mata, mungkin akibat kelelahan.

Orang itu meletakan Jimin dengan hati hati, tak ingin sedikitpun ia mengganggu si manis. Tangan besarnya mengusap pipi Jimin yang terasa begitu lembut.

Merasa sedikit terganggu Jimin perlahan membuka matanya sayu.

"tae.."

Taehyung kembali mengusap Jimin perlahan, dapat ia lihat Jimin yang kembali tidur dan memeluk bantal yang ada disampingnya.

"aku merindukanmu sayang."

Pemuda itu mendekatkan wajahnya dan mengecup ringan bibir si mungil, dengan cepat ia menyambar tas hitamnya dan pergi dari apartemen tersebut.

Sedangkan Jimin kembali nyaman menelusuri alam mimpi, melupakan kelelahan yang seketika sirna saat jam menunjukan zero o'cloock.

     Tangan besar itu tengah sibuk membereskan alat alat kedalam lemarinya. Ia memisahkan satu buah gergaji yang ia pinjam dari tetangganya. Ia akan mengembalikannya besok.

HEARTBEAT [END]Where stories live. Discover now