p r o l o g u e

7.1K 526 8
                                    

• Pendahuluan

"Sebenarnya apa maumu? Kenapa kau terus-terusan mengikutiku!" Gadis bermata biru itu merapatkan mantel yang tengah dipakainya, berusaha untuk membuat badannya lebih tahan terhadap salju yang turun di langit Los Angeles kali ini. Sementara pandangannya terus mengarah ke sesosok lelaki tampan berekspresi datar yang masih setia berdiri di hadapannya.

Lelaki dengan mata setajam elang itu kini menarik salah satu sudut bibirnya, tanpa berniat untuk mengeluarkan balasan sedikitpun.

Tentu saja gadis yang tak lain adalah Caroline ini kesal. Sejak dari tadi, Lelaki berjaket hitam itu terus saja mengikutinya. "Cepat katakan apa maksud dari semua ini! Kenapa kau tidak menjawab semua pertanyaanku? Apa kau bisu, huh?"

Caroline kesal. Sungguh kesal ketika lagi-lagi pertanyaannya tak kunjung dijawab oleh lelaki itu. Dengan sekali gerakan, akhirnya Caroline memilih untuk melangkah pergi dari sana sebelum sebuah tangan dingin menahan pergerakannya.

"Call me, Caroline. Call me if you need me."

_____________________________

Haloo!

Bertemu lagi dengan cerita fantasi saya yang ke ... (?)

Entahlah, wkwk. Suka banget saya bikin cerita berbau fantasi kayak gini. Giliran nyobain cerita teenfict--genre terpopuler, otak malah mentok, alias gak bisa nyelesain ahahah

Semoga ... semoga, semoga, di sini saya mendapat teman onlen baru wkwk

Jangan jadi silent readers ya guys! Usahain untuk vote dan komen di setiap partnya!^^

Oh iya, sebelum memulai, alangkah baiknya kalian menfollow akun saya DevaAryanti121 terlebih dahulu agar kalian bisa dengan mudah mendapatkan info terbaru dari cerita ini.

Selamat membaca dan ... selamat berhalu^^

Call Me, Sebastian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang